MORE THAN EVER-15

2.5K 57 64
                                    

Happy Reading...

_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⸝⁠⸝⁠⸝⸝⁠⸝⁠⸝_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_









"Mas..."

"Hm.." Gumam Rafael tanpa melirik Shella yang sudah duduk di samping nya.

"Aku mau ngomong sama kamu..."

"Silahkan.." Jawabnya yang lagi-lagi tanpa mau menatap Shella.

"Aku tau, aku udah keterlaluan mas. Selama ini aku mencintai lelaki yang sudah menikah bahkan sudah memiliki anak, aku minta maaf mas... Selama ini aku sudah bohong ke kamu."

Rafael menghela nafas malas. "Bisa ngga soal itu jangan dibahas mulu? Kamu memangnya nggak malu  masih gamon sama mantan? Mantan kamu aja udah bahagia tuh."

Shella tertohok dengan kalimat sindiran yang dilontarkan suaminya itu.

"Kamu cemburu mas?"
  
Rafael tertawa sumbang sambil menatap Shella. Sorot matanya yang tajam mampu membuat nyali Shella seketika menciut. "Cemburu? Buat apa aku cemburu? Toh bentar lagi kita akan cerai, dan aku juga nggak mau menunda-nunda perceraian kita. nanti yang ada malah aku yang harus tanggung jawab kalau kamu hamil."

"Ham--il?"

"Iya. Kamu udah lakuin itu dan kemungkinan besarnya juga kamu pasti akan hamil. Dan aku nggak mau jadi ayah buat anak yang kamu kandung nantinya."

Shella memalingkan wajahnya ke arah lain, merasa sakit hati mendengar ucapan dari Rafael.

"Kayak nya udah nggak perlu lagi yang harus kamu bicarain, semua udah clear. Besok pagi aku mau balik, buat apa juga aku disini mending aku temenin Alina aja."

Lagi dan lagi Shella sakit hati mendengarnya, Shella hanya ingin Rafael lebih memprioritaskan nya daripada Alina. Shella tidak ingin Rafael kembali seperti dulu, yang selalu mengacuhkannya.

Shella hanya menatap kepergian Rafael yang kian menjauh, di hatinya yang paling dalam sebenarnya Shella ingin Rafael menemaninya selama pemulihan di sini. Tetapi apa boleh buat jika keputusan Rafael sudah seperti itu, lagian Shella juga tak cukup berani untuk mengutarakan permintaanya.

✧✧✧✧

Di lorong cafe itu terlihat dokter Inne tengah berjalan mengendap-endap menuju ruangan tempat tersimpannya rekaman cctv.

Sebelum memasuki ruangan cctv itu, matanya celingak celinguk memastikan tidak ada satu pun orang yang melihat kedatangannya.

Melihat lorong sepi dan sepertinya tidak mungkin juga ada pengunjung yang masih berada di cafe ini, dokter Inne pun langsung memasuki ruangan itu.

Ceklek

Pintu ruangan terbuka, dokter Inne berjalan menghampiri salah satu petugas yang menjaga keamanan rekaman cctv.

"Malam pak.."

"Malam Bu, ada yang bisa saya bantu?"

"Jadi begini pak, saya mau lihat rekaman cctv sekitar beberapa jam yang lalu tepatnya sehabis Maghrib diruangan 30 A. Soalnya ada suatu kejadian yang tengah menimpa putri saya dan saya butuh rekaman cctv nya."

"Sebentar ya Bu."

Petugas cctv itu mencoba mencari rekaman cctv yang terjadi sehabis Maghrib, tepatnya saat semua pengunjung tengah menikmati pesta dan semua ruangan sudah di terisi oleh masing-masing pelanggan.

"Ini Bu."

Awalnya Dokter Inne ragu untuk memutar rekaman itu, tapi mengingat bagaimana perjuangan Shella untuk bisa mendapatkan Arhan kembali, maka ia harus bisa menyingkirkan rekaman ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 20, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MORE THAN EVER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang