Sah #10

7.1K 176 12
                                    

Karena keluarga Syailendra telah berkumpul, Hendra  juga membahas bagaimana nanti konsep pernikahan putra dan putri tirinya itu. Rasti juga begitu semangat mengingat dirinya juga sangat menyayangi adik bungsunya, bahkan Dipta juga mendukungnya.

"Jadi bagaimana dengan konsep pernikahannya? Kalau Papa sih maunya ya kita adain pesta" ucap Papa Hendra.

"Kartika tidak setuju Pa, kemarin aja pernikahan Papa dan Mama begitu megah apalagi jika pernikahan antara Tika dan Mas Pandu digedein udah pasti banyak tetangga bahkan banyak orang yang tidak menyetujui pernikahan kami. Cukup Ijab Kabul aja sih, yang penting sah" balas Kartika.

"Kamu yakin Tik? Ini pernikahan pertama kamu. Bukankah semua wanita memiliki pernikahan Impian" ucap Rasti.

"Tika" panggil Rumana yang menatap putrinya.

"Tika baik-baik saja Ma, Kak Rasti. Tenang aja. Mas Pandu juga setuju pasti kalau kita kawinnya eh maksudnya Ijab Kabul aja" balas Kartika yang jadi salah tingkah karena salah bicara.

"Gimana Pan? Setuju usulan Tika?" Tanya Dipta.

"Saya ngikut aja" balas Pandu.

"Besok saya akan urus MUA nya" balas Shinta.

"Saya akan menghubungi Pak Andi, agar prosesnya dimudahkan" balas Abimana.

"Calon pengantin sebaiknya harus istirahat dulu, biar cepat pulih. Masak iya malam pertama Pandu puas lagi" balas Dipta.

"Iya tuh apalagi udah jadi duda lama, senoga nggak karaten nanti" balas Abimana.

"Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan sebaiknya Pandu pulang kerumahnya saja. Dipingit dulu" balas Tama.

"Mama yakin mereka tuh udah lebih dari sekedar nenen" balas Rumana.

"Sssttt pelankan suaramu sayang" balas Hendra.

Seperti yang dikatakan semuanya, dari Shinta, Dipta dan juga Abimana dan Rasti semuanya sangat mendukung pernikahan adik bungsunya ini. Sedangkan Sasti tentu saja menjaga Aqeela dan Kenzo.

Hari H.
Hari pernikahan Pandu dan juga Kartika telah tiba. Pandu memang datang sejak subuh tadi bersama dengan putri dan juga sopir dan juga ARTnya rumahnya. Lihat saja saat ini Pandu tengah mengenalan pakaian adat jawa untuk melakukan Ijab dan Kabul. Sedangkan Kartika yang baru saja keluar dari kamarnya dengan kebaya dan tentunya wanita itu terlihat cantik natural dengan makeup tipisnya.

Rumana mengantarkan putrinya untuk berjalan mendekati Pandu yang sudah memakai pakaiannya yang begitu serasi dengan Kartika. Kartika menjadi sangat gugup tangannya bahkan kini dingin, saat Rumana memberikannya tangan putrinya pada Pandu.

"Mama titip Kartika ya Pan, jangan sakiti putri Mama." Ucap Rumana.

"Semoga saya tidak mengecewakan Mama" balas Pandu.

Hendra pun kini menjadi saksi pernikahan Pandu dan Kartika, selain itu ada RT dan juga RW, setidaknya lingkungan komplek rumahnya ada yang tahu. Proses ijab kabul itu berlangsung dengan begitu sakral dan juga sangat lancar.

Bacaan Ijab:
"Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau saudara Pandu Syailendra bin Hendra Syailendra dengan Saudari Kartika Zahra binti Harris Pratama dengan maskawin berupa 50 gram Emas dan uang sebesar USD 1000, tunai."

Bacaan Kabul:
"Saya terima nikahnya dan kawinnya Kartika Zahra binti Harris Pratama dengan mas kawinnya yang tersebut, tunai."

"Bagaimana saksi?"

"Sah"

"Sah"

"Sah"

Akhirnya keduanya telah sah menjadi suami istri, Pandu mencium kening Kartika dan Kartika mencium tangan Pandu. Setelah sah mereka sempat berpose beberapa kali untuk melakukan foto. Setelah acara Ijab Kabul mereka semua menikmati hidangan yang telah di sediakan.

Pandu dan Kartika sempat berganti baju dan melakuka. Foto after Wedding. Oh ya beberapa sahabat dekat Pandu dan Kartika juga datang. Bahkan saat ini setelah keduanya berganti pakaian dengan pakaian casual. Kedua pengantin baru itu kini menikmati makan siangnya dan setelahnya keduanya di suruh pergi untuk pergi ke Bandara. Tentu saja Aqeela tidak diijinkan ikut oleh keluarga Syailendra.

"Pulang jangan lupa bawa oleh-oleh Tik, mungkin Pandu Junior atau Tika Junior, Biar Aqeela punya teman" balas ucap Alexa.

"Diam lo Al, belum tentu juga nanti malam kita begadang. Lo tahu sendiri gimana gue, apalagi gue begitu agresif dan suka godaain Mas Pandu, mungkin aja dia jijik sama gue" bisik Kartika.

"Ya nggak mungkinlah, jijik kok dinikahi. Tunggu aja kalau esnya udah mencair, bisa gila lo nyar melihat kebucinannya" balas Alexa.

"Sudah ya, gue berangkat dulu. Bye" balas Kartika.

"Jangan lupa kabari saya selama saya tidak ada di sini" balas Pandu yang kemudian menggeret kopernya dan membawanya untuk segera check in.

Bintang pun kini berbalik dan meninggalkan Alexa dibandara, tentu saja wanita itu berlari dan mengejar Bintang. Enak aja dirinya mau ditinggalin gitu aja. Datang bersama juga pulang harus bersama dong, bahkan Alexa meminta Bintang untuk mengantarkannya pulang dan Bintang tidak bisa menolaknya. Sudah pukul 4 sore, masak iya dirinya meninggalkan Alexa sendirian.

Korea Selatan.
Setelah melakukan penerbangan selama kurang lebih 7 jam, saat ini Kartika dan Pandu telah berada di Korea Selatan. Pukul 11 malam mereka menginjakkan kakinya di korea dan pukul 12 malam mereka baru sampai di Fours Seasons Hotel Seoul. Untung saja mereka sudah di bookingkan lebih dulu.

"Jangan langsung tidur, bersih-bersih dulu" tegur Pandu.

"Udah ngantuk Mas" balas Kartika.

"Tika!" Ucap Pandu.

"Iya-iya, ini mau mandi" balas Kartika.

Beberapa saat kemudian Kartika telah memakai pakaiannya yang tentu saja kali ini begitu sopan. Memang sederhana pernikahannya namun tetap saja banyak orang yang datang. Kartika sendiri mendekati suaminya dan mengatakan padanya untuk segera pergi tidur.

"Mas, tidur yukk. Udah ngantuk" ucap Kartika.

"Kamu tidur aja duluan" balas Pandu.

"Udah jam 12 malam loh Mas" ucap Kartika lagi.

"Iya saya tahu. Tidur aja duluan" balas Pandu yang menyuruh Kartika untuk kembali tidur.

Kartika pun tidur duluan dan tentunya memejamkan matanya, tidak butuh waktu lama karena tubuh Kartika memang sudah pegal-pegal. Selang setengah jam baru Pandu tidur tentunya dirinya tidur di ranjang setelah memastikan Kartika tidak berbuat hal-hal yang tidak diinginkannya.

Morning.
Pandu bangun lebih dulu dan kini telah berolahraga lebih dulu, meski hanya Push Up, Sit Up dan ya begitulah. Kartika bisa melihat bagaimana kakak tirinya eh salah udah ganti status jadi suaminya itu terlihat semakin seksi.

"Mimpi apa aku bisa menikah dengan Mas Pandu" ucap Kartika.

Pandu yang merasa diperhatikan kini mengakhiri olahraganya dan sekarang menghampiri adik iparnya yang telah menjadi istrinya.

"Mandi dan kita pergi cari sarapan. Atau makan di Hotel saja?" Tanya Pandu.

"Makan diluar? Oke Tika akan mandi" balas Kartika yang tentu saja sangat senang mendengar mereka akan makan diluar. Bisa sekalian jalan-jalan juga. Ahh senangnya bisa pergi berduaan dengan Pandu tanpa di recoki putrinya. Gimana ya kalau pulang bawa oleh-oleh adiknya Aqeela, membayangkannya saja membuat Kartika malu sendiri.

Yuhuuuu up nihhh

Masih ga enak badannya ini, ini juga baru berusaha nulis untuk lanjutan Jodoh Abdinegara.


Missquinlee
02 September 2023

Repost

𝔾𝕠𝕕𝕒𝕒𝕟 𝕔𝕚𝕟𝕥𝕒 𝕒𝕕𝕚𝕜 𝕥𝕚𝕣𝕚🆗Where stories live. Discover now