Aku semakin menunduk saat menceritakan apa yang terjadi pada bos-ku. Entahlah,aku sudah tidak punya siapa-siapa untuk bercerita dan beruntungnya Pak Arif mau mendengarkan semua keluh kesahku,dia sudah menganggapku adiknya dan ia bersedia untuk membantu menjebloskan kelakuan Kean pada pihak berwajib.
"Disya beruntung punya kakak seperti kamu,Rizka."
Aku menggeleng,"justru dia akan sangat beruntung jika dia bukan adikku,Pak. Aku... kecewa sama diri aku sendiri atas kelalaian aku jaga Disya,"jawabku dengan suara parau. Pak Arif mengerti akan apa yang menjadi rasa bersalah ku ini. Pak Arif bangkit dari kursinya,"saya akan berusaha membantu kamu,saya muak dengan orang yang suka menyiksa anak kecil,"ucap Pak Arif seraya tersenyum kemudian berlalu dari hadapanku.
Aku terisak lirih,ternyata masih ada orang baik yang mau membantuku,aku tidak punya dukungan orang kuat untuk melaporkan Kean,tapi dengan Pak Arif yang memiliki kakak seorang Ajudan aku yakin sekali Kean tak akan selamat.
Disya,Kakak akan membalas semua perlakuan Kean padamu.
Aku meringis begitu mengingat luka-luka di tubuh Disya,selama ini ia menyembunyikannya agar aku tidak khawatir dan melihat betapa cintanya aku pada Kean.
Bodoh sekali aku.
Kini bukan cinta yang membara lagi di hati,tapi amarah yang menguasaiku untuk melihat Kean hancur.
Kean harus hancur!
KAMU SEDANG MEMBACA
Adik Kecilku Tidak Bisu (Selesai)
Cerita PendekSemua orang mengatakan dia tak bisa bicara,mereka tak pernah lebih tau dari aku... kakaknya.