Banglo berwarna putih dipadu emas itu dipandang kagum . Kayla tidak mampu berkata-kata lagi kerana kemegahan nan penuh elegan yang menghiasi banglo ini .
" Vincent , your uncle kerja apa ? ". Kayla melongo melihat keadaan sekeliling . Keadaan diluar sahaja sudah membuat Kayla ingin pengsan dan keadaan ini membuat Kayla benar-benar ingin menerjunkan diri dari bangunan paling tinggi di Berlin ini .
" none of your business ". Kayla menelan ludah apabila wajah Vincent penuh ketegasan bila mengatakan hal itu .
" sorry ". Kaki kecilnya terus melangkah mengikuti langkah besar milik Vincent hingga memberhentikan mereka di depan pintu besar berwarna emas penuh kilat .
" akkhh- s-sakit ". Lantas Kayla mengusap dahinya . Dirinya tidak sengaja melanggar Vincent yang tiba-tiba berhenti mendadak tanpa memberi amaran .
Cis , tak gentleman langsung ! .
" jaga tingkah , jangan cuai ". Vincent memberi amaran sambil menatap tegas pada kornea mata Kayla .
" iya ! ".
Vincent menoleh kembali kearah pintu , belum sempat dirinya mengetuk suara dari arah dalam menyahut .
" masuk ! ". Suara lantang milik seseorang membuat Kayla kepoh . Dirinya ingin tahu suara siapa itu ! . Dari suara je dah boleh agak pasti hensem orangnya , hehe .
" Uncle ". Vincent menunduk sedikit lalu diikuti oleh si gadis mungil itu .
" siapa ni ? ". Mata tajamnya memerhati Kayla dari hujung rambut hingga hujung kaki dan itu membuat Kayla menggelupur bak cacing kepanasan .
" Uncle Easton , n-ni orang gaji baru yang uncle nak tu ".
Easton bangkit dari duduknya dan berjalan kearah Kayla yang jelas sekali nampak gugup .
" Mana kau kutip dia ni ? ". Kini bukan sahaja Vincent yang ketakutan malah Kayla juga ikut-ikutan takut kerana air muka lelaki tua ini terlihat sekali tidak menyukai dirinya .
" d-dari h-hotel ". Easton diam dan mengamati dirinya lama .
" aku suka ". Mendengar itu tanpa banyak bicara Vincent berlalu pergi meninggalkan Kayla yang tergagap-gagap sendiri bagai anak kucing kehilangan ibunya .
" nama ".
" K-ka-kayla Adison ! ". Entah terlalu takut atau terlampau semangat Kayla refleks berucap lantang dan gagap dalam waktu yang sama .
" ouh- umur berapa ? ". Easton tersenyum sinis saja mahu bermesra dengan pekerja barunya .
" 19 tahun ". Kayla tersenyum canggung . Dia benci situasi yang begini . Kenapa dia seperti di soal tanya di pejabat polis . Huh- dia bukan penjenayah ! .
" kenapa nak sangat kerja dekat sini , miss Kayla ? ". Easton mengalihkan wajahnya dari asbak rokok dan mengamati wajah cantik milik Kayla .
" sebab saya hilang pendapatan dan saya ada orang yang nak ditanggung ". Mendengar itu Easton menangguk faham dirinya berdecih jalan cerita klise .
" fine , esok mula kerja ". Kayla mengerjep mata tidak percaya . Semudah itukah dia diterima di banglo besar ini ? .
" tunggu apa ? ".
" kontrak kerja tak ada eh ? ".
Easton terdiam , fail diatas meja diambil lalu dilihat dengan teliti satu persatu . Kayla tahu yang sibuk dibelek itu fail miliknya .
" Kalau aku suka cara kerja kau , aku bagi kontrak ".
Kayla merespon dengan anggukan . Dia mengerti cara kerja disini . Walaupun agak pelik tapi yang penting dia dapat duit itu saja sudah cukup buatnya .
Sebelum berpamit pergi Kayla menunduk perlahan kearah bos barunya dan berjalan keluar .
Syukur , dia masih mampu lagi menampung keluarga besarnya di Hamburg . Dan mampu untuk membalas segala budi mereka .
Kayla selalu berjanji pada dirinya untuk sentiasa mengingat titik peluh ibu Ema yang sudi membesarkannya dan tidak mengeluh barang sedikit pun .
" Nak aku hantar balik ? ". Vincent bersuara dan membuat Kayla menoleh .
Kayla tampak berfikir sejenak dan tersenyum lalu menangguk tanda setuju dan mahu dihantar oleh Vincent.
Siapa yang tidak mahu ditumpang secara percuma ? . Sekurang-kurangnya duitnya tidak berkurang .TBC.
YOU ARE READING
OG|UNCLE'S
ChickLit" age doesn't matter in our relationship " - 17+ 𝓌𝒶𝓇𝓃𝒾𝓃𝓰! - 𝒽𝒶𝓇𝒶𝓅 𝒷𝒾𝒿𝒶𝓀 𝒹𝒶𝓁𝒶𝓂 𝓂ℯ𝓂𝒾𝓁𝒾𝒽 𝒷𝒶𝒽𝒶𝓃 𝒷𝒶𝒸𝒶𝒶𝓃! - 𝓂𝒶𝓀ℯ 𝓌𝒾𝓉𝒽 𝓂𝓎 ℴ𝓌𝓃 𝒾𝒹ℯ𝒶.