Chapter 23

14 5 0
                                    

.
*
Malam ini angin berlirih begitu dingin
Sepoinya mencekam hingga relung terdalam
Seakan menyapa rapuhku dengan sadis
Selepas patah, tak ada malam yang indah
Setiap malam penuh dengan sunyi dan sepi
Dan sejak saat itu, angin selalu bersembunyi dibalik rintikan hujan yang kerap membuat sendu.
*
.
.

Sudah pukul 01.00 malam, namun Nanda masih saja bergelut dengan diary nya. Nanda mencoba sholat malam untuk menjernihkan pikirannya yang sedang kacau.
.
Iya, Nanda merasa sangat malu pada Rabb-Nya. Karena Nanda merasa sudah sangat lama tidak sholat malam, Nanda merasa datang pada Rabb-Nya hanya pada saat kondisi rapuh.

"Maafkan aku ya Rabb:''((" Ucap Nanda sambil menyeka air matanya.

"Ya Rabb, Aku hanya hamba yang lemah. Tiada daya kecuali atas kuasaMu. Ya Rabb, tenangkan hatiku, ikhlaskan hatiku untuk setiap takdir yang digariskan untukku. Aku berserah kepadamu Ya Rabb:''("

Sambung Nanda dalam do'anya di iringi dengan butiran air mata yang jatuh di pipinya..
.
.

***
.
.
(Asholaatu khoirumminannaum)...
Seketika Nanda terbangun ketika mendengar suara Adzan berkumandang.
Selepas sholat malam tadi, karena mengantuk Nanda sampai tertidur di atas sajadah.

"Astaghfirullah kok aku bisa ketiduran sih" lirih Nanda pada dirinya sendiri

Nanda langsung bergegas mengambil air wudhu untuk sholat shubuh. Dilanjut dengan membaca ayat suci Al-Qur'an rutinitasnya setiap pagi.

.

Sinar mentari pagi ini begitu hangat, membuat Nanda tak mau melewatkan moment me time nya pagi ini. Yaps, meski sekedar duduk-duduk santai sambil sarapan dipagi hari.
.
.
Namun sayangnya Nanda merasa terganggu dengan suara telephone nya pagi ini. Nanda mengangkatnya dengan keterpaksaan.
Benar saja, ternyata Alfin yang menelponnya kali ini.

"Assalamu'alaikum Al? Ini masih pagi loh. Emang kamu gak punya kegiatan lain selain menelpon ku sepagi ini?"

"Wa'alaikumsalam Nan. Haha tidak ada Nan. Kegiatan ku ya cuma mikirin kamu setiap hari. Hahaha:'v___" Goda Alfin yang sengaja agar Nanda kesal.

"Alfiiiinnn. Ini masih pagiii" Tepis Nanda dengan nada sedikit kesal

"Iya iya Nanda aku becanda kok. Sensi banget sih Nan pagi-pagi gini."

"Kamu yang bikin aku sensiii Al. Ada apa sih?"

"Gini loh Nan, sekarang kan Rara sahabatmu menikah, kamu kok santai-santai aja sih? Kamu mau dateng ke pernikahan Rara kapan? Nanti aku jemput"

"Ya kan ini masih pagi Alfin, aku lagi mau me time dulu sebentar."

"Oke okee Nan. Terus mau jam berapa?"

"Nanti aku kabarin lagi ya Al. Yasudah aku mau ada urusan dulu. Assalamu'alaikum." Jawab Nanda sambil menutup teleponnya tanpa mendengar jawaban dari Al.

"Nan sebentarrr, Heumm wa'alaikumsalam.
Nanda kebiasaan banget suka nutup teleponnya tiba-tiba." Gerutu Al pada Nanda

.
.
.
.

Comment yaa🤗
Mon maaf baru di next:'(
Bismillah
Next?
.
.
.

NAHARA (Nanda Habibah Ramadhani)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang