Chapter 15

125 72 17
                                    

Clara keluar dari apartemennya baru saja ia ingin memesan taxi tiba² saja mobil berhenti tepat di depannya tentu saja ia tau itu mobil siapa.

"Gavin ?" Gumamnya sedikit bingung.

Pria itu turun dari mobilnya lalu menghampiri Clara, "pagi sayang" ucapnya dengan senyum yang tidak pudar.

Clara menatap Gavin canggung "p-pagi" balasnya.

Gavin mengacak rambut gadis itu pelan.

"ayo, sebaiknya kita pergi sekarang kau bisa terlambat nanti" ucap Gavin lalu membukakan Clara pintu mobilnya.

Clara mengangguk lalu memasuki mobil tersebut, suasana sangat canggung baginya, semenjak ia tau bahwa Gavin menyukainya dan ingin menikahinya ia merasa tidak ada lagi kata sahabat di antara mereka.

"Ada apa, mengapa kau hanya diam hmm..." Tanya Gavin yang masih mengendarai mobilnya.

Clara melirik pria itu "tidak, bukan apa²" ucapnya dengan tersenyum.

Gavin menghentikan mobilnya lalu berbalik melihat Clara "apa kau sakit ?" tanyanya lalu Memeriksa kening gadis itu.

Clara menyingkirkan tangan Gavin pelan "tidak, aku baik² saja".

Pria itu terdiam melihatnya dengan tatapan dingin, pria itu merasa Clara berbohong padanya.

"Jangan berbohong, aku tidak ingin kau menyembunyikan apapun dariku lagi" ucapnya datar tetapi tatapannya sangat lekat pada gadis itu.

Clara terdiam ia tidak tau Gavin bisa sedingin ini padanya, setelah perdebatan kecil tadi tidak ada yang bicara di antara mereka.

Gavin menghentikan mobilnya tepat di depan kantor Clara "aku akan menjemputmu nanti, jadi tunggu aku
Ya...".

Gadis itu hanya mengangguk lalu keluar dari mobil Gavin, setelah pria itu pergi ia pun masuk ke dalam.

"CLARA..."teriak salah satu karyawan.

"Hmm..." Ucapnya dengan menaikkan satu alisnya seakan bertanya.

"Ini, pak Devan memintamu untuk membawakan berkas ini" ucapnya Dengan berkas yang berada di tangannya.

Belum sempat Clara ingin protes tetapi orang itu sudah berlari pergi
"Aku pergi dulu..." ucapnya dengan melambai lambaikan tangannya.

Dengan sedikit kesal ia berjalan menuju ruangan Devan lalu membuka pelan pintu ruangan tersebut.

"Apa yang bapak cari" tanyanya karna melihat pria itu yang sibuk mengotak atik rak² yang berada disana.

Devan berbalik "saya mencari berkas penting, saya lupa menaruhnya di mana?...".

"bukankah berkas ini yang bapak cari" ucapnya dengan memperlihatkan berkas yang berada di tangannya.

"Hmm..., Dari mana kau mendapatkannya" tanyanya dengan fokus pada berkas tersebut.

"Em.. tadi ada karyawan lain yang memberikannya padaku".

"Kalau begitu aku pamit pergi...".

"Tunggu..." tahan Devan dengan nada seriusnya membuat gadis itu menghentikan langkahnya.

"Saya ingin bicara serius padamu".

"Saya benar² meminta maaf padamu, selama ini saya salah karna mengira perasaan ini hanya kebetulan tetapi kenyataanya tidak" ucapnya dengan menaruh berkas yang berada di tangannya ke meja.

"Saya mencintaimu tanpa alasan" ucapnya lalu menatap Clara.

"Saya mohon batalkan pertunangan mu dengan Gavin saya tau kau juga tidak menginginkan pernikahan itu bukan".

Give up or hold onTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang