10.

70 8 0
                                    

Hutan hujan ,kawasan barat laut
- Oktober 2009

Nafas haknyeon semakin melemah, sunwoo dengan cepat membawa haknyeon ketempat yang aman, yeonjun terus mengekori keduanya dibelakang. Ia bingung harus kemana.

Semua orang memencar tak tahu arah, daripada ia juga ikut menghilang sendiri sepertinya mengikuti dua orang didepannya juga bukan hal buruk.

"hey. lihat disana!" yeonjun menunjuk ke arah pepohonan disisi kanan, diatas rimbunya pohon terdapat asap tipis yang berasal dari sana

Ia beranggapan pasti ada seseorang yang sengaja menyalakan api disana, mungkin juga itu adalah tempat teraman untuk saat ini

Sunwoo menatap tempat itu lama, ia seperti tengah berpikir atau mungkin mengingat- ingat? Namun yang pasti setelah diam cukup lama akhirnya pria itu menyetujui usulan yeonjun untuk memeriksa tempat tadi.

Melewati rerimbunan tanaman liar juga serangga hutan yang berbahaya, sangat menyiksa sungguh. sunwoo dengan hati hati menidurkan tubuh haknyeon pada bangsal yang ada disebuah tenda.

Memang sangat kebetulan sekali, tempat yang mereka tuju rupanya bekas peristirahatan orang lain. Terlihat jelas dari tenda yang masih berdiri kokoh dengan api kecil yang masih sedikit menyala ditengah sana

Yeonjun diam didepan tenda ia memperhatikan sekitar, jujur saja perasaannya tak tenang apalagi melihat keadaan sekitar yang begitu berantakan

"sangat aneh jika semua ditinggalkan begitu saja seperti ini" gumamnya

Netranya bergulir melihat kesekelilingnya, tanganya menyentuh tanah basah yang ada didekatnya "tenda berdiri kokoh, alat masak tertinggal. ...barang barang lain berserak berantakan. Apakah memang sengaja ditinggalkan, atau justru ada suatu bahaya terpaksa membuat lari luntang lantung?"

"tanah basah ini, mengapa aku merasa anehh dengan ini."

srekk

Srekk

Suara gesekan dedauan yang terdengar lumayan keras membuat yeonjun reflek berdiri, ia sudah memasang sikap siaga jika ada bahaya yang datang

srekk.

Brakk

"ARGHHH!!"

sunwoo yang merasa tak beres langsung mengecek keluar, netranya membulat melihat apa yang terjadi "hey mengapa kalian berteriak.!"

yeonjun menoleh cepat ke arah pintu masuk tenda, ia memegang dadanya yang masih berdebar dengan sangat cepat "bocah sialan ini mengagetkan ku!"

Jay yang tak terima disalahkan mendelik tak suka ke arah tuan muda choi itu "apa-apaan kau saja yang kagetkan"

"kau yang datang tiba tiba bodohh!"

"mengapa ak—"

"—diam. debat mu tak berguna" potong sunwoo, ia kembali masuk dan mengobati tuannya

Diluar yeonjun masih saja merasa kesal dengan jay yang datang tiba tiba membuat jantungnya hampir melompat keluar.

"kau datang sendiri?" ucapnya acuh

"hmm, kami terpisah aku lari kemari setelah melihat asap dari api unggun itu" tunjuknya pada api yang berada ditengah sana

Yeonjun mengangguk mengerti, ia juga kemari setelah melihat asap api ini. Ia berbalik masuk ke dalam tenda jay mengikuti dibelakangnya

Pemandangan yang mereka lihat adalah sunwoo yang tengah mati matian berusaha mengobati luka luka ditubuh haknyeon. Kepala nya yang bocor ditambah serpihan kaca yang masih menancap di kepalanya membuat semua orang meringis

Sunwoo dengan gemetar membersihkan luka luka itu, meskipun haknyeon sudah diberikan obat bius namun tetap saja pasti nanti rasa sakit itu tak akan terhindari lagi

Yeonjun dan jay kompak menutup matanya kala sunwoo mulai menjahit kepala haknyeon yang bocor dilanjut menjahit bagian tubuh lainnya yang terluka dalam.

"bertahanlah sebentar lagi haknyeon. . ."



Disisi lain hyunjae, changmin dan sunoo berhenti disebuah tempat dekat rawa rawa. "semuanya berhenti, sepertinya hewan itu sudah tak mengejar kita lagi"

Dua bocah yang mengandeng tangannya kompak melihat ke belakang dan benar saja ular itu sudah tak terlihat mengejar mereka.

"hyung apakah itu artinya kita aman?" tanya sunoo dengan deru nafas yang memburu

"ular itu tak mengejar bukan berarti kita aman, lihat apa yang ada didepan kita" lirih changmin

Sunoo beringsut takut, ia bersembunyi dibalik tubuh tegap hyunjae "jangan membuat pergerakan tiba tiba, kita mundur perlahan mengerti?"

Changmin disampingnya mengangguk, mereka mulai mundur selangkah demi selangkah meski bahaya didepan belum terlihat namun tetap saja rawa rawa kumuh dengan air super tenang sangat berbahaya

Banyak hewan predator yang tengah bersembunyi—siap menyantap mangsanya

kretek

Sial ranting kayu sialan, hyunjae mengumpat dalam hati "hyung—maafkan aku" bisik sunoo hampir menangis

Hyunjae tak menghiraukan itu, netranya tertuju lurus kedepannya "guys hitungan ke 3 lari secepatnya kemana pun" perintahnya

Changmin dan sunoo kompak menggeleng ia tak siap jika harus berlari lagi, belum lagi larinya tak tentu arah membuat mereka gampang terpisah

"1"

"2"

"hyung. . aku takutt" sunoo meremat lengan hyunjae kuat

"3—LARII"

Tangisan histeris keluar dari mulut changmin dan sunoo mereka lari secepat yang dia bisa sembari terus menangis, getaran besar dari buaya besar yang mengejar mereka semakin membuat jantung mereka berpacu dengan cepat

"HAHHH—HAHH MAMAA!!"

"LARI CEPAT! LARI TERUS!!"

"HYUNG AKU SUDAH TIDAK KUATT!"

hyunjae terus menarik kedua bocah itu, netranya berpendar kesegala arah, ia memutar akalnya kala melihat tanaman rambat yang berada ditebing sebelah kanan

"kalian cepat naik ke tebing sana, biar aku alihkan perhatian buaya itu"

"tidak. hyung aku takutt Haaaa!"

"ck. tidak ada waktu lagii"

Hyunjae mendorong changmin dan sunoo untuk memanjat tebing itu dengan berpegangan pada tanaman rambat, dengan tertatih mereka mencoba memanjat tebing licin itu, terlihat sangat mustahil.

"hyung kau cepat naik jugaa!" teriak sunoo

Hyunjae menggeleng dibawah sana, seseorang harus mau mengorbankan dirinya agar buaya itu tak mengejar dua bocah yang tengah berusaha memanjat

"apapun yang terjadi kalian harus selamat." lirih hyunjae

Ia berlari ke arah kiri berusaha memancing hewan besar itu, sunoo dan changmin kompak menjerit kala melihat bahwa ada hewan lainnya yang tengah menghadang hyunjae dari depan

"HYUNJAE HYUNGG!!!"

"ARGHH!"

Tangisan sesenggukan mengiringi mereka, dengan tenaga yang terkuras sempurna membuat mereka tak kuasa untuk sekedar memegang erat tali tanaman. Namun sebisa mungkin mereka tetap melanjutkan memanjatnya, mereka tak boleh menyia-nyiakan perngobanan hyunjae hyung nya

🖋tertanda 27-09-2023

world secretsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang