Aku berlari masuk kedalam rumah,kemudian berjalan cepat untuk menemui Disya. Hatiku sakit,dan obat yang aku cari saat ini adalah Disya.
Disya sedang mengerjakan sesuatu di kamarnya,aku mendekat kemudian memeluknya.
Sepertinya ia terkejut,aku terisak lirih dalam pelukannya,mengapa dunia begitu jahat kepadanya? Apa yang salah dari kehadiran Disya hingga ia mendapatkan perlakuan seperti ini?
"Kakak akan usahakan,apapun yang kamu impikan,"lirihku masih dalam posisi memeluknya. Disya menatapku dengan sorot hangat,ia mengangguk yakin kemudian mengelus pipiku.
Aku mencintai Disya,mau seperti apapun orang menilainya,dia tetap adikku,tak ada beban yang berat jika aku mencintainya,dia hanya punya aku... kakaknya.
"Tunggu sebentar lagi ya,kamu akan masuk balet."
KAMU SEDANG MEMBACA
Adik Kecilku Tidak Bisu (Selesai)
Storie breviSemua orang mengatakan dia tak bisa bicara,mereka tak pernah lebih tau dari aku... kakaknya.