"Disya."
Dia menoleh ke arahku yang menyembul dari pintu kamarnya. Aku tersenyum melihat Disya yang sekarang sedang memeluk buku berwarna hitam.
"Makan dulu yuk?"
Disya mengangguk,kemudian menyimpan bukunya di atas nakas. Adik kecilku itu berjalan ke arahku.
"Disya lagi apa tadi?ngerjain tugas?" Aku bertanya lagi,berharap ia akan sedikit membuka mulutnya untuk menjawab pertanyaan ku.
Nihil,Disya menjawab dengan gelengan kecil. Aku mengulum bibir,seraya berjalan aku terus mengajaknya bicara.
"Disya nunggu kakak pulang gak?"tanyaku kepada gadis mungil berumur 8 tahun itu.
Disya mengangguk,membuat hatiku menghangat.
"Hari ini Kak Rizka bawa ayam geprek,Disya suka ayam 'kan?"
Mataku memanas,saat lagi-lagi Disya hanya mengangguk.
"Disa cuka ayam!"
Teringat saat dulu,Disya sangat suka jika dihadapkan dengan makanan yang satu itu. Namun,sekarang sorot mata antusias itu hilang entah kemana.
Kenapa?kenapa Disya jadi seperti ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Adik Kecilku Tidak Bisu (Selesai)
Kısa HikayeSemua orang mengatakan dia tak bisa bicara,mereka tak pernah lebih tau dari aku... kakaknya.