7. Question

124 71 74
                                    

🥀🥀

Terlalu mengandai untuk memilikimu, yang nyatanya kau bukanlah untukku.

-Juni Aulia-

☘️☘️☘️

Sejak saat itu, Juni sama sekali tidak mau atau bahkan berhenti untuk ngumpul bareng yang lain.

Bukan karena apapun, tapi karena adanya Akel disana. Awalnya dia berfikir kalau semua ceritanya dimasa lalu sudah selesai.

Dan bahkan dia juga berfikir, mungkin Akel juga sudah melupakannya. Tapi ternyata belum, pria itu belum melupakan kejadi beberapa tahun yang lalu itu.

Lalu apa salahnya kalau sebuah perasaan muncul begitu saja, apakah itu salah?

Juni juga sedikit berubah, dia jadi lebih sering ngumpul bareng anak kelas 3 lainnya. Dan bahkan kejadian itu disaksikan oleh temannya sendiri.

Mereka tampak heran, kenapa Juni sekarang jadi lebih sering ngumpul bareng Gery dan temannya, dibandingkan dengan mereka.

Pio yang tanpa basa-basi langsung menghampiri Juni, terlihat dari kejauhan Pio tengah mengobrol dengan Juni. Dengan mimik yang sedikit serius saat itu.

Disana terlihat Juni menggelengkan kepalanya, sementara Pio berusaha memegang tangan Juni namun Juni melepaskannya.

Sebenarnya apa yang terjadi pada Juni saat ini? ntahlah tak ada yang tahu apa yang terjadi dengan Juni sekarang.

Yang mereka tahu, Juni berubah sejak obrolan merek dengan Akel minggu lalu. Sejak saat itu juga Juni mulai menghindar dari mereka, terutama Akel.

Langit tampak kesal dengan perubahan Juni, tapi disisi lain dia juga mengerti dengan kondisi gadis itu. Begitu pula dengan Petir dia paham dengan sifat Juni saat ini.

Pio, jangan ditanya lagi. Gadis itu akan berteriak jika Juni terus menolak ajakannya. Yang akhirnya Juni memilih untuk bergabung dengan temannya kembali, karena Gery dan temannya itu nggak tahan dengan teriakan Pio saat ini.

Junipun duduk disebelah Langit, dan berhadapan dengan Petir. Sementara Pio duduk di samping Petir dan berhadapan dengan Akel.

Juni masih seperti biasa, gadis itu masih melakukan kebiasaannya pada Langit. Namun Langit sama sekali tidak keberatan sedikitpun.

Setiap kali makan nasi goreng, Juni akan menaruh semua sayurannya dipiring Langit, dan mengambil semua kerupuk yang ada dipiring Langit ke piringnya.

"Kakak," panggil Juni pelan.

"M, kenapa Juni?" tanya Langit sambil memandang gadis itu.

"Juni boleh main sama kak Gery dan temannya ya?" tanya Juni pada Langit sambil tersenyum manis.

"Eum, boleh tapi jangan terlalu sering ya," balas Langit pada Juni.

"Kenapa kak?" tanya Juni penasaran.

"Dia buaya," balas Langit pada Juni.

"Sembarangan tu mulut," balas seseorang disana.

"Lah, benerkan," balas Langit pada orang itu.

WE'RE DONE (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang