Chapter 16

105 65 18
                                    

Gavin menghentikan mobilnya tepat di sebuah resto, pria itu sudah menyewa seluruh resto tersebut sehingga mungkin terlihat sangat sepi.

"Ada apa kenapa kau melamun hm..." Tanya Gavin yang melihat gadis itu hanya terdiam.

"Tidak aku hanya bingung kenapa di sini sangat sepi, kamu tidak salah tempatkan" tanya Clara sedikit bingung.

"Tidak, ini sudah benar, ayo masuk" ucap Gavin tanpa melepaskan genggamannya.

"Selamat malam tuan dan nyonya silahkan ikuti saya" ucap salah satu pelayan yang berada di sana.

Pelayan itu membawa mereka ke tempat yang sangat indah dan nuansa yang di penuhi cahaya.

Clara menatap tempat tersebut dari satu arah ke arah lain ia sangat menyukai tempat ini hingga tidak bisa lepas dari penglihatannya.

"Duduklah" ucap Gavin menarik satu kursi untuk Clara yang lalu di balas oleh senyuman gadis itu.

"Apa kau menyukainya" tanya Gavin tanpa melepaskan tatapannya pada gadis itu.

"Hmm aku sangat menyukainya".

"Setelah menikah aku akan sering mengajakmu kesini, apa kau mau?...".

Clara terdiam senyumnya menjadi canggung setelah apa yang di katakan Gavin.

"Tidak apa² aku bisa mengerti" ucap pria itu setelah melihat senyum Clara yang tiba² memudar.

"Maaf" ucapnya sendu.

"Tidak perlu memikirkanya, aku tau kau belum bisa menerimaku, aku akan menunggumu".

(Semua cewe butuh satu cowo kek Gavin di dunia, tapi Devan juga sih cuman gengsinya Devan ketinggian susah di dapetin belum mulai dah nyerah kalau aku mah😂).

Tidak lama setelah itu pelayan datang membawakan beberapa makanan ke meja mereka.

"Selamat menikmati..." ucap pelayan tersebut lalu berlalu pergi setelah menaruh semua hidangan tersebut.

Clara melihat semua hidangan tersebut lalu beralih menatap Gavin "apakah ini tidak berlebihan?..." Tanyanya sedikit tidak enak.

"Aku akan melakukan apapun yang bisa membuatmu tersenyum seperti ini..." balas Gavin dengan mengusap lembut pipi gadis itu.

***
Keesokan harinya...

Clara berada di taman ia sedang menuggu seseorang yang semalam mengajaknya bertemu di sini, hari ini ia sengaja mengambil sip sore tidak ada hal penting hanya saja ia menginginkannya.

Tidak lama menunggu akhirnya orang tersebut datang "apa kau menunggu lama" tanya Devan yang baru saja datang.

Ya itu Devan semalam pria itu menghubunginya dan meminta agar bertemu hari ini dan tentu saja ia mau lagi pula ia masih penasaran dengan benar atau tidaknya perasaan pria itu padanya.

"Tidak, tapi kenapa bapak memakai kemeja?..." Balik tanya Clara karna menurutnya outfit pria itu sangat kaku tapi bikin jantung jedar jeder, padahal kan cuman ke taman doang lagi pun tidak ada jadwal penting juga pagi ini.

" Balik tanya Clara karna menurutnya outfit pria itu sangat kaku tapi bikin jantung jedar jeder, padahal kan cuman ke taman doang lagi pun tidak ada jadwal penting juga pagi ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Clara mengetahui itu semua karna dialah yang mengurus dan mengatur semua jadwal Devan.

"Ada apa, apa kau tidak menyukainya?...".

"Tidak, aku menyukainya ah...,Bukan maksudku tidak-" ucap hyunji belibet.

Pria itu tersenyum melihat tingkah aneh gadis di depannya "tidak perlu menjelaskannya, saya tau apa yang kau maksud...".

Clara terdiam sejak kapan pria di depannya bisa berbicara selembut ini padanya.

(Nah loh Clara lo udah ada pawang masih aja di kejar tu kulkas 12 pintu, awas aja kalo nangis gegara cowo lagi, author kaga mau bantu di kasi satu ngelunjak minta dua🙄🙏🏻).

Devan menjentikkan jarinya tepat di depan wajah gadis itu "ada apa mengapa kau melamun?..." Mengerutkan dahinya .

"T-tidak apa yang ingin kau bicarakan?..." Tanya Clara mengalihkan pembicaraan.

"Hm..., saya ingin mendengar pendapatmu tentang apa yang saya bicarakan kemarin" ucap Devan yang mulai berbicara serius.

Ia hanyut dalam pikirannya tentu saja ia bingung, Gavin yang menemaninya di saat masa sulitnya dan tidak lupa satu²nya sahabat yang ia punya di Seoul, tetapi ia juga mencintai Devan dan tidak bisa menahan perasaan itu walau sudah pernah berniat akan menyerah.

"Aku bingung, aku tidak ingin membuat Gavin kecewa" ucap Clara.

"Kau tidak akan bahagia jika terus ingin membuat orang lain bahagia, sebaiknya kau memikirkanya sebelum semuanya terlambat" balas Devan menatap gadis di depannya.

"Apa maksudmu mengatakan itu kepada Clara, Devan mahendra..." tanya Gavin penuh penekanan, pria itu yang baru saja datang.

Clara berbalik melihat Gavin yang sudah berada di belakangnya "Gavin?..." Gumamnya.

Dengan sedikit kasar Gavin menarik Clara agar menjauhi Devan.

"Aku bukan orang lain, sepertinya kau perlu di ingatkan lagi akan hal itu, dengar aku bisa membuat Clara bahagia tidak seperti mu yang hanya membuatnya menunggu dengan luka" ucapnya, terlihat dari wajah pria itu yang sedang menahan emosi.

"Ikut aku..." Ucap Gavin menarik Clara agar mengikutinya menuju parkiran di mana ia memarkirkan mobilnya.

Dengan keadaan yang mungkin sedikit marah Gavin mengendarai mobilnya, "mengapa kau menemuinya?..." Tanya pria itu yang masih fokus dengan kemudinya tetapi terdengar dari nada bicara Gavin sangat datar.

"Aku hanya-"

"Hanya apa, kau ingin menemuinya hanya karna sikapnya yang mulai baik padamu" belum sempat Clara menyelesaikan ucapannya Gavin tiba² saja lebih dulu bicara.

"Tidak bisakah kau berhenti memikirkanya dan hanya fokus padaku, kita akan segera bertunangan seharusnya kau bisa mengerti itu" bentak Gavin karna melihat Clara yang hanya terdiam.

Dengan rasa campur aduk tanpa sadar gadis itu mengeluarkan air matanya ia merasa bersalah karna membuat Gavin marah, tidak sering pria itu marah seperti ini padanya.

"M-maaf" ucapnya dengan nada serak.

Gavin menghembuskan nafasnya "aku tidak bermaksud memarahi mu seperti ini, hanya saja aku benar² tidak ingin kau menaruh dalam perasaan mu, aku mencintaimu tulus, tidak bisa kah kau melupakan dia seutuhnya" ucap Gavin penuh harapan ada sedikit rasa bersalah karna telah memarahi gadis itu.

Pria itu menghentikan mobilnya di kediaman Darendra.

"Bunda menyuruhku mengantarmu ke sini sebaiknya kita masuk sekarang" ucap Gavin lalu terlebih dulu keluar dari mobil, ia tidak tahu ada apa dengannya rasa takut selalu saja menghampirinya, setelah melihat interaksi Clara dan Devsn tadi itu membuatnya tidak tenang "aku harus melakukan sesuatu" batin pria itu.

Bersambung...

Maaf ya guys authornya jarang up soalnya tugas author banyak nggak bisa di tunda, tapi author usahain deh buat tetap up makasih ya...

Kata² dari author...

Jangan memaksakan sesuatu hanya untuk menghilangkan masa lalu, karna sebaik apa pun kamu menghilangkannya itu tetap akan membekas hingga masa yang akan datang.

See u next time guys✨🍊
Kamis
07/09/2023.

Give up or hold onTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang