🥀🥀🥀Sebenarnya aku tahu kalau ini akan menyakitiku, tapi aku masih ingin bertahan.
-Juni Aulia-
☘️☘️☘️
Karena jam pelajaran sudah berakhir, mereka bergegas ke parkiran dan berniat ingin melihat keadaan Juni saat ini. Karena hari ini, Juni nggak masuk sekolah. "Pio," panggil Petir seketika, yang berhasil membuat gadis itu sedikit kaget dan melihat ke arahnya saat ini.
"Eh Kak Langit," balas Pio yang mengabaikan Petir dengan sengaja, niatnya dia ingin membalas kejahilan kakak kelasnya itu pada dirinya waktu itu.
"Buset, Kakak yang nyapa kamu tapi malah Langit yang kamu sapa balik," cerocos Petir nggak terima dengan cara Pio, mengabaikannya saat ini.
"Kamu mau ke rumah Juni?" tanya Langit pada Pio, dan, dia juga malah ikutan mengabaikan Petir.
"Iya Kak, ini mau berangkat," jelas Pio pada pria itu, yang mengerti kalau Langit, kakak kelasnya itu juga tengah mengabaikan Petir saat ini.
"Kita berangkat bareng aja," tutur Petir pada Pio, berusaha masuk ke dalam percakapan mereka berdua saat ini.
"Okeh Kak, Pio sama Kak Langit ya," ujar Pio yang tengah tampak puas menjahili Petir.
"Waduh, ada yang mau aku batalin nih pesanannya," ancam Petir seketika, yang mulai kesal karena dia tengah di abaikan oleh teman dan adik kelasnya sendiri.
Pio yang mendengar ancaman dari Petir itu langsung tersenyum manis ke arah Petir.
"Eh, jangan dong Kak. Kan sayang vouchernya," jelas Pio pada Petir, sambil melihat kakak kelasnya itu dengan tatapan melasnya.
"Lagian, siapa suruh nyuekin Kakak," balas Petir dan langsung memalingkan wajahnya dari Pio.
"Dasar, Kak Petir, nggak asik ih nyebelin wleeee," cerocos Pio sambil masuk ke dalam mobil milik Akel.
"Eh, tuh anak main masuk aja," cicit Langit yang gemes dengan tingkah lucu gadis itu.
"Pio, kamu main masuk duluan aja. Ingat si kulkas belum ngizinin kamu masuk loh," jelas Petir pada gadis itu, berusaha mengingatkan kalau ada Akel yang manatapnya saat ini.
"Biarin, Kak Akel itu walaupun dingin dia nggak jahat kek Kakak, huh," ucap Pio yang kesal, karena paket pesanannya bakalan dibatalin sama Petir.
"Ya udah, nggak bakalan Kakak batalin kok," bujuk Petir pada gadis itu. "Tapi kenapa malah dia yang ngambek sih," heran Petir sambil menggaruk tengkuknya yang sedikit gatal itu.
Sementara Akel hanya diam, melihat tingkah lucu dari kedua sahabatnya itu. Dan satu adik kelasnya ini.
"Gw nggak ikut," tutur Akel seketika, dan mendapatkan tatapan tajam dari Pio.
"Lah, napa lu ngak ikut sih? kan lu juga temennya Juni Kel," sarkas Langit yang sedikit kecewa dengan sikap Akel itu.
"Tau lu, parah, temennya lagi sakit juga bukannya ngejenguk," timpal Petir tak mau kalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
WE'RE DONE (On Going)
Любовные романы⚠️Yuk Follow Dulu Sebelum Baca⚠️ Just Delusi Gimana rasanya saat semua yang terjadi, ternyata tidak pernah nyata? Dan kejadian yang sebenarnya, kamu malah terbaring lemah di dalam lukamu. "Lo ngapain ngehindar terus dari gue, ha?" tanya Akel pada J...