lima

5.3K 41 0
                                    

BERLIN , GERMANY|

Seperti hari-hari yang sebelumnya kota Berlin tidak lari dari kata sibuk . Semua manusia bangun dan bersiap untuk bertungkus-lumus buat mencari rezeki untuk menyara keluarga .

Itu hal biasa buat lumrah manusia . Semuanya ingin menjadi yang terbaik walhal diri sendiri belum sempurna . Bahkan burung-burung pun bertebangan buat mencari makan .

Untuk hidup harus berdikari bukan menunggu hujan wang turun dari langit . Berkerja keras lebih baik daripada terus mengharap .

Kayla termenung sejenak memikirkan segala beban yang disandang dibahu selama ini . Fikirannya melayang untuk terus berfikir buat mencari nafkah .

Senyuman manis terbit hingga lesung pipitnya kelihatan . Lantas tanpa melengah lagi dirinya bangkita dan berjalan laju kearah kamar mandi .

Baru sahaja kaki selangkah mahu masuk suara ketukan pintu yang cukup memekakkan telinga terdengar nyaring .

" apa ! ". Kayla memegang tuala berwarna hitamnya buat berjaga-jaga.

" heh- bukannya aku suruh siap dari tadi ke ?! ". Vincent mengerut dahi kencang , dia pantang sekali orang lalai seperti ini .

" ma-maaflah , tadi tidur balik ". Kayla tersengih bak kera mendapat bunga .

" fuck , kau siap sekarang ! ". Mendengar suara sergahan Vincent dengan cepat kaki melangkah masuk ke dalam bilik air .

" jangan mandi lama sangat ! ".

Setelah hampir 20 minit akhirnya gadis yang ditunggu keluar jua lengkap dengan baju kemeja dan berseluar slack .

Vincent hanya duduk manis diatas sofa milik Kayla dan matanya terus memerhati segala pergerakan gadis itu tanpa henti . Matanya ikut bergerak kemana tubuh ramping itu pergi .

" Maaf , lama ". Kayla tersengih rambut basahnya dikeringkan secepat mungkin agar tidak mendengar bebelan Vincent lagi .

Diam . Bibirnya tidak membuka apalagi membalas segala perkataan gadis itu .

" Vincent , I'm done ". Kayla menyandang sebuah beg kecil di bahunya .

" let's go ".

Kayla mengikuti langkah kaki Vincent menuju keretanya dan mereka berangkat pergi menuju banglo megah itu kembali .

Perjalanan panjang ditempuhi hingga mereka berdua tiba kembali di banglo megah ini .

" Goodluck". Setelah menurunkan Kayla Vincent langsung bergerak terburu-buru kerana dia sememangnya ada hal penting yang harus dilakukan .

Kayla melangkah masuk sambil menghirup oksigen sedalam mungkin . Pasti sebentar lagi dia dimarahi kerana terlambat .

" etika macam ni ke kau perlu bagi dekat bos kau ? ".

Kan udah dibilangkan .

Dia sudah agak perihal yang begini pasti terjadi . Huh- walhal salah diri sendiri juga .

" sorry , boss ! ".

Kayla menunduk berkali-kali tanda minta maaf . Dirinya tidak mahu dibuang kerja lagi .

" patutlah , kena buang kerja . Rupanya tidak beretika langsung ! ". Suara sarkas milik Easton menusuk ke jiwa Kayla . Bibir diketap ingin menangis . Tidak tahu kenapa dia boleh emosional begini .

" m-maaf ". Suaranya beransur perlahan dirinya takut disergah begini .

Easton terdiam melihat air muka Kayla yang benar-benar terlihat ketakutan . Easton menelan air ludah perlahan . Dirinya jadi bingung melihat keadaan begini .

" Mula dari minggu depan , aku tidak ada dekat rumah ni . Jadi aku harap kau boleh selalu datang bersihkan sekali ". Easton terdiam kembali dirinya memerhati raut Kayla dengan saksama . Dia yakin gadis ini boleh dipercayai .

" kalau perlu , tidur je dekat sini ".

Kayla mengusap air matanya . Hingus ditarik hingga terdengar bunyian hingus ditarik . Kayla mengetap bibir lama .

" t-tapi bos , esok pagi saya kena kerja dekat hotel ". Easton menghela nafas berat .

" bukan masalah aku ".

" yang penting , selama aku tak ada . Kau kena selalu ada dalam rumah ni , dan rumah ni selalu bersih ". Kayla hanya angguk sebagai jawapan setuju .

Easton memandang wajah gugup Kayla lama . Matanya bahkan tidak beralih . Kayla yang melihat itu bergerak tidak nyaman dan akhirnya meminta izin buat pergi .




































TBC.

OG|UNCLE'S Where stories live. Discover now