Chapter 75 : No capt

7.5K 317 6
                                    

Tania dan lusy yg baru smp di kampus segera memarkirkan mobilnya di parkiran. Mereka melihat mobil sisi yg juga sedang memasuki pelataran kampus. Mata tania memicing tajam, memandang sinis ke arah sisi yg baru turun dr mobil dan berjalan menuju kelasnya.

Lusy: "skrg apa yg harus kita lakuin sm sisi??" Tanyanya pada tania.

Tania: "gw blm dpt ide, yg pst skrg kita lebih leluasa buat nyinhkirin dy karena.... " ia brhenti sejenak sblm melanjutkan kata2nya "karena digo ud pergi...." lanjutnya.

Lusy: "sptnya ada maslah serius dg keluarganya, itu sebabnya ia pergi. Tp lo jangan sedih, mskipun ud ga ad digo tp itu menjadi sebuah keuntungan buat kita. Kita bakal bisa buat sisi menderita tanpa ada seseorg yg melindunginya!!" Ucapnya smbil menepuk pundak tania.

Tania tersenyum licik ke arah lusy dan segera turun dr mobilnya di ikuti lusy. Tiba2 hp tania berdering pertanda sebuah panggilan masuk. Ia melihat nama brandon tertera disana dan segera tania mengangangkatnya.

Tania: "hallo....brand"

"............"

Tania: "iya nih br ajah smp kampus, knp??"

"..........."

Tania: "ohh...ok klo gt, tar gw kesana!! Bye...!!"

Tania menutup telfonnya dan mengangkat kedua bahunya membuat lusy menaikan satu alisnya tanda bertanya.

Tania: "gpp ko..tar gw mw ke rmh brandon...!!"

Lusy hanya mengangguk2an kepalanya mendengar jawaban tania. Dan mereka segera menuju kelasnya. Mereka berjalan sambil tertawa dan bercanda, tanpa mereka sadari langkah mereka bertabrakan dg seseorang yg trnyata adalah bastian, hal itu membuat tania marah dibuatnya.

Tania: "heh...cupu...lo jalan liat2 donk. Mata uda empat gt kgk juga bisa liat normal..." sentaknya.

Bastian: "Wuishhh...woles donk kaka....sory deh kgk sengaja...." ucapnya.

Tania: "dasar adik kelas kampret lo...!!" Ocehny lg.

Lusy memandang ke arah bastian, diikuti tatapan mata dr bastian. Tanpa sadar mereka saling memandang, membuat tania risih di buatnya.

Tania: "echmmm....msh ad org keles disini"

Lusy segera memalingkan tatapannya membuat bastian trsnyum manis.

Tania: "udah ah ayok masuk kelas, ga penting ngladenin cwo ga guna ky dy. Ayo buruan...!!" Ucapnya pd lusy.

Lusy yg mendengar perkataan tania segera mengikuti tania yg berjalan memdahuluinya. Tp tiba2 tangannya di tahan oleh bastian, membuat tania memandang bingung ke arah bastian.

Bastian: "jng smp mata indah dan wajah cantik lo berubah menjadi jahat" bisiknya pelan.

Lusy yg mendengar itu segera melepas paksa tangannya dan menjawab ketus kearah bastian.

Lusy: "bukan urusan lo...." ucapnya dan segera meninggalkan bastian.

Bastian hanya bisa tersenyum melihat punggung lusy yg berjalan menjauh dr nya.

Bastian: "lo salah, lu. Semua yg lo lakuin sekarang bakal jadi urusan gw. Gw ga mw lo jd org jahat..!!" Ucapnya pelan, dan segera berjalan pergi dg kedua tangan yg berada di saku celananya.

*

Sisi berjalan pelan menuju kelasnya. Suasana hatinya msh berantakan. Banyak sekali masalah yg ia hadapi pagi ini. Hal itu membuat sisi memilih diam di sepanjang jalannya. Ia tiba di dlm kelas dan segera menuju tempat duduknya. Disana sudah tetlihat sahabat2nya menunggu dan tersenyum padanya.

Sisi: "pagi...." sapany dg senyum

Nayla: "hey..pagi...lo baik2 aja kan??" Tanyny khawatir.

Sisi: "gw gpp ko, nay!!" Jwbnya trsenyum membuat nayla jg tersenyum.

Thea: "lo harus ttp semangat ya, si. Gmn klo tar pulang kampus kita jalan2, kita nge mall, nonton kek, atw karaoke gt. Gmn?? Setuju ga, guys??"

Nayla: "wahh...ide bagus tu. Boleh2 klo gt..!!"

Galang: "ok deh...ude lama kgk nonton bareng mimi, hehe!!" Senyum2 pada thea.

Tobi: "hahahayyy...klo gt gw jg mw ke salon, perawatan, manicure, padicure, ame cukur..!!" Jwbnya lucu. Membuat yg lainya tertawa mendengarnya.

Tapi tidak dg sisi, ia nampak berfikir. Pulang kuliah, ia sudah berniat untuk pergi ke dokter kandungan untuk memeriksakan hasil tesnya tadi pagi. Membuat nayla mengernyit bingug dg sikap sisi.

Nayla: "si, lo knp?? Ko lo ga semangat gt sih. Biasanya yg suka bgt jln2 elo, si!!" Tanyanya.

Sisi melihat tatapan bingung nayla dan jg tmn2ny.

Sisi: "gw gpp ko. Tp kali ini gw ga bs dulu ikut kalian, gw mw ke... ke....emm, ke rumah ali, yah ke rmh ali. Gw ud janjia sm mama ali. Jd maaf bgt ya..gw ga bs ikut!!"

Thea: "yahhh....syg bgt sih, si. Tp gpp deh, yg pnting lo jg sedih ya...!!"

Sisi tersenyum memandang sahabat2nya. Betapa ia sangat beruntung masih mempunyai org2 yg menyayanginya. Meskipun saat ini digo meninggalkan nya, tp ia harus ttp semangat untuk org2 yg msh ada disisinya.

*
Digo melihat jam tanganya yg menunjukan pukul 5sore, tp pekerjaanya msh blm selesai. Tristan memasuki ruangan digo dan menghampiri adiknya yg msh sibuk meneliti pekerjaanya.

Tristan: "kita pulang, digo. Kita lanjutkan besok, kita harus menjenguk dady dan melihat perkembanganya!!"

Digo menghembuskan nafasnya kasar. Menatap tristan dan mengangguk. Ia merapikan seluruh berkas2nya. Dan segera berdiri, meraih jasnya dan segera meninggalkan ruanganya bersama dg tristan.

Digo dan tristan berjalan menuju parkiran, melewatkan tatapan memuja yg lagi2 dtg dr karyawan wanita di perusahaanya. Ia segera masuk ke dalam mobilnya dan segera melaju meninggalkan kantornya.

Sepanjang perjalanan digo hanya terdiam menatap ke luar jendela. Lagi2 pikirannya tertuju pada sisi, digo menutup kedua matanya. Membayangkan wajah cantik sisi, bibir merahnya, leher mulusnya, kulit putih dan payudara dg puting berwarna pink merekah. Membuat digo membayangkan keindahan tubuh sisi saat ia tak mengenakan apa2, hal itu membuat jantung digo berdetak cepat dan membuat juniornya mengeras. Sehingga ia harus menutupinya dg bantal mobilnya.

Digo: "sh*t.." ucapnya pelan. Bisa2nya saat spt ini ia membayangkan tubuh telanjang sisi. Membuat digo menggeleng2kan kepalanya dan segera menghapus pikiran mesumnya itu.

*
Sisi menunggu dg cemas, di ruangan bercat putih itu. Saat ini sisi sudah berada di klinik kandungan. Ia bertekad untuk memeriksa kandungannya. Baru saja sisi menjalani pemeriksaan dan ia msh menunggu hasil medisnya dg jantung yg terus2an berdetak cepat.

Seorang dokter wanita keluar dr ruang priksa dg membawa hasilnya. Sisi memandang dokter wanita yg ia perkirakan seumuran dg ibunya, ia trs memperhatikan apa yg akan diucapkan dokter itu.

"Sisillia....maaf suaminya mana??" Tanyanya pd sisi membuat sisi gugup.

Sisi: "oh...itu, suami saya..lagi...lagi di kantor, yah di kantor jd ga bs menemani saya, dok!! Gmn hasilnya??" Ucapny gugup.

"Ok klo gt...selamat ya...km positif hamil. Usia kandungannya sudah 14hari. Dan kondisinya jg sangat sehat. Jd tolong dijaga asupan makananya, gizinya hrus d perhatikan. Saya buatkan resep susu dan vitamin yg harus di minum" smbil menulis resepnya.

Mendengar penuturan itu membuat badan sisi lemas seketika. Perasaanya campur aduk antara senang dan sedih. Ia belum tau apa yg harus ia lakukan selanjutnya. Sisi tersenyum ke arah dokter itu dan menerima resep yg di berikannya. Sisi menjabat tangan sang dokter dan segera keluar dr ruangan itu.

Sisi berjalan perlahan menelusuri lorong klinik itu, ia memegang perutnya yg masih rata. Hatinya menghangat mendapati, ada seorang buah cintany dg digo di dlm sana. Dan sisi berjanji akan slalu menjaganya, tanpa atau dg adanya digo.

..................................................................................................
Sblmnya mw minta maaf klo kdg nextny agak lama, karena hrs ngrus sesuatu...
Jng lupa vote n coment
Salam ketjup basah
-tixoayu-

Lagu Cinta Untuk Sisi (PENDING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang