Extra part 1

290 24 14
                                    

Selamat membaca 💜
.
.
.
.
.
.
.

Pesta yang digelar tidak terlalu mewah. Sara meminta agar pernikahan mereka berdua diadakan secara tertutup saja. Tidak ada media dan larangan untuk mengaktifkan kamera diberlakukan selama acara berlangsung. Dipandangi dengan sebegitu lekatnya oleh keluarga besar Hwan membuat Sara menciut bagai balon yang dikempiskan perlahan.

Sara menjadi tidak percaya diri ketika Veronica menjadi salah satu tamu undangan. Gadis bersurai panjang itu nampak anggun dan manis. Sara tidak tahu apakah hanya perasaannya saja atau benar. Ia pikir Yoongi nampak senang akan kehadiran Veronica di sana. Mereka terlibat beberapa percakapan ringan. Yoongi kelihatan senang manakala perempuan bermarga Park itu bersenda gurau sembari memukul bahu Yoongi.

Sara tidak ambil pusing dengan hal sepele seperti ini. Ia coba mengalihkan diri sendiri dengan bercengkrama bersama para pengasuh panti dan anak-anak rawatnya. Pernikahan sederhana mereka berlangsung hikmat dan tetap menjadi acara yang sakral.

Bulan madu yang spesial selama seminggu penuh ia laksanakan tanpa hambatan. Baik masalah pekerjaan, ataupun sang ibu mertua yang biasa cari perhatian Yoongi dengan berbagai macam alasan. Syukurlah  hal tersebut tidak mengganggu aktivitas privasi Sara dan Yoongi di Jeju.

Kehidupan pernikahan yang harmonis dan impian banyak orang. Yoongi tak sungkan memposting Sara di media sosialnya dengan berbagai macam pose mesra bersama. Memandikan Sara dengan barang-barang mewah seperti yang pernah ia janjikan dahulu sekali semasa pacaran.

Sara bagaikan Cinderella dalam negeri dongeng. Kendati hubungannya dengan sang mertua tidak terlalu baik, Sara tetap merasa aman sebab ada Yoongi dan segala sikap bijaksananya sebagai seorang suami.
Bahkan ketika pernikahan mereka telah menginjak umur 2 tahun dan belum dikaruniai seorang anak, Yoongi tak pernah sekalipun membuat Sara merasa berkecil hati.

"Di mana tespack-nya? Ayo, tunjukkan padaku!" seru Yoongi dengan kepala menyembul di daun pintu kamar mandi yang sedikit terbuka.

Sara terkesiap hingga benda pipih panjang dalam genggamannya terjatuh di atas toilet. Memutar tubuh, gugup seperti anak-anak yang dipergoki ibunya tengah memakan cokelat di tengah malam. Senyum tipis tampil di wajahnya yang resah.

"A-aku belum memeriksanya. Aku ..., aku lupa! Ya, aku lupa tidak mengetesnya tadi pagi. Dokter bilang tidak lebih akurat selain dari urin di pagi hari."

Yoongi mengerucutkan bibir sembari kepala yang mengangguk-angguk. Lantas menunjuk ke arah luar dengan dagu sambil berkata, "Baiklah. Masih ada hari besok untuk tes ulang, aku akan mengingatkanmu. Mari kita makan siang, aku sudah memasak makanan kesukaanmu."

Sara mengiyakan dengan wajah gugup. Semoga saja Yoongi tidak terlalu memerhatikannya. Setelah pintu kembali tertutup, barulah Sara menghela napas panjang. Usianya sudah genap 36 tahun dan entah mengapa ia belum juga hamil lagi.

Beberapa program hamil baik yang Sara lakukan dengan Yoongi maupun sembunyi-sembunyi sudah cobanya. Selain memeriksanya sendiri mengingat Sara adalah dokter spesialis kandungan, dokter tempat ia periksa juga mengatakan tidak ada masalah serius di semua jaringan rahimnya. Kondisi yang sama juga dimiliki Yoongi. Sel spermanya juga baik begitu pula kesehatannya. Namun agaknya, entahlah. Sara tidak bisa menyalahkan siapa pun pada keadaan yang ia terima.

Yoongi mengambil cuti dua hari. Katanya karena ingin menghabiskan waktu berdua saja dengan Sara. Seolah sebelum ini mereka menjalani hubungan jarak jauh. Padahal tiap hari bertemu setelah petang. Rencananya, Sara akan tetap menjalankan karir sebagai dokter spesialis selagi belum hamil.

Itu adalah impian Sara. Satu-satunya cara agar ia terlihat memadai sebagai istri seorang Hwan Yoongi.

"Aku sedang ingin pergi ke waterpark."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 26, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hello Mi Casa [M]✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang