Disya menyimpan bunga Lily dengan wajah yang kini sedikit membaik. Mata yang tak se-sembab dulu.
Tiga tahun lamanya,kini Disya berani melangkah lebih dekat ke rumah terakhir kakaknya.
Disya tersenyum tulus,ia mengusap batu nisan perlahan,"Kak..."
Disya tak bisa menahan airmatanya,luruh sudah janji yang ia buat untuk dirinya sendiri agar tidak menangis saat melihat gundukan tanah yang menelan orang tersayangnya.
"Aku bisa meraih mimpiku,Kak... aku sudah bisa membanggakan Kakak sekarang,Kakak harus lihat aku,sekarang aku punya segalanya Kak,tapi aku hanya butuh Kakak,"lirih Disya sesegukan. Selama tiga tahun Disya dirawat oleh Pak Arif dan menjadikannya sebagai anak angkat. Disya tumbuh dengan segala kemewahan tapi ia merasa semua itu tak lebih besar dari Kasih keluarganya. Ia kini terkenal menjadi balerina Internasional.
"Kak,tolong bilang ke Ibu dan Ayah ya,aku sudah meraih mimpiku,dan aku bisa membuat nama keluarga Ayah bangga,kalian harus liat aku. Aku cinta kalian."
KAMU SEDANG MEMBACA
Adik Kecilku Tidak Bisu (Selesai)
Cerita PendekSemua orang mengatakan dia tak bisa bicara,mereka tak pernah lebih tau dari aku... kakaknya.