Tepung dan Telur

5 2 0
                                    

Buku itu jatuh luruh,aku semakin merasa sesak setelah membaca semua isi tentang Disya di buku itu. Sudut pandang Disya yang mengatakan bahwa dia tak seharusnya hidup jika hanya menyusahkanku,aku menangis sejadi-jadinya.

Disya...

Rasa sakit tentang diriku terganti oleh penyesalan karena telah membiarkan Disya terluka sedalam ini. Aku semakin yakin jika aku gagal menjadi Kakak untuk Disya,aku gagal untuk berada di sampingnya,menenangkan gadis kecil yang tidak berdaya itu. Disya... aku minta maaf.

Aku sangat ingin bertemu Disya,beberapa jam lagi gadis itu akan pulang. Aku segera bersiap,walau tertatih dengan beberapa lebam di bagian tubuhku.

Aku memakai sweater berwarna hitam dengan ukuran dua kali lebih besar dari tubuhku. Setelah meminta izin pada bos untuk meminta libur hari ini karena aku harus menyelesaikan semua kesalahpahaman Disya.

Dia tak pernah bersalah atas apapun,aku tak pernah membencinya,Disya bukan alasan kedua orangtua kami meninggal.

Aku mencoba mengompres lebam-lebam di sekitar bahu,lalu bulatan-bulatan merah yang berada di sepanjang leherku. Aku menggosok sekuat tenaga untuk menghilangkannya namun tak bisa. Yang bisa aku lakukan hanya berusaha agar Disya tak melihat semua ini.

Pintu terbuka,aku segera keluar dari kamar dan bersiap menyambut Disya,namun saat aku melihatnya badan Disya sudah penuh akan tepung dan telur. Aku berlari kearahnya.

"Disya,kenapa ini?!"tanyaku panik. Apalagi setelahnya Disya tiba-tiba muntah.

"Ayo ke kamar mandi,buka semua baju kamu." Aku mencoba membantu Disya,setelah mandi aku akan memakaikan telon padanya.

Aku menutup mulut saat Disya membuka bajunya,banyak sekali bekas kebiruan di sekitar area bawahnya.

"Disya,jawab Kakak jujur,Kean melakukan apa sama kamu?selain dari dia siksa kamu?jawab kakak." Suaraku bergetar saat berlutut,mencengkram kedua bahunya.

Disya diam,lalu menggeleng.

Aku menggertakkan gigi,manusia setengah iblis itu harus mendapat hukuman yang setimpal atas perbuatannya pada Disya... dan aku.

Adik Kecilku Tidak Bisu (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang