Taehyung dan Jiso sampi di sebuah apartemen mewah di kawasan Hannam-dong. Lebih tepatnya sebuah penthouse dengan dua lantai, 4 kamar tidur termasuk kamar maid. Dan 3 kamar mandi. Itu milik Jiso tentu saja. Gadis bangsawan itu baru saja membeli nya sekitar 2 hari lalu sebelum kepulangan nya. Meski Taehyung pada awalnya berniat mengantarkan Jiso ke rumah keluarga nya. Tetapi gadis itu menolak dan disini lah mereka berada."Kamu harus masuk dan melihat penthouse ku Taehyung-ah." Ucap Jiso memegang lengan Taehyung. Cukup lelah membuat Jiso untuk melepaskan lengannya sehingga Taehyung membiarkan Jiso menggandengnya.
"Aku sudah mengantar mu. Meski sebenarnya kau bukan lagi tanggung jawab ku Jiso. Jangan meminta lebih banyak dari ini, aku harus segera kembali ke kantor ku," tegas Taehyung
"Baiklah-baiklah. Aku tidak akan menahan mu lebih lama lagi dari ini. Kembali lah." Ucap Jiso membuat Taehyung justru menaikkan sebelah alis nya heran.
"Ohh. Ok baiklah. Jimin. Kajja," jawab Taehyung yang langsung melangkahkan kaki nya ke dalam mobilnya kembali.
Porsche Panamera itu melaju meninggalkan kawasan apartemen mewah milik Jiso. Melihat itu Jiso hanya tersenyum seolah ia baru saja mendapatkan apa yang tengah ia incar selama ini.
"Kamu miliki ku Taehyung dan akan tetap seperti itu," monolog Jiso menatap mobil yang semakin menjauh itu.
"Nona Jiso.." ucap seseorang dari belakang Jiso membuat gadis cantik itu menatapnya dengan senyum manis dari wajah nya yang cantik.
"Rose. Apa kamu sudah melihat apartemen nya, bagaimana apa itu bagus?" Tanya Jiso pada sang nurse pribadinya.
"Ini sangat indah dan luar biasa. Aku tidak berfikir bahwa bisa Tinggal di apartemen mewah seindah ini." Ucap Rose antusias. Ia dan Jiso bahkan terlihat seperti seorang teman.
"Baguslah," jawab Jiso yang berjalan ke depan di susul Rose di belakang nya.
***
Sedangkan masih di dalam mobil, Taehyung masih memikirkan semua yang baru saja terjadi, tentang kepulangan Jiso. Meski hubungan nya dengan Jiso telah berakhir dan semua keluarga dari dua bela pihak juga tahu itu, hanya saja terasa sangat janggal dengan kepulangan Jiso.
"Presdir. Maafkan saya, tetapi sedari tadi nyonya Jennie menelfon mu dan ehmm. Saya juga, hanya saja tidak ada balasan untuk semua panggilan itu. Maafkan aku" Ucap Jimin menunduk menyesal.
"Dan kau baru memberitahu ku Jimin. Astaga bagaimana jika Jennie memerlukan sesuatu, berikan handphone ku," ucap Taehyung terdengar dari nada suaranya. Bahwa CEO mudah itu tengah marah.
"Hallo. Honey apa terjadi sesuatu. Maaf karena tidak mengangkat telfon mu, aku menyesal untuk itu,"
"Aku di kantor mu,"
"Di. Kan. Kantor ku, baiklah aku akan segera datang,"
"Jadi di mana kamu, bukankah kamu izin keluar rumah untuk ke kantor mu. Kenapa kamu tidak ada di kantor mu Taehyung-ah,"
"Honeyyy. Aku akan menjelaskan nya, maafkan aku. Aku akan segera tiba di kantor."
"Urusi saja urusan mu jika itu belum selesai. Aku tidak berada di kantor mu, aku mengatakan nya agar aku tahu di mana kamu.".
Suara telfon itu terputus, Taehyung menatap ponselnya berfikir, bahwa apa yang baru saja terjadi dengan istri kecilnya yang selalu bersikap lembut itu. Nada suara Jennie bahkan tadi terdengar dingin. Dan apa tadi. Jennie berbohong mengatakan dia berasa di kantor tapi ternyata tidak.
"Aku bahkan akan mengatakan pada nya di mana aku jika dia bertanya, kenapa Jennie harus berbohong Jimin." Ucap Taehyung yang terdengar seperti sebuah pertanyaan pada sang sekertaris.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIND HIM (TAEENI)
General FictionIni tentang seorang CEO ternama yang jatuh cinta dengan gadis mudah dari desa yaang sederhana, kisah klasik bagi sebagian orang yang terlihat tetapi tidak untuk sang CEO. Meski semua berawal dari kesalahan yang tidak di sengaja yang membuat keduanya...