11

82 9 0
                                    

Hutan hujan,kawasan barat laut
—Oktober 2009

Sinar mentari telah terganti dengan cahaya rembulan yang terang namun sayang terhalang pepohonan raksasa. sunwoo duduk didepan tenda memandang sekitarnya lamat.

Suara gesekan daun kering yang timbul disunyinya malam membuat dirinya kembali waspada, ia menoleh ke sekitarnya cepat.

Srak.

srak.

Ctsss.

Pedangnya dengan sigap melayang dan menghunus tepat pada kepala pada sesuatu yang bergerak tadi, suara desisan ular kembali terdengar.

Ia berlari masuk,membangunkan jay dan yeonjun dengan kasar "kalian bangunlah, ada banyak ular yang siap memangsa kita"

Jay yang masih tak bisa menahan kantuknya pun tak menghiraukan itu, ia berniat kembali tidur namun sayang pipi ditepuk kasar oleh lelaki misterius itu

"aish. sakitt tahu!"

"cepat bangunlah. kau gendong haknyeon dan pastikan lukanya tak terbuka kembali"

Jay mengerutkan keningnya bingung, apalagi setelah mendapati yeonjun. Tuan muda choi itu kini tengah bersiap dengan kapak ditangannya

"dari mana kau mendapatkannya??" tunjuknya pada benda yang tengah dipegang yeonjun itu

"ini?aku tak sengaja memungutnya didepan sana" balas yeonjun

Sunwoo menggeleng, mau tak mau ia harus turun tangan sendiri agar masalah ini cepat teratasi. Lelaki irit bicara itu dengan perlahan menaikan haknyeon ke pundak jay lalu mengikatnya dengan tali agat pemuda itu tak terjatuh

"begitu keluar dari tenda ini, ular ular akan mengepung kita. Bersiaplah untuk berlari secepat mungkin"

"tunggu ular - ular? Maksudmu—

"jay ingat. Apapun yang terjadi kau larilah terus ketempat yang aman, jangan pernah sekalipun kau menurun haknyeon dari gendonganmu jika kau tak mau ditangan ku"

Tuan muda park hanya bisa mengangguk ia merinding mendengar ancaman lelaki itu, tapi lebih merinding lagi ia harus membayang dirinya berlarian ke sana kemari mencari tempat yang aman?heol dihutan hujan seperti ini adakah tempat yang aman?

Brakk.

Sesuatu yang berat tiba tiba jatuh dari atas membuat atap tenda semakin rendah dan hampir roboh, sunwoo melempar kain terpal ke arah yeonjun.

"tuang solar disamping mu, bakar kain terpalnya sekarang. Kau bukalah jalan untuk kita, aku akan mengurus yang dibelakang"

Yeonjun mengangguk paham, ia mulai membasahi kain itu dengan solar yang ada disampingnya. Sebenarnya ia cukup heran mengapa orang orang yang meninggalkan tenda ini membawa barang cukup lengkap

Tengah melakukan apa mereka? Namun yang sangat ia yakin berarti ia tak sendirian masih ada rombongan lain yang tengah melakukan penyeledikan seperti ini pula, ia merasa sedikit tenang.

Ceszz

Api menyala melahap kain itu, yeonjun dengan cepat berlari keluar mengejutkan para pemangsa yang sedari tadi mengicarnya.

Hewan hewan itu lari tak beraturan takut dengan api, jay dan sunwoo dengan sigap menyusul dibelakangnya, pedang terus terayun mengusir hewan melatar yang mencoba mengejar mereka.

"hahhhh. . .hahhh aku sudah tak kuat lagii" teriak jay.

Tenaga nya habis dibawa berlarian tak tentu arah belum lagi ia menggedong tuan muda ju yang berat badanya kurang lebih sama

"teruslah berlari!" teriak sunwoo dari belakang, ia masih sibuk menghunuskan pedangnya kesana kemari

Yeonjun yang berada didepan mencoba mengatur nafasnya, sial kain terpal yang dibawanya telah terbakar habis. Kini mereka kehilangan sumber cahaya yang dapat menerangi mereka

"akh shit!!" erangnya

Sunwoo yang menyadari hal itu tak kalah panik, dengan cepat ia menggores pergelangan tangannya. Darah merah pekat keluar dari sana, secepat yang ia bisa tanganya mencoba membaluri wajah serta bagian tubuh lain haknyeon yang tak terlindungi kain apapun dengan cairan kental merahnya

"jayy. Bawalah haknyeon ke dekat sumur diujung sana"

"hyung!" jay menggeleng keras, ia sangat ketakutan kini.

"cepattt!!"

Yeonjun didepan memegang erat kapaknya, ia mengayunkan beberapa kali kekanan - kekiri

sshhss

scetsz

"ARGHH!!!!" Erangannya menggema ditengah malam, burung burung terbang menjauhi sekitar sana.

Sunwoo berlari mendekat ke arah tuan muda choi, ia menyugar rambutnya frustasi "jay pegang ini! tebas lah semua ular yang menghalangi mu" sunwoo memberikan pedang kesayangannya pada pemuda park

Meski ragu dan takut jay hanya bisa menurut, ia berlari sekencang mungkin sembari menebas apapun yang menghalanginya.

"tuhan tolong selamatkan akuu!!"

Berlari tanpa menoleh lagi kebelakang, tangannya sibuk mengayunkan oedang dan matanya terus berpendar kesana kemari hingga ia tak memperhatikan langkah kakinya

Byurrr

Sumur tua yang memang hanya sebatas tanah, tak dibangun lebih tinggi berhasil membuatnya masuk kedalam lubang dalam yang sialnya air nya dangkal membuat tubuhnya langsung membentur keras dasar sumur

"AKHH!!!!"

"seseorang tolong kamiii" lirihnya

🖋tertanda 02-10-2023

world secretsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang