mata yang di rindukan ⁵⁶

3.4K 178 24
                                    

"Kita gak seharusnya ngelakuin itu" ucap zella pelan

"Apa dengan ini Lo mau sama gue zell?" Zella Menghela nafasnya

"Lupain ger, anggap kita gak pernah ngelakuin hal bejat itu. Gue punya suami, gue berdosa ngelakuin itu" ucap zella, wanita itu mengambil pakaiannya lalu pergi ke kamar mandi

Gerald terdiam cukup lama hingga dia kembali melihat zella yang barusaja keluar dari kamar mandi "kalo Lo punya suami, kenapa Lo mau waktu gue ajak sex, padahal Lo dalam keadaan sadar zell"

Zella menatap ke arah Gerald "gue bilang lupain Gerald, anggap ini semua gak pernah terjadi, dan anggap kalo kita gak pernah ketemu" wanita itu keluar dari kamar Gerald dan pergi ke apartemennya

Di apartemennya wanita itu langsung mendudukkan tubuhnya di sofa, zella merutuki kebodohannya, kenapa dia mengiyakan ajakan Gerald. Wanita itu memejamkan matanya hingga dia masuk kedalam mimpinya

Keesokan harinya, zella terbangun dengan kondisi tubuh yang meringkuk di sofa, wanita itu merasakan tubuhnya yang sakit-sakit karena tidur di sofa

Zella meregangkan otot-otot tubuhnya sebelum pergi ke kamarnya untuk mandi. Tapi sebelum beranjak dari kursi, dia teringat kejadian kemarin ketika dia memohon-mohon saat berada di bawah gerald

Zella menggeleng-gelengkan kepalanya, dia ingin melupakan itu semua. Itu hanya kesalahan, dia tidak boleh mengingat itu, dan dia harap Gerald pun begitu

Wanita itu pergi ke kamarnya, lalu setelah itu dia pergi ke kamar mandi, dan setelah membersihkan dirinya, zella menatap pantulan tubuhnya di cermin, dia meraba lehernya yang penuh dengan kissmark yang dibuat Gerald, dan entah kenapa dia menangis dan merasa bersalah pada Reygan

"Maaf" lirihnya

Padahal wanita itu tau, kesalahan reygan bahkan lebih parah, pria itu sampai menghamili wanita lain, tapi posisinya sekarang dia yg sudah melakukan hubungan suami istri dengan pria lain, apakah itu impas?

Drtt drttt

Lamunannya terpecah ketika ada yang menelponnya, zella mengambil ponselnya dan langsung menerima panggilan telpon itu "halo?"

"...."

"Baiklah, sebentar lagi aku kesana"

"...."

"Ya, tunggu sampai aku datang" zella mengambil tas nya dan kunci mobilnya

Wanita itu berjalan dengan tergesa-gesa menuju pintu keluar, setelah keluar dari apartemen nya dia hampir menabrak seseorang, zella mendongak dan mendapati Gerald yang baru keluar dari unit nya

Seakan tidak saling mengenal, zella melanjutkan langkahnya menuju lift, di dalam lift wanita itu menghela nafas, sungguh setiap melihat Gerald banyak sekali bayangan saat mereka bercinta



***



Zella menghentikan mobilnya di parkiran cafe miliknya, wanita itu mengambil berkas-berkas di jok belakang lalu turun dari mobilnya, tapi dia lupa jika tas nya belum dia ambil, dam saat dia mengambil tas ada yang berteriak meminta tolong

"Please, the baby will get hit. Please stop the baby stroller!" Zella keluar dari mobil dan tatapannya langsung ke arah seorang bayi yang berada di stroller bayi itu

Zella melihat ke sebelah kanan nya ada mobil yang melaju kencang ke arah stroller tersebut, dengan cepat dan melupakan semua berkas-berkas itu, zella berlari sekuat tenaganya untuk menolong bayi itu

Tin tin

Dengan gerakan cepat, zella memegang ujung stroller itu dan grep. Zella dapat memeluk bayi itu sebelum bayi itu tertabrak mobil. Wanita itu menghela nafasnya dia bersyukur bisa menyelamatkan bayi itu

"Hey, it's okay. Don't cry " ucap zella sembari menimang bayi itu

Zella menatap bayi laki-laki itu dengan senyuman di wajahnya, kenapa bayi itu terlihat sangat mirip dengannya. Tapi entahlah, mungkin hanya kebetulan

"Oh my gosh, is the baby okay. And are you okay?" Panik seorang wanita paruh baya yang sedari tadi berteriak

"Ya, I'm fine" ucap zella

"Apa ini putramu?" Tanya zella

Wanita paruh baya itu menggeleng"bukan, tadi aku hanya melihat stroller yang berjalan sendiri, karena itu aku berteriak, dan aku sangat bersyukur karena kau membantunya"

"Lalu, dimana orangtuanya, kenapa anak ini bisa berada disini?"

"Entahlah, apa kau bisa menjaganya sampai orangtuanya datang? Aku buru-buru harus menjemput anakku" zella menghela nafasnya

"Baiklah"

Zella berfikir jika dia harus membawa anak ini ke caffe. Tapi dia harus bertemu dengan rekan bisnisnya, sudahlah, tidak mungkin juga dia meninggalkan anak ini sendiri

Saat zella masuk kedalam caffe, seluruh pasang mata menatap ke arahnya, mungkin mereka melihat kejadian tadi. Pasalnya kejadiannya tepat di depan caffe miliknya

"Oh God. Zella kau tidak apa-apa? Aku sangat khawatir dengan aksimu tadi" ucap George

"I'm okay George, oh ya. Jika nanti ada yang mencari anak ini, beritahu aku" ucap zella yang di angguki George

Zella pergi ke ruangannya lalu merebahkan bocah itu di sofa, tak lupa mengganjal sisi sebelahnya agar bocah itu tak terjatuh. Dia masih penasaran dengan wajah orangtua anak itu, sepertinya dia memiliki kembaran

"Anak kicik, kamu kok mirip aku? Apa orangtua kamu ngefans ya sama aku?" Ucap zella sembari menoel-noel pipi gembul bayi itu

"Duh gue lupa lagi, gimana ya. Apa gue suruh George aja ya" gumam zella

"Bodo lah, gue gak bisa ninggalin dia sendiri, gue ngerasa gak mau ninggalin ni bocah" gumamnya lagi

Zella menekan nomor George "halo George, keruangan ku sekarang" Ucap zella saat George menerima telponnya

"Zella, lebih baik kau keluar sekarang, ada seorang pria yg mengamuk" ucap George panik

"What?!"

Zella yg akan keluar dari ruangannya langsung terhenti mendengar suara tangisan bayi itu, zella berbalik dan langsung menggendong bayi itu "aku Disini, jangan nangis okay. Kita keluar dulu ya" ucap wanita itu

Di luar, beberapa karyawan nya sedang menenangkan pria yg sedang mengamuk itu, zella tidak bisa melihat nya karena pria itu membelakanginya

"Excuse me, why are you making noise in my caffe?" Ucap zella

Pria itu menoleh ke belakang dan.... Mereka saling tatap

Mata itu, mata yang sangat dia rindukan, mata yang selalu menatapnya dengan lembut, mata yang pernah mengeluarkan air mata saat dirinya membuat kecewa. Ya mata itu, zella zelika. Istrinya

"Zell"




Tbc
Bagaimana para permirsahh, balikan atau cere?

Yes, Mr.ReyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang