BERLIN , GERMANY|
Seperti hari-hari yang sebelumnya kota Berlin tidak lari dari kata sibuk . Semua manusia bangun dan bersiap untuk bertungkus-lumus buat mencari rezeki untuk menyara keluarga .
Itu hal biasa buat lumrah manusia . Semuanya ingin menjadi yang terbaik walhal diri sendiri belum sempurna . Bahkan burung-burung pun bertebangan buat mencari makan .
Untuk hidup harus berdikari bukan menunggu hujan wang turun dari langit . Berkerja keras lebih baik daripada terus mengharap .
Kayla termenung sejenak memikirkan segala beban yang disandang dibahu selama ini . Fikirannya melayang untuk terus berfikir buat mencari nafkah .
Senyuman manis terbit hingga lesung pipitnya kelihatan . Lantas tanpa melengah lagi dirinya bangkita dan berjalan laju kearah kamar mandi .
Baru sahaja kaki selangkah mahu masuk suara ketukan pintu yang cukup memekakkan telinga terdengar nyaring .
" apa ! ". Kayla memegang tuala berwarna hitamnya buat berjaga-jaga.
" heh- bukannya aku suruh siap dari tadi ke ?! ". Vincent mengerut dahi kencang , dia pantang sekali orang lalai seperti ini .
" ma-maaflah , tadi tidur balik ". Kayla tersengih bak kera mendapat bunga .
" fuck , kau siap sekarang ! ". Mendengar suara sergahan Vincent dengan cepat kaki melangkah masuk ke dalam bilik air .
" jangan mandi lama sangat ! ".
Setelah hampir 20 minit akhirnya gadis yang ditunggu keluar jua lengkap dengan baju kemeja dan berseluar slack .
Vincent hanya duduk manis diatas sofa milik Kayla dan matanya terus memerhati segala pergerakan gadis itu tanpa henti . Matanya ikut bergerak kemana tubuh ramping itu pergi .
" Maaf , lama ". Kayla tersengih rambut basahnya dikeringkan secepat mungkin agar tidak mendengar bebelan Vincent lagi .
Diam . Bibirnya tidak membuka apalagi membalas segala perkataan gadis itu .
" Vincent , I'm done ". Kayla menyandang sebuah beg kecil di bahunya .
" let's go ".
Kayla mengikuti langkah kaki Vincent menuju keretanya dan mereka berangkat pergi menuju banglo megah itu kembali .
Perjalanan panjang ditempuhi hingga mereka berdua tiba kembali di banglo megah ini .
" Goodluck". Setelah menurunkan Kayla Vincent langsung bergerak terburu-buru kerana dia sememangnya ada hal penting yang harus dilakukan .
Kayla melangkah masuk sambil menghirup oksigen sedalam mungkin . Pasti sebentar lagi dia dimarahi kerana terlambat .
" etika macam ni ke kau perlu bagi dekat bos kau ? ".
Kan udah dibilangkan .
Dia sudah agak perihal yang begini pasti terjadi . Huh- walhal salah diri sendiri juga .
" sorry , boss ! ".
Kayla menunduk berkali-kali tanda minta maaf . Dirinya tidak mahu dibuang kerja lagi .
" patutlah , kena buang kerja . Rupanya tidak beretika langsung ! ". Suara sarkas milik Easton menusuk ke jiwa Kayla . Bibir diketap ingin menangis . Tidak tahu kenapa dia boleh emosional begini .
" m-maaf ". Suaranya beransur perlahan dirinya takut disergah begini .
Easton terdiam melihat air muka Kayla yang benar-benar terlihat ketakutan . Easton menelan air ludah perlahan . Dirinya jadi bingung melihat keadaan begini .
" Mula dari minggu depan , aku tidak ada dekat rumah ni . Jadi aku harap kau boleh selalu datang bersihkan sekali ". Easton terdiam kembali dirinya memerhati raut Kayla dengan saksama . Dia yakin gadis ini boleh dipercayai .
" kalau perlu , tidur je dekat sini ".
Kayla mengusap air matanya . Hingus ditarik hingga terdengar bunyian hingus ditarik . Kayla mengetap bibir lama .
" t-tapi bos , esok pagi saya kena kerja dekat hotel ". Easton menghela nafas berat .
" bukan masalah aku ".
" yang penting , selama aku tak ada . Kau kena selalu ada dalam rumah ni , dan rumah ni selalu bersih ". Kayla hanya angguk sebagai jawapan setuju .
Easton memandang wajah gugup Kayla lama . Matanya bahkan tidak beralih . Kayla yang melihat itu bergerak tidak nyaman dan akhirnya meminta izin buat pergi .
TBC.
YOU ARE READING
OG|UNCLE'S
ChickLit" age doesn't matter in our relationship " - 17+ 𝓌𝒶𝓇𝓃𝒾𝓃𝓰! - 𝒽𝒶𝓇𝒶𝓅 𝒷𝒾𝒿𝒶𝓀 𝒹𝒶𝓁𝒶𝓂 𝓂ℯ𝓂𝒾𝓁𝒾𝒽 𝒷𝒶𝒽𝒶𝓃 𝒷𝒶𝒸𝒶𝒶𝓃! - 𝓂𝒶𝓀ℯ 𝓌𝒾𝓉𝒽 𝓂𝓎 ℴ𝓌𝓃 𝒾𝒹ℯ𝒶.