Aku membeku,menahan sesak. Memungut baju yang tergeletak di lantai rumah Kean. Pipiku menghangat oleh airmata yang menetes.
Aku... sudah kehilangan semuanya. Kean sudah pergi beberapa menit yang lalu dengan senyuman mengerikan. Aku segera menggunakan semua pakaianku kemudian berjalan tertatih ke luar rumah Kean,tak lupa aku memecahkan jendela rumahnya.
Hujan tiba-tiba turun,jalanan sepi ini membuatku merunduk dalam. Semesta sepertinya ikut berduka atas apa yang terjadi padaku. Rasa sakit di bagian bawahku tak ku hiraukan,Tuhan... aku sudah kehilangan harga diriku.
Aku berlutut,mencengkram erat bajuku. Mengerang sakit. Aku berteriak,menertawakan nasib yang menimpaku. Gagal jadi seorang kakak yang baik dan gagal menjaga mahkotaku sendiri.
Semua kegagalan ini membuatku terpukul hebat,nyeri rasanya.
Aku kembali berjalan lunglai,baru mengingat jika masih ada Disya di rumah. Dia... hanya punya aku. Jika aku menyerah sekarang,bagaimana dengan Disya?
Mataku memejam begitu sampai di rumah,menghembuskan napas gusar kemudian berjalan menuju kamar Disya.
Entah kenapa tiba-tiba aku sangat ingin mengunjungi kamar Disya.
Aku membuka semua laci belajarnya,aku takut Disya menyimpan sesuatu yang tak ku ketahui,melihat aksi gila Kean padaku,kuharap ia tak pernah menyentuh Disya.
Ketakutan terbesarku saat ini,aku akan sangat menyesal jika sampai terjadi sesuatu padanya.
Namun,aku melihat buku hitam Disya yang tergeletak,aku membawanya.
Penasaran juga,apa isi buku itu sampai Disya selalu memeluknya setiap malam?
Aku tercengang begitu membuka halaman pertama...
Disya,gadis nakal.
Seharusnya aku tidak merengek malam itu,jika aku tidak menangis karena ingin sekali Ayah dan Ibu menjemputku... mungkin mereka berdua masih berada di sisiku dan Kak Rizka.Aku berjanji mulai hari ini,tidak akan pernah mengucapkan sepatah kata pun lagi,aku tidak ingin Kak Rizka bernasib sama seperti Ibu dan Ayah,aku hanya punya Kak Rizka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adik Kecilku Tidak Bisu (Selesai)
Historia CortaSemua orang mengatakan dia tak bisa bicara,mereka tak pernah lebih tau dari aku... kakaknya.