Prolog-Emily

10.1K 898 36
                                    

Kalau ini memang sudah ditakdirkan, bagaimana mungkin aku bisa menghindarinya lagi? Setelah aku kehilangan yang berarti dalam hidup, tidak ada kemauan sedikitpun untuk mundur.

Tidak bisa dipungkiri, racun penasaran itu sudah merusak jaringan-jaringan di tubuhku. Menghancurkan akal sehat, menepis segala perkataan bijak dari orang yang mendadak bijak walau jauh di hati kecilku yang gelap mengatakan dia benar. Aku tidak seharusnya melakukan ini.

Tapi orang bijakpun kalah dengan empati, juga penyakit penasaran itu sudah menyebar melalui udara atau emosi yang terjalin diantara kami. Dua pasang mata lebar itu sempat ragu saat hendak melakukan ritual yang kupaksakan setengah mati untuk dilaksanakan, tapi dia tidak berkutik karena mulut manisku yang sebenarnya adalah racun.

Saat suhu udara disekelilingku mulai turun beberapa derajat, bulu kudukku meremang . Satu sosok yang samar-samar muncul, perlahan semakin jelas sehingga mata orang awam sepertiku bisa melihat sosok itu dengan jelas.

Sosok itu menatapku lekat-lekat, begitu menyeramkan dan rasanya aku ingin berteriak. Tapi aku membutuhkannya, aku butuh sebuah jawaban dari pertanyaan yang terus menghantuiku. Pertanyaan yang terus menggerogoti tubuhku dari dalam, membuatku selalu bergidik saat menerka-nerka sendiri jawabannya.

Dan satu jawaban singkat yang keluar dari mulut matinya. Bahkan hantupun terlihat sedih saat tahu kebenarannya, tidak ada apapun yang bisa menyembunyikan kemurungan dari sebuah kenyataan pahit. Setetes air mata jatuh dari ujung kelopak mata sahabatku yang terang-terangan menujukkan kesedihannya.

Kini harus kutelan bulat-bulat kenyataan yang membayang didepanku, ketika waktu datang dan akhirnya menyibak bayangan itu, saat itu kuharap aku siap.

[Hai, jangan lupa buat vote dan comment ya biar author lebih semangat nulisnya. Dan maaf juga jika ada kesalahan dalam segala bentuk penulisannya. Terimakasih banyak sudah mau baca ceritaku, see u in the next chapter. CIAO!]

[TD-2] Destiny Blood (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang