Chapter 12

161 120 12
                                    

Pagi ini Clara terbangun ia melihat ke sekeliling ruangan mencari sosok pria yang semalam menemaninya, "sepertinya dia sudah pergi" gumamnya lalu mengambil ponselnya, mencari kontak sahabatnya Gavin.

Baru saja ia ingin menelfon tetapi langkahnya terhenti karena melihat Gavin yang membuka pintu ruangan itu.

"Bagaimana keadaanmu, apa kau sudah lebih baik sekarang?..." Tanya Gavin yang baru saja masuk.

" Tanya Gavin yang baru saja masuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hmm..., Aku sangat bosan di sini bisakah aku pulang sekarang saja" tanyanya menatap Gavin penuh harapan.

sebenarnya ia ingin pulang kemarin tetapi Gavin melarangnya kata pria itu "tunggu sampai kau benar² pulih hmm..." Hyunji yang tidak ingin membuat sahabatnya itu marah pun hanya menurut.

kadang² ia tidak mengerti kenapa pria itu sangat peduli padanya tapi mengingat Gavin adalah sahabatnya itu pasti sangat wajar.

Gavin mengacak rambut Clara pelan, "Baiklah, aku akan mengurus biaya administrasinya dulu..." Ucapnya lalu pergi keluar ruangan Clara.

Beberapa menit menuggu akhirnya Gavin kembali,"ayo, aku akan mengantarmu pulang".

Clara tersenyum lalu menggenggam tangan Clara "bisakah aku bertemu bunda dulu, aku sangat merindukannya".

"Baiklah, kita akan singgah sebentar" balas Gavin dengan tersenyum.

Beberapa menit di perjalanan akhirnya mereka sampai tepat di depan rumah Darendra.

Baru saja mereka ingin memasuki rumah tersebut Yura keluar dari rumah itu" eoh kak Devan, kak Clara kalian ada di sini ?".

"Hmm, mengapa kau kesini?" Tanya Gavin sedangkan Clara hanya diam kebingungan seakan bertanya "mengapa Yura ada di sini" batinnya bertanya, karna setahunnya Yura tidak terlalu dekat dengan keluarga Darendra.

"Ah, aku hanya mampir sebentar, kalau begitu aku duluan ya" ucap yujin dengan tersenyum lalu pergi setelah Gavin mengangguk.

Gavin melirik Clara "ada apa, kenapa kau melamun hmm..." Tanya Gavin dengan menjentikkan jarinya tepat di depan gadis itu.

"Tidak, ayo kita masuk" ucapnya lalu mulai berjalan masuk terlebih dahulu.

~~~~

Devan menatap Clara lekat, baru saja pria itu menuruni tangga ia sudah melihat sosok yang ingin ia temui sekarang.

Tetapi tatapannya teralihkan dengan dua tangan yang saling bergandengan, seketika ekspresinya berubah menatap Gavin tajam seperti ingin menerkam mangsanya.

Devan menuruni tangga lalu berhenti tepat di depan Clara "saya memberikanmu izin untuk beristirahat, bukan untuk berjalan jalan seenaknya" ucapnya dengan tatapan dingin.

"Maaf, aku hanya ingin bertemu bunda sebentar saja" ucap Clara merasa bersalah.

"Sudahlah kau tidak perlu memperpanjangnya jika memang kau tidak suka maka biarkan Clara berhenti" ucap Gavin tatkala dingin tetapi terlihat dimatanya menatap tajam kakaknya itu.

Give up or hold onTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang