"menurut lu gua harus ikut yang mana?" tanya Jean antusias menunggu jawaban Nathan
Nathan duduk sambil terus memakan cemilan yang diberikan Jean untuknya sambil berpikir kira kira pacar manisnya ini akan mengikuti lomba apa untuk ia ajukan ke kepsek
"Aku pikir sebaiknya kamu ikut lomba Sains" ucap Nathan
Jean tersentak mendengar jawaban itu "Nat lu pikir gua sepinter Albert Einstein? tambah kurang ae masih bodoh gua Nat" ucap Jean memelas sambil menyuapi Nathan
Nathan menerima suapan itu dengan senyum di bibirnya kemudian ia beralih menatap sang kekasih "kamu pasti bisa, aku yang akan mengajarimu. Pastinya akan banyak waktu untuk kita berdua" Nathan mengusap rambut Jean sambil tersenyum
Jean mengerjapkan matanya sambil berpikir keras. Ada benarnya juga kata Nathan, selain bisa bolos bisa berduaan sama ayang
"Tapi nih ye lu tuh harus punya banyak ekstra kesabaran Nat buat ngajarin gua yang otaknya kaga nyampe 1MB juga"
Nathan terkekeh sambil menyodorkan air mineral untuk pacarnya "tidak semua orang bisa, tapi tidak banyak juga yang jika diajari maka bisa" ucap Nathan
Jean terdiam sejenak mencerna ucapan Nathan. Nathan hanya bisa menahan gemas menatap wajah Jean yang sedang berpikir keras "sudah nanti otakmu meledak. Jawab saja mau atau tidak?" Tanya Nathan hendak memastikan
"Gua ikut lomba non akademik bisa kaga Nat? lomba futsal kek". Sebenarnya Jean mau mau saja selagi diajari oleh pacarnya sendiri. Namun ia takut jika tetap tidak bisa memahami apalagi dirinya sudah didaftarkan ikut lomba
Nathan menggeleng kecil "kalau lomba futsal atau non akademik lainnya pasti melibatkan orang lain, dan belum tentu mereka mau dan yang pasti itu mempersiapkan waktu jauh lebih banyak sayang, sebaiknya kita persiapkan dirimu yang bersedia untuk mengikuti lomba sendirian"
Jangan salah, walaupun terkenal barbar dan sering berbuat onar tetapi nilai Jean diatas rata rata. Mungkin melebihi mereka yang tidak pernah bolos ataupun alpa dalam kelas.
Namun tentu saja ada beberapa mata pelajaran yang membuat Jean kesulitan atau mungkin ia malas mempelajarinya jadi di skip olehnya"Em hai!" terdengar suara seorang gadis dari belakang yang memanggil sontak membuat Jean dan Nathan berbalik menatap siapa yang memanggil. Jean berdecak malas begitu juga dengan Nathan saat mengetahui siapa yang memanggil
"Boleh ikut gabung? Kayaknya seru pembahasannya" ujar gadis itu sambil berlari kecil dan duduk berhadapan dengan Nathan. Jean yang melihat itu hanya bisa diam sembari menjaga jaraknya dengan Nathan
"Oh iya, aku belum kenalan sama Kaka yang satu ini. Kak siapa namanya?" tanya gadis itu sambil mengulurkan tangannya
"Oh nama gue Jean Widrajaya. Manusia paling ganteng di angkatan 3" ucapnya enteng
Gadis itu mendelik ngeri sambil tersenyum kikuk "namaku-"
"Biar gue tebak, lo Ririn kan? murid baru dari Jerman anaknya pak kadis"
Ririn mengangguk dan tersenyum lalu berpaling menatap Nathan yang tengah menunduk memainkan ponselnya "kak ketos.." panggilnya pelan
Jean ikut memandangi Nathan yang sepertinya tak menggubris panggilan dari Ririn sama sekali. Jean lalu menyenggol lengan Nathan untuk menyadarkannya
"Ah apa?" ucap Nathan ketika lengannya disenggol oleh Jean
"Ditanyain noh"
"Kenapa?" Nathan menatap Ririn sekilas lalu kembali menunduk
"Kak ketos ganteng banget..udah punya pacar belumm??" ucap Ririn spontan tanpa memperdulikan apapun. Jelass Ririn bahkan tidak tahu bahwa pria dihadapannya yang bernama Jean Widrajaya adalah pacar dari Ketos ganteng ini

KAMU SEDANG MEMBACA
ketos kok gitu
Romantizm"Apaan si anjir jangan pegang tangan gua ntar dikira gua gay!" ucap Jean "Biarkan saja mereka melihatnya, saya tidak peduli" balas Nathan "Dih anjir, lu naksir gue ya? gay anjir gamauu gue ama ketos gay!" • "Nathann kemana..Jean kangennn" rengek Jea...