Chapter 89

8.8K 360 12
                                    

Sisi memandang pantulan wajahny dicermin. Baju kebaya telah ia kenakan, dan sdikit make up di wajahnya. Tp secantik apa pun wajahny saat ini tak bisa menutupi kesedihanya saat ini. Seharusny hari pernikahan itu adalah hari yg sangat membahagiakan tp buat sisi, pernikahan yg seharusny ia jalani dg kebahagian kini harus ia jalani dg berurai air mata. Mata nan lembut itu kini nampak sembab karena air mata. Ia tak henti2ny menangis menumpahkan segala kesedihanya.

Nayla: "si, gw tau prasaan lo. Tp lo harus kuat, lo jng nangis terus. Klo lo nangis trs itu bkal buat tante tamara sedih!!" Ucpny smbil mengelap air mata sisi.

Diluar digo nampak sibuk dg ponselny, ia meminta tolong saudara2nya untuk menyiapkan pernikahan mendadaknya itu.

Digo: "yasha, lo ud dpt penghulunya??kita ga puny byk waktu lg. Keadaan om damara semakin menurun!!" Ucpny cemas

Yasha: "lo tenang ajah, gw udh dpt penghulu yg mw nikahin kalian. Ini gw otw kesana" ucpny d sbrang sana

Digo: "ok gw tunggu!!" Ucpny dan mematikan ponselnya.

Liora: "digo…" panggilnya pelan membuat digo menoleh "ini jasnya lo pake dulu" smbil membantu digo mengenakanya "dady dan tristan sdang menuju kesini. Mreka sudah membeli cincin dan maharnya" lanjutnya

Digo: "maafin gw karena udah ngrepotin kalian. Gw ga tau gmn jdnya klo ga ada kalian. Suasany sulit, liora. Bkn spt ini yg kita mau...." ucpny pelan

Liora: "hey, lo saudara gw. Udh spantasny gw sm yg lainy bantu lo. Lo harus kuat buat sisi, dy akan sangat membutuhkan lo, digo!!" Ucpny bijak yg d jwb senyuman oleh digo.

Thea: "semuany udh siap, digo. Ruangan om darmawan jg udh kita rapikan bwt akad nikah. Tinggal tunggu penghulunya ajah. Sisi jg udh siap" jelasnya

Digo: "mksh thea!!!!" Ucpny yg d bls anggukan oleh thea.

Tak lama kemudian, nampak yasha datang dg seorang penghulu yg akan menikahkan digo dan sisi. Dibelakang mereka juga nampak ayah digo dan tristan yg segera menghampiri sisi.

Semua sudah siap, nampak keluarga digo, shabat2 sisi, beberapa suster dan dokter yg ada dlm ruangan tsb menyaksikan janji suci yg penuh dg haru biru.

Sisi memasuki ruangan tsb dg wajah sendunya. Damara tersenyum penuh kebahagian melihat putri cantiknya itu. Sisi berjalan mendekat disamping ayahnya. Ia menggenggam erat tangan ayahnya dan dg sekuat hati tersenyum di hadapan ayahnya.

Digo menjabat tangan penghulu yg sdang melakukan ijab qabul dan dg sekali helaan nafas menjawabnya.

Digo: "saya terima nikah dan kawinya, sisillia arnada jelita binti damara adiputra dg mas kawin tsb tunai……" ucpny lantang

Dengan cepat tepuk tangan terdengar saat kata sah terucap. Digo menyematkan cincin emas di jari manis sisi begitu sebaliknya. Sisi meraih tangan digo dan menciumnya yg d bls kecupan singkat d dahinya.

Damara melihat putriny tersenyum meskipun ia tahu hatiny sangat terpukul. Kini tugasny sdh selesai, sdh ada yg menjaga sisi putrinya yaitu suaminya. Rasa sakit yg sedari td ia tahan kini meluap begitu saja, bahkan ia melihat istrinya jg tersenyum bahagia disana. Ia mengulurkan tanganya menyambut suami tercintany untuk pulang brsama dirinya. Perlahan damara menutup kedua matanya pelan dan tertidur untuk selamanya dg wajah yg tersenyum bahagia.

Bunyi alat pemacu jantung yg berbunyi membuat semua mata tertuju pada damara terutama sisi. Ia dg cepat berjalan mendekati ayahny yg sdang di kejut jantung oleh dokter.

Sisi: "ga…ga…ga boleh!!! Papi ga boleh pergi jg!! Papi bangun pi!! Papi ga boleh ninggalin sisi" ucpny menangis

Tapi semuany sia2. Damara tidak akan bangun dan dy telah pergi untuk selamanya.

Sisi: "papi…………………"

*

Suasa pemakaman sore hari itu sangat hikmat. Nampak sisi bersimpuh di antara makam orangtuany yg bersebelahan. Ia memeluk foto kedua org tuanya dg air mata yg seolah tiada hentinya. Digo memeluk tubuh sisi dr samping mencoba menguatkan hati gadis yg saat ini sudah menjadi istrinya itu.

Setelah pemakaman selesai dan org2 sudah mulai pulang satu persatu menyisakin sisi, digo dan keluarga jg shbat2nya.

Kali ini sisi hanya diam menatap makam ayah ibunya. Ia menguatkan hatinya dan mencoba mengikhlaskany meskipun sulit.

Digo: "udh sayang, kita pulang yuk!!km harus istirahat, jng sm km sakit. Itu akan membuat papi sm mami sedih!! Aku yakin mreka sudah mendapat tempat terindah di atas sana" ucpnya

Sekali lg sisi mengelus batu nisan orangtuanya sebelum ia beranjak pulang.

Sisi: "pi, mi, sisi pulang dulu. Sisi akan sering2 jengukin kalian disini" ucpny parau dan segera berdiri dg d tuntun oleh digo pulang ke rumah.

Liora: "sebaiknya kita bawa sisi ke rumah, digo!! Biar dy tinggal disana brsama kita. Biar dy jg ga kesepian!! Nti biar mbok nah jg ikut kita" ucpny

Digo: "gw setuju…" ucpny memeluk tubuh sisi dr smping menuju mobilnya dan segera pulang.

*

Digo membaringkan tubuh sisi di atas tempat tidurnya. Sdangkan sisi hanya diam tanpa berucap sama sekali.

Digo: "km istirahat ya!! Aku mw ambil mkan mlm bwt km. Km harus makan, sayang!! Biar ga sakit!!" Ucpny mengelus rambut sisi.

Sisi: "aku ga laper, digo!!!'' Ucpnya pelan

Digo: "stt…ga boleh gt, sayang!!" Sautnya "km tunggu bntr aku kbwah dulu!!" Ucpny dan branjak kelur kmar

Digo menutup pintu kamarnya dan menyandarkan tubuhnya pada pintu.

Tristan: "digo…" pangglnya "knp??" Tanyany

Digo: "gw ga tega liat sisi, tristan. Knp cobaan bgtu silih brganti menimpanya!! Dr dy kehilangan ali, bayinya dan sekarang orangtuanya!! Gw ga bs byangin prasaanya saat ini.." ucpny brkca2.

Tristan: "bayi?? Apa maksud lo dg bayi, digo??" Tanyany kaget

Digo menyadari jika ia telah keceplosan di dpn tristan. Ia menarik nafas dan menghebuskanny kasar. Mungkin sudah saatny tristan tau pikirnya.

Digo: "yah bayi…bayi gw dan sisi…" ucpnya

………………………………………………
Ud puas kan 3 part sehari. Mumpung mood lg bgus nie...hehe
Jng lupa vote klo suka n coment klo mw ksh msukan atau add id line grup line utk lebih dkt n kenal sm gw n member2 pecinta wp lainnya. Cp d id line ayutixo,lulucahayu atw ynsarii.
Salam ketjup basah
-tixoayu-

Lagu Cinta Untuk Sisi (PENDING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang