Sesuai janji, Chanyeol pulang kerumah orang tuanya dengan membawa Baekhyun. Tentu saja kedatangan mereka disambut hangat oleh semua orang, setelah makan siang bersama mereka berkumpul diruang tengah sambil ngemil cookies yg mereka bawa, dan juga buah strawberry yg distok Mama Park saat Chanyeol bilang kalau Baekhyun sangat menyukai buah merah itu.
Ada Mama dan Papa Park, Mbak Yura dan suami, Chanyeol dan Baekhyun dan tentu saja Toben yg tidak mau diam dan Zzar yg manja duduk manis dipangkuan Chanyeol.
"Kalo ga sibuk, mampir ke café Papa. Ajak adek kamu juga, cobain menu andalan kita.." Baekhyun tersenyum menanggapi ajakan Papa Park.
"Iya Om. Nanti kalo ga sibuk, Baekhyun mampir.."
"Jangan Panggil Om, panggil Papa dong, Cantik.." Mbak Yura yg duduk disamping Baekhyun mencubit pipi tembam itu gemas. Baekhyun Cuma mengangguk malu, dia sangat gugup tadi. Tapi melihat respon baik yg diberikan oleh keluarga Chanyeol membuatnya sedikit lega.
"Makasih ya nak, sudah mau menerima Chanyeol." Kini giliran Mama Park yg menggenggam tangan Baekhyun dan mengelusnya lembut. "Mama tidak menjamin kedepannya kalian tidak mendapat kesulitan dalam hubungan kalian, karena yang menjadi kekasihmu itu bukan orang biasa nak. Kalau yang kamu cintai adalah Loey, Mama mohon tolong cintai Park Chanyeol juga. Dan kalau kamu mencintai Chanyeol, tolong cintai Loey juga.."
Baekhyun tersenyum lembut, matanya berembun. Dia jadi sangat rindu mendiang Ibunya. "Jangan ngomong gitu, Mama. Baekhyun bukan manusia yg sempurna, tapi dengan Chanyeol yg buat hidup Baekhyun jadi lebih sempurna sekarang.."
Air matanya meluruh tanpa disadari, "Chanyeol buat Baekhyun merasa punya Mama dan Papa lagi sekarang. Dan juga sekarang Baekhyun jadi punya saudara perempuan, hehe.."
Mama Park mengusap air mata yang membasahi pipi mulus itu, "Kita gatau kedepannya bakal gimana, tapi yg harus kamu tau kalo kita semua tulus sayang sama kamu. Sejak pertama kita ketemu saat kamu masih kerja untuk menenangkan Chanyeol, Mama tau kamu anak yg baik, nak. Kamu sangat tulus dan polos." baekhyun tersenyum saat Mama Park merapihkan poninya yg menutupi mata.
"Kalo Chanyeol nakal, bilang sama kita. Nanti kita jewer anaknya.." celetuk mbak Yura, Baekhyun cuma terkekeh dan mengangguk gemas.
"Kita serius sayang. Bahkan kalo nanti kalian memutuskan untuk tidak bersama lagi, kamu bisa dateng ke Mama kapan aja, nak. Kamu tetap menjadi kesayangan Mama.."
"Mama ga boleh ngomong gitu, yg ada harusnya doain kita biar baik-baik terus.. Malah bilang kalo nanti kita udah ga bersama. Apaan..." protes Chanyeol.
"Kita ga ada yg tau masa depan, dengan pekerjaan kamu yg super sibuk itu, mungkin aja Baekhyun kesepian dan lebih pilih cowok lain. Kan?"
"ck!" Chanyeol berdecak kesal, dia bangun dari duduk lesehannya dan memberikan Zzar pada mbak Yura. Dengan tidak tau diri, tubuh besarnya itu nyelip diantara Mama Park dan duduk disamping Baekhyun lalu memeluk si cantik dengan posesif.
"Mama ga usah khawatir, Chanyeol ga akan buat Baekhyun kesepian." lelaki bertelinga peri itu memeluk Baekhyun erat sambil sesekali mengecup pipinya gemas. Baekhyun mencoba melepaskan lengan kekar itu dari pinggang rampingnya tapi sia-sia. Wajahnya memerah karena malu sama kelakuan Chanyeol didepan semua keluarganya.
"Astaga, dasar anak muda kelebihan hormon." ucap suami mbak Yura, sontak membuat mereka semua tertawa.
"Nginep aja malem ini, besok kamu ada jadwal ga?" tanya Papa Park. "Ada jadwal latihan sama shooting konten buat comeback." dengan nyaman Chanyeol menyandar pada bahu sempit Baekhyun.
"Ya udah mending kalian istirahat dulu, nanti makan malam kita barbeque.."
Akhirnya Chanyeol menggiring Baekhyun ke kamarnya, Mama dan mbak Yura akan belanja untuk keperluan bbq nanti malam. Sedangkan suami mbak Yura kembali ke kantor setelah menghabiskan jam makan siang bersama, dan Papa Park bilang akan mengunjungi café nya untuk mengontrol secara rutin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Hugs Me | CHANBAEK
FanfictionKisah perjalanan takdir seorang Idol Park Chanyeol dan kekasih cantiknya Byun Baekhyun. Exo fanfiction 🤡 🍌🍓 Chanbaek Area 🔞 Bahasa. Non Baku. Korean rasa lokal.