Ada apa dengan Kean?

4 3 0
                                    


Aku terduduk sembari meminum satu mug teh yang membantuku menghangatkan diri pagi ini. Tak lama aku melihat Disya yang mulai ikut duduk di meja makan bersamaku. Gadis kecil itu tersenyum dengan lebarnya sembari menjejal roti kedalam mulutnya. Aku iut menyunggingkan senyum cerah,lalu Disya mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya.

Gadis dengan mata indah itu menunjukan sesuatu padaku,aku dengan antusias menerimanya. 

"Disya mau ikut balet?"tanyaku dengan raut bahagia. Tak kusangka Disya memiliki kemauan untuk menunjukan bakatnya.

"Kakak nggak nyangka ternyata kamu punya keinginan di bidang itu,kakak pikir kamu akan menjadi seorang penulis karena sering sekali kakak liat Disya yang sedang menulis."

Disya terdiam,kemudian ia menggeleng dan kembali menunjuk surat pendaftaran itu. Aku tanpa berpikir panjang langsung mengisi data diri milik Disya dan... aku sempat terkejut dengan nominal yang tertera,aku mencoba mengingat apa uangku cukup untuk biaya pendaftarannya?

Dan,ternyata masih kurang sedikit,namun aku tak ingin membuat Disya kecewa. Akhirnya au menandatanganinya,mungkin sisa uangnya aku bisa meminjam dulu pada Kean.

malamnya,aku bertemu dengan Kean,kini kami berada di salah satu jajanan pinggir jalan karena ini malam minggu dan suasana cukup ramai. 

''Ken?"

"Kenapa?"

Aku segera menghabiskan makanan yang  tersisa di daam mulut kemudian menegak air mineral.

"Aku bisa pinjem uang?"tanyaku yang sebenarnya merasa tidak enak.

"Boleh,buat apa?" Kean tampak menyerongkan duduknya kearahku. Aku pun segera menjawab pertanyaan Kean.


"Untuk Disya,dia mau masuk ballet dan aku butuh sedikit uang lagi untuk biaya pendaftarannya." Wajah Kean seketika berubah. Lelaki itu menghela napas.


"Kamu nggak perlu manjain dia sampe kaya gini,"ketusnya. Kean berdiri dan itu sukses membuat aku kesal.


"Jadi,kamu gamau ngasih pinjem aku uang?gapapa,tapi nggak perlu kamu sampe ngomong kaya gitu."


Kean menatapku dengan tatapan yang berubah tajam,"dia itu bisu,cuma bisanya nyusahin kamu aja!"


satu tamparan mendarat di pipinya,aku tak pernah menyangka jika Kean akan mengatakan hal bodoh seperti itu.


"Kita putus."


Adik Kecilku Tidak Bisu (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang