Happy reading....
_________⸝⸝⸝⸝⸝_________
Hari ini setelah mengantar Amecca ke sekolah Azizah mengunjungi mall untuk mencari kado ulangtahun papa mertuanya. Perayaan acaranya pun akan diadakan 3 hari lagi dan Azizah ingin membeli sesuatu yang bisa berguna untuk papa Vito.
Saat akan masuk ke dalam toko sepatu, tak sengaja dirinya berpapasan dengan Juna yang akan keluar dari toko tersebut.
"Hai, ketemu lagi kita."
Azizah tersenyum canggung, jujur dirinya tidak begitu nyaman saat berdekatan dengan Juna. Entah mengapa firasatnya mengatakan lelaki dihadapannya ini bukan lelaki yang baik, alias suka tebar pesona ke wanita yang baru dikenalnya.
"Lagi nyari sepatu ya? Buat siapa? Mau aku bantu?"
'Tuh kan benar, memang dasar buaya.' Batin Azizah kesal.
"Eh nggak perlu Jun, saya bisa kok cari sepatu sendiri. Lagian ini juga buat papa mertua saya."
"Astaga jadi om Vito mau ulangtahun?"
"Iya."
"Gimana kalau kita cari kadonya bareng-bareng aja gimana?"
"Emang kamu ngapain nyari kado segala?"
"Yah aku kan mau memperbaiki hubunganku sama Nesha, jadi langkah pertamanya adalah dengan aku mendekatkan diri ke orangtuanya."
"Kayak nya saya nggak jadi ke toko sepatu deh. Kalau gitu saya duluan ya."
Belum sempat beranjak dari sana, pergelangan tangannya sudah dicekal oleh Juna. Refleks Azizah pun langsung memukul lengan Juna dengan sangat keras hingga membuat sang empunya meringis kesakitan.
"Awss..."
"Ehh sorry Jun. Saya nggak sengaja."
"Santai aja kali aku pegang. Lagian cuma mau tau kok, kamu nyari kadonya kemana? Aku ikut ya."
"Nggak usah Jun. Saya bisa sendiri kok. Udah kamu pulang aja ya atau nggak kamu ke rumah nya Nesha jengukin anak kamu."
"Iya nanti temenin ya."
'Temenin? Gila sih nih laki, jelas-jelas gue istri orang yakali minta ditemenin. Dasar nggak waras.'
"Kalau gitu saya duluan ya jun."
Azizah sedikit mempercepat langkahnya agar tak terkejar oleh Juna. Namun usaha nya itu sia-sia, nyatanya Juna bisa menyeimbangkan langkah kakinya dan lelaki itu sudah berada disamping Azizah.
"Coba ke sana zah, ada keluaran jam tangan terbaru. Siapa tau cocok buat papa mertua mu."
Azizah hanya menurut saja, yang jelas dirinya ingin segera pergi dari hadapan pria berjenis buaya darat ini.
Setelah cocok dengan pilihannya, Azizah segera membayar dan berlalu dari hadapan Juna. Juna yang melihatnya pun langsung mengejar Azizah. "Zah tunggu!"
Mau tak mau Azizah pun menghentikan langkah nya, entah mengapa teriakan Juna itu terdengar sangat keras. Apa Juna sengaja melakukannya? Agar Azizah tak bisa lari darinya?
"Yah Jun?"
"Temenin aku ke rumah Nesha yuk."
"Maaf ya tapi saya harus jemput anak saya."
"Oke kalau gitu barengan aja, kan anak kamu sama anak aku satu sekolah."
'Mampus lu zah. Salah ngomong deh gue'