Seusai mengajar Nanda pun mampir ke tempat yang biasa ia kunjungi, iya di ujung jalan sana. Tempat dimana ia biasa me time.
Namun kali ini ia ada janji bertemu sahabatnya ditempat ini.
Sesampainya Nanda ditempat itu dia langsung kirim chat pada sahabatnya, mengabari bahwa ia sudah sampai ditempat ini."Assalamu'alaikum Ra, aku udah sampai nih. Kamu masih dimana?
"Aku bentar lagi sampai Nan. Tungguin ya."
"Oke Ra."Sembari nunggu Rara sampai, Nanda pun membuka buku diary nya yang sempat hilang itu.
"Untung saja diary ini bisa balik lagi ke aku, dan Alhamdulillah juga ada orang baik yang mau ngembaliin." (Bergumam dalam hati)
Nanda pun langsung menulis sesuatu dibuku diary nya itu.
.
Tatkala hembusan angin menyapa.
Sang daun ikut serta menerka.
"Hi, apa kabar?"
KatanyaAku iri pada mereka yang senantiasa bertukar kabar.
Nyatanya, berkabar adalah obat rindu bagi mereka.
Sederhana namun sangat bermakna..
Belum sempat Nanda menyelesaikan tulisannya, tiba-tiba Nanda terkejut dengan suara teriakan sahabatnya itu.
"Nandaaaaa...."(sambil meluk Nanda dengan nada cemprengnya).
Terlihat ekspresi Nanda yang geleng2 lihat tingkah laku sahabatnya itu.
"Wa'alaikumsalam Ra.
"Eh iya, Assalamu'alaikum Nanda😁"
"Kebiasaan gak ngucapin salam"
"Hehe, eh iya Nan, aku ngajakin ketemuan sama kamu itu sekalian mau makan. Aku laper Nan belum makan dari SD"
"Hmm yaudah kita cari tempat makan dulu ya"
"Oke Nan, ayo"Mereka pun mencari tempat makan terdekat. Ternyata tidak jauh dari situ, ada tempat makan sederhana bersebelahan dengan Masjid.
Mereka pun makan disana sambil berbincang-bincang karena sudah seminggu mereka tidak meet up.Ditengah perbincangan mereka tidak terasa suara adzan pun berkumandang. Nanda mengajak sahabatnya untuk sholat dulu sebelum mereka pulang.
Seusai sholat, didepan masjid tiba-tiba ada yang menyapa Nanda."Mba Nanda ya? Assalamu'alaikum mba"
"Eh wa'alaikumsalam, Mas Emir? Yang tadi pagi kan ya?"
"Iya mba betul sekali."
"Mas Emir habis sholat juga?"
"Iya mba"Ditengah Nanda dan Emir saling menyapa tiba-tiba Rara bersuara.
"Eheemmm"
Seketika Nanda menengok pada Rara."Oh iya mas kenalin, ini temen saya namanya Rara"
"Emir"
"Rara mas:') Seneng bisa kenal sama mas Emir. Mas Emir boleh minta nomornya?😁"
Refleks Nanda pun langsung menepak tangan Rara sambil berbisik.
"Ra jangan malu-maluin!"
"Ya gapapa dong Nan, namanya juga silaturahmi. Iya kan mas Emir?"
"Haha iya mba, ini silahkan dicatat nomornya"
Alhasil mereka pun saling save nomor.
"Terimakasih mas Emir"
"Samasama mba Rara".
.
.
Huhuu:''v
Gimana?
Next?
😅
KAMU SEDANG MEMBACA
NAHARA (Nanda Habibah Ramadhani)
Teen FictionPerihal perjalanan kisah cinta seorang gadis yang bernama Nanda Habibah Ramadhani.