7 Tahun kemudian...
"Memang benar, nggak selamanya masa lalu itu selalu jadi pemenangnya buktinya sekarang aku bahagia dengan masa depanku bersama istri dan anakku..."
-Pratama Arhan-Happy reading..
"Selamat ulangtahun mama..."
Azizah Shalsa Pratama. Wanita cantik yang tepat dihari ini genap berusia 24 tahun, diusianya yang masih terbilang muda ia sudah berkeluarga.
Memiliki putri berusia 4 tahun dan suami yang amat menyayanginya tentu menjadi sebuah keberuntungan dalam hidupnya. Ia yang terlahir dari keluarga broken home tentu akan merasa sangat bersyukur karena tuhan begitu menyayanginya, diberikannya tanggungjawab besar diusianya yang masih sangat muda.
"Ya Allah nak terimakasih" Azizah tersenyum sambil berlari menghampiri putrinya itu, ia berjongkok memeluk sang putri.
"I love you mama.." Ucap Amecca didalam dekapan sang mama.
"I love you to sayang"
Kemudian Azizah melepaskan pelukannya dan mengajak Mecca untuk duduk bersamanya.
"Kamu tau ngga kira-kira papa kemana ya jam segini belum pulang"
Amecca Putri Pratama. Gadis cantik itu menggeleng,"Mecca nggak tau ma."
Azizah menghembuskan nafas pelan, ia melirik jam dipergelangan tangannya sudah pukul 11 malam, tidak biasanya sang suami belum pulang.
"Papa pasti kasih kejutan buat mama"
Azizah tersentak kaget saat sebuah tangan kekar sudah memeluk perutnya, wanita itu tersenyum sudah tau siapa pelakunya.
Arhan menyandarkan dagunya dibahu Azizah."Selamat ulang tahun istriku" katanya setengah berbisik.
Amecca hanya diam melihat kemesraan orangtuanya itu, Arhan yang baru menyadari keberadaan sang putri pun langsung melepaskan tangannya yang melingkar diperut Azizah.
"Anak papa belum tidur jam segini nak?" Tanya Arhan, tangannya menuntun Amecca untuk mendekat kearahnya.
Kini Amecca sudah berada didalam pelukan sang papa.
"Mecca udah makan nak?" Tanya Arhan mengelus elus kepala sang putri.
"Udah dong pah, papa sendiri udah makan?" Kata Amecca menatap Arhan.
Arhan mengangguk."Iya sudah kok, malam ini mau nggak tidurnya bareng papa mama?"
Amecca mengangguk antusias.
"Mas kamu dari mana? Nggak biasanya kamu pulang jam segini?" Tanya Azizah sambil bergerak merapikan anak rambut arhan yang sedikit berantakan.
Arhan tersenyum lalu mengecup punggung tangan Azizah."Aku cari kado buat kamu sayang.. aku bingung tadi berjam-jam keliling mall cuma buat nyari kado yang pas" Jelasnya.
"Aku selalu terima apapun dari kamu kok, aku nggak butuh barang-barang mewah yang terpenting itu kamu selalu ada buat aku dan Mecca, itu udah cukup kok mas"