17

46 5 0
                                    

Goa meteorlogi, kawasan laut selatan
—november 2009

Sunwoo terus berlari mengikuti langkah yeonjun, mengabaikan darah yang terus merembes keluar dari punggungnya.

Kedua netranya membola kala melihat seorang yang dicarinya duduk lemas dengan kaki yang sudah terinfeksi.

Dengan cekatan ia membawa tuan muda lee kepunggungnya namun langsung dicegah oleh pemua choi itu

"biar aku aja, punggung bisa semakin parah" ucap yeonjun

Tak mengelak, sunwoo membiarkan tuan muda choi itu yang mengendong juyeon, ia kembali membuntuti lelaki didepannya

Melewati reruntuhan dengan bangkai bangkai hama cukup menyulitkan, tapi itu bukan masalah karna semua jalan ada rintangannya

Setelah pergi meninggalkan rombongannya hampir 2 jam akhirnya yang dinanti kembali

Tuan muda ju buru buru mendekat saat melihat mereka, ia langsung memeriksa keadaan sunwoo

Begitupun hyunjae, ia memeluk adiknya erat sembari menangis. Jay yang melihat ada infeksi dikaki tuan muda lee langsung bertindak

"hyung kaki mu. . ." lirihnya

Semua orang tertuju pada kaki juyeon yang sudah terlihat menjijihkan, darah, urat bahkan anak anak lipan terlihat menggerogoti kaki itu

"kita harus mengeluarkan hama itu secepatnya, hyung berbaring lah" titah jay

Lee juyeon hanya menurut, ia duduk meluruskan kakinya serta menggulung celananya sampai selutut. Semua orang memekik terkejut, rupa nya infeksi itu sudah menjalar hampir ke paha

Jay tak perlu diminta langsung mengeluarkan pisau kecilnya, ia menyalakan korek api lalu membakar pisau itu hingga panas.

Lee hyunjae yang tau apa yang akan terjadi langsung memberikan lengannya pada adiknya "gigit lenganku" ucapnya

Juyeon menurut, ia mengigit keras lengan hyungnya saat pisau panas nan tajam itu mengoyak kakinya. Jeritannya teredam, bola matanya membesar dengan urat urat yang  semakin kentara diwajahnya

Semua meringis ngilu, hakyeon beralih mengobati luka yang ada dipunggung sunwoo.

Bermenit menit mereka habiskan untuk saling mengobati  serta mengisi ulang tenaga kembali. Setelah hampir mungkin menghabiskan waktu 6 jam mereka sepakat untuk kembali melanjutkan perjalanan

Jalanan lurus dengan dinding yang menghimpit mereka sempit, mereka saling bahu membahu. . .memapah sesama mereka yang membutuhkan uluran tangan

Hingga jalan yang selama ini mereka cari ditampang didepan mata. Dunia luar! Yah mereka sangat lega terjebak dalam goa yang panjang membuat mereka bisa saja mati didalam sana

Namun tuhan sepertinya masih sayang pada mereka hingga ditunjukan jalan keluar lainnya.

Meski hanya pelipir pantai dengan pasir coklat serta pepohan rindang dibeberapa sisi setidaknya itu cukup

"ahh akhirnya!!!" seru changmin bibirnya mengulas senyum lebar begitu melihat dunia luar

"YOO PANTAIII!!" teriak eric tak kalah senang

Member lain hanya menggeleng seraya tersenyum kecil, jujur sama mereka merasakan euforia yang sama

Bahagia, tentu saja

"guys kita istirahat sebentar, setelah itu keliling cari susatu yang sekiranya bisa untuk membuat perahu" ucap hyunjae

"perahu?kita akan menyebrangi laut ini?"

"ya, apa kau berpikir akan menetap disini selamanya eric?" balas hyunjae

Sang empu hanya tersenyum kikuk, ia mengusap tengkuknya yang tak gatal.

"baiklah kita bagi tugas, jay, yeonjun, eric dan aku akan mencari bahan untuk membuat perahu" ucap hyunjae

" lalu haknyeon dan changmin kalian mencari bahan pangan mengerti? Jangan terlalu jauh cukup sekitaran sini saja. Ambil apapun yang bisa dimakan okey? Ah sisakan juga untuk persediaan kita dilaut nanti" lanjutnya

Semua menurut, mereka berpencar dengan tugasnya masing masing, sunwoo dan juyeon hanya memantau dari kejauhan kondisi mereka yang tak memungkinkan untuk bergerak aktif

Matahari mulai terbenam mereka kembali ketitik semula, mengumpulkan hasil buruan mereka. Tak buruk persediaan yang cukup dengan kayu kayu untuk membuat perahu selesai

Haknyeon dan changmin turut membantu merakit perahu yang akan membawa mereka menyebrangi pulau. Hampir 3 jam-an melupakan makan malam mereka tapi yang dikerjakan akhirnya usai

Mereka menghela nafas lega, satu persatu mulai mendekat kearah sunwoo dan juyeon yang sudah sibuk membakar ubi dengan api unggun didepannya

"semua, terimakasih atas kerja keras kalian. Berjanjilah setelah ini apapun yang terjadi kita akan menghadapinya bersama. Kita datang ber-9 maka pulang pun begitu" ucap hyunjae

"untuk sunoo kita pasti akan menemukannya dalam bentuk apapun, kita pasti bisa membawa pulang bersama kita. . . Bersulang!!" lanjutnya

Semua menikmati malam itu sedikit tenang, namun setiap tatapan mereka memancarkan harapan yang berbeda

Apapun itu yang pasti mereka ingin kembali dengan selamat dan perjuangankan selama ini tak sia sia

Setidaknya mereka mendapat balasan atas orang orang yang berkorban untuk mereka

Akankah jawaban yang selalu mereka cari dapat terjawab?
Takdir tak ada yang tau.

Clue yang sedari awal mereka temukan akan terus terngiang dikepala mereka sampai bisa memecahkan teka tekinya

Bunga bermekaran setiap tahun nya
Semerbak harum meracuni setiap insan
Mawar merah menjadi yang paling ditakuti. . .ia. .'

-a71k98l03i

burung burung terbang membawa pesan
Hitam dan putih menyatu, buruk. . .
ini pertanda buruk. . .

Gunung siguniang, kota yao, mattilaha, danau lima bersaudara. . .lembah hantu.

Hal hal asing yang memusingkan isi kepala mereka, hingga terlelap pun teka teki itu seakan terus mendorong mereka untuk segera mencari jawabannya

Haknyeon menggeliat dari tidurnya, netranya sedikit terbuka saat asing kuat berhembus ketubuhnya, dingin—sangat dingin

Memicingkan mata haknyeon berjalan pelan mendekati seorang pemuda yang duduk termenung diatas perahu rakit

"sunwoo? apa yang kau lakukan?  beristirahatlah begitu pagi tiba kita akan langsung mendayung mengarungi lautan" ucap tuan muda ju

"haknyeon?" panggil sunwoo bingung apalagi saat tuannya itu duduk didekatnya. Seingatnya semua sudah terlelap

"apa yang kau pikirkan humm?" tanya haknyeon

"hmm hanya. . .terkadang aku berpikir mengapa aku diciptakan? aku tak mempunyai masa lalu apalagi masa depan"

"haish apa yang kau katakan, jika memang tak memiliki masa lalu kita masih punya masa depan percayalah"

Sunwoo hanya mengangguk seraya tersenyum kecil. Dalam hati ia membatin semoga saja yang dikatakan tuannya benar bahwa ia memiliki masa depan

Hidupnya terus berulang, tak ada kata tua dalam usianya ia hanya mengulang dan mengulang takdir yang akan selalu membawanya mengabdi pada keluarga ju.

Dirinya bagai terikat takdir atau justru kutukan hingga ia akan terus melihat orang orang yang disayangi satu persatu mati lalu hanya ia yang akan selalu lupa akan kejadian masa lalunya

Menjalani hidup kembali dengan takdir yang sama, sebenarnya makhluk apa ia?

Mengapa aku tak bisa mati? -kim sunwoo

🖋tertanda 24-06-2024

world secretsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang