Seluruh tubuh Kartika sakit, membuatnya kini masih bergelung di ranjangnya dan berselimut dengan selimut tebal yang menutupi tubuhnya. Pandu yang melihat hal itu langsung membangunkan istrinya dan menegurnya, membuat Kartika marah.
"Bangun Tika, ini sudah hampir pukul 7. Kamu itu menjadi contoh untuk Aqeela sekarang. Jangan jadi pemalas" ucap Pandu yang melihat istrinya dengan tatapan kesalnya.
"Aku capek Mas. Mas Pandu gimana sih, semalam nggak ingat?" balas Kartika.
"Kamu yang godain saya. Dan seharusnya kamu itu tahu tugas istri dan Ibu itu apa? Ini sudah siang Tika! Bangun!!" Ucap Pandu.
"Massss!!!" Ucap Kartika.
"Bangun!!!" Teriak Pandu.
"Nyebelin banget sihh!!" Balas Kartika yang kemudian menyingkirkan selimutnya dan menghentakkan kakinya dengan kesal. Wanita itu masuk kedalam kamar mandi dan mencuci muka lalu menggosok gigi, setelahnya wanita itu memakai pakaian yang pantas dan tentunya keluar dari kamarnya bersama dengan Pandu.
"Mama sudah bangun? Jadi kan anterin Aqeela sekolah" ucap Aqeela.
"Iya dong sayang" balas Kartika yang menatap suaminya dengan kesal.
"Sayang, kamu diantar Mama ya. Papa harus pergi meeting. Cup" ucap Pandu yang mencium putrinya.
"Iya Papa. Papa nggak cium Mama" balas Aqeela menatap Papanya dengan polos.
"Saya berangkat dulu" balas Pandu dengan datar dan dingin.
"Hemmm" balas Kartika.
Setelah kepergian Pandu, Kartika pun meninggalkan rumahnya dan mengantarkan Aqeela untuk pergi ke sekolah. Kebetulan Pak Mamat memang sedang sakit, jadi Kartika terpaksa mengendarai mobil sendiri.
***
Kartika memang tidak begitu mahir menyetir mobil, awalnya hanya pelan-pelan saja. Namun mobil dibelakang seperti tidak sabaran dan membunyikan klakson terus menerus, tentu saja membuat Kartika panik dan akhirnya menambah kecepatannya. Tiba-tiba mobil menyalip dan mobil Kartika menjadi tidak terkendali lalu menabrak pembatas.Kartika pun sempat menghalangi kepala putrinya agar tidak terluka, bahkan saat ini kening Kartika sendiri yang terbentur dashboard hingga memerah.
"Sayang kamu baik-baik saja. Maaf sayang, Mama minta maaf" balas Kartika yang memeriksa tubuh putrinya.
"Qeela baik-baik aja Ma" balas Aqeela yang hanya terkejut.
"Ahh syukurlah" balas Kartika.
Pintu mobil Kartika di ketuk oleh polisi dan saat polisi tersebut kini menahan mobil Kartika. Kartika tadinya menolak untuk menghubungi suaminya namun karena dirinya tadi sempat menyerempet mobil lain membuat Kartika menghubungi suaminya. Kartika yakin kalau setelah ini Pandu akan memarahinya.
Pandhawa Group.
Pandu saat ini sedang mengadakan meeting penting, tentu saja hasilnya sangat bagus. Pandu menatap ponselnya dan mengabaikan panggilan Kartika beberapa kali, hingga Panggilan ke tiga barulah Pandu mengangkatnya.Panik tentu saja, mendengar kabar Kartika dan putrinya di Kantor Polisi membuat Pandu meminta ijin dan meninggalkan Ruang Meeting menuju Kantor Polisi.
"Selanjutnya akan di handle oleh Bintang, saya mohon maaf karena ada hal mendesak yang harus saya urus" ucap Pandu.
Setelah Pandu pergi, Bintang melanjutkan meetingnya dan sesuatu yang diharapkan parfum yang di produksi perusahaannya akan segera di pasarkan.
Kantor Polisi.
Kartika memangku putrinya yang kini tengah tidur dengan nyenyak. Pandu datang dengan wajah panik dan segera memeriksa putrinya, pria tampan itu takut jika putrinya kenapa-napa. Pandu menyuruh Aqeela untuk duduk di sofa lalu Pandu membawa istrinya keluar untuk meminta penjelasannya."Kamu sebenarnya bisa nyetir nggak sih! Kalau memang nggak bisa kamu bisa naik taksi. Ckkk sebenarnya kemana pikiran kamu Tika! Saya tidak akan memaafkanmu kalau sampai terjadi pada Aqeela" marah Pandu,
"Tika nggak kepikiran tadi Mas. Tadi aku udah bilang nggak enak badan" balas Kartika.
"Jangan cari alasan kamu Tika! Kalau memang sedari awal kamu tidak mau menerima Aqeela menjadi anakmu kenapa kamu tidak mundur saja dari pernikahan yang telah di putuskan Mama dan Papa" balas Pandu.
"Mas!! Ya ini semua memang salah aku yang tidak bisa menyetir dengan baik, salahku karena tidak bisa menjaga Aqeela dengan baik. Tapi yang harus Mas tahu, aku tidak pernah berharap kejadian seperti ini menimpa Aqeela. Kalau bisa biar aku saja sendiri yang mengalaminya" balas Kartika dengan sangat kesal, lihat saja wajahnya kini sudah memerah dan hampir menangis. Kartika pergi begitu saja karena kesal.
"Damn it!" Maki Pandu yang kemudian kembali ke ruangan polisi.
Pandu memberikan keterangan dan tentunya membayar denda lalu mengganti rugi mobil yang sempat di serempet Kartika. Setelah menyelesaikan urusan itu Pandu membawa putrinya pulang.
Kediaman Pandu.
Tepat empat minggu pernikahan Pandu dan Kartika, namun lihat saja hubungan mereka sedang tidak baik. Sejak kejadian di kantor polisi, Pandu masih saja mendiamkan Kartika. Seperti saat ini Kartika telah membawakan kopi dan cemilan diruang kerja Pandu."Mas, ini ada kopi dan Cemilan" ucap Kartika.
"Kamu bawa saja, saya tidak butuh" balas Pandu.
"Mas, aku sudah mengakui kesalahanku dan berusaha memperbaiki hubungan kita tapi kenapa kamu seperti ini. Jika memang Mas Pandu tidak berkenan melanjutkan pernikahan ini sebaiknya pulangkan aku kerumah Mama" ucap Kartika yang sudah menahan diri dari dua hari yang lalu.
Pandu masih diam tidak menjawab hingga membuat Kartika memgambil kopi panas dan juga cemilan itu keluar kamarnya, baru beberapa langkah saja kakinya terselip dan Kartika jatuh dengan tangan yang terkena tumpahan kopi panas.
Pyarrrr
"Akhhhh, awhhhhh" ringis Kartika yang berdiri pun kakinya terkena pecahan gelas.
Pandu panik dan melihat tangan Kartika yang melepuh belum lagi kakinya berdarah. Pandu menggendong tubuh istrinya dan membawanya ke kamar mandi yang ada di kamarnya. Pandu meminta mbok Mirah dan Mbak Sri untuk membersihkannya.
"Jangan menangis" ucap Pandu yang kini mengobati luka tangannya dan juga kakinya.
"Sakit Mas" balas Kartika yang masih menangis.
"Sudah di obati" ucap Pandu.
"Terimakasih, Mashh" balas Kartika yang kini berusaha untuk pergi ke Ranjang namun Pandu menggendongnya dan membawanya ke ranjang.
Pandu tidak banyak bicara namun Kartika berhasil menghentikan langkah kaki suaminya. Pandu tidak tahan dengan kata-kata yang diucapkan Kartika kembali.
"Tika serius dengan apa yang aku ucapkan tadi. Bukan salah Mas Pandu, ini memang salahku. Akuhhhmppp" balas Kartika.
Pandu mencium bibir istrinya yang terus bicara mengenai perpisahan dan hal itu membuat Pandu semakin marah. Bagaimana bisa istrinya ini dalam seminggu ini sangat menyebalkan. Menjauhinya begitu saja. Pandu melepaskan ciumannya dan menatap istrinya dengan tajam.
"Sekali lagi kamu bilang seperti itu, saya tidak akan memaafkanmu. Dan kamu tidak akan bisa berjalan beberapa hari kedepan" balas Pandu.
"Mass!!!" Kesal Kartika.
"Saya juga minta maaf Tika, ini juga dikarenakan ego saya. Aqeela telah mengatakan apa yang dia lihat sewaktu kejadian dan ini bukan sepenuhnya salah kamu" balas Pandu.
"Jadi kita baikan ya Mas" balas Kartika.
"Hemmm" balas Pandu.
Yuhuuu upppp
Missquinlee, 6 September 2023
Repost
YOU ARE READING
𝔾𝕠𝕕𝕒𝕒𝕟 𝕔𝕚𝕟𝕥𝕒 𝕒𝕕𝕚𝕜 𝕥𝕚𝕣𝕚🆗
Romance21+ (adegan dewasa) Pandu Syailendra sejak awal tidak merestui Papanya untuk menikah lagi dengan seorang janda yang bekerja sebagai Bidan. Sudah hampir tiga bulan Papa Pandu membawa istri baru dan juga anak tirinya tinggal bersama. Kartika Zahra pu...