Chapter 4

275 201 27
                                    

Gavin mengantar Clara ke apartemennya, pria itu mengantarnya hingga benar² sampai di depan pintu.

Setelah melihat Gavin pergi tidak lupa, Clara melambaikan tanganya setelah itu masuk, baru saja ia selesai mengunci pintu terdengar ketukan dari luar,"siapa?...,apakah Gavin kembali?" tanyanya lalu segera membuka pintu.

Betapa terkejutnya ia saat melihat Devan yang berada dibalik pintu tersebut "pak Devan mengapa bapak ada disini?" tanya Clara bingung.

"Saya ingin bicara padamu"ucap Devan masih sama dengan ekspresi datarnya.

"Masuklah..."balas Clara mempersilahkan Devan atasannya masuk kedalam apartemennya.

Clara mempersilahkan pria itu duduk di sofa yang ia tunjuk "tunggu sebentar aku akan mengambilkan minum" Clara berlalu menuju dapur.

Saat sedang sibuk menunggu air yang ia masak penglihatannya teralihkan melihat Devan.

Dalam hati Clara "bagaimana bisa aku tidak berharap jika aku selalu bertemu dengannya" sangat bingung tentu saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dalam hati Clara "bagaimana bisa aku tidak berharap jika aku selalu bertemu dengannya" sangat bingung tentu saja.

Clara membawa nampan berisi teh hangat lalu menaruhnya di meja dekat sofa yang diduduki Devan.

"Saya minta maaf atas ucapan saya saat di acara tadi" Clara melihat pria itu tidak percaya baru kali ini ia melihat seorang Devan mahendra meminta maaf, ya selama beberapa tahun lebih ia bekerja di perusahan Darendra entertainment gadis itu hanya melihat sikap dingin dan pemarahnya seorang Devan.

"Tidak, ini kesalahan ku, aku terlalu ceroboh maafkan aku"

"Apakah kau akan memecat ku?" Tanya Clara canggung.

"Tidak saya tidak akan memecatmu, saya akan pergi sekarang ini sudah malam" ucap Devan lalu beranjak dari duduknya, pria itu juga bingung harus mengatakan apa, ini baru pertama kalinya ia berani meminta maaf pada seorang wanita.

Clara mengantar pria itu ke depan apartemennya, setelah melihat Devan yang sudah masuk kedalam mobi ia pun kembali masuk.

Tanpa ia sadari Devan memperhatikannya saat ingin masuk tadi "cantik..." gumam Devan, tanpa pria itu sadari kata itu lolos dari mulutnya.

" gumam Devan, tanpa pria itu sadari kata itu lolos dari mulutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Give up or hold onTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang