Chapter 31

9 2 0
                                    

*.

Matahari bersinar begitu terik, langit menunjukan kebiruannya begitu jelas. Awan putih samar-samar menghias dinding langit bak lukisan indah.

Nanda yang tengah menunggu kakak iparnya di depan sekolah tempat ia mengajar, sedang sibuk menatap layar ponselnya.

"Hai Nan?"

Nanda yang langsung menoleh karena seseorang memanggil namanya, mendapati sosok Alfin yang tengah berdiri di hadapannya.

"Kamu kemana aja sih Nan? Aku hubungin gak pernah di jawab?" Tanya Alfin yang merasa sebal.

"Aku jarang pegang handphone Al akhir-akhir ini."

"Bohong banget, itu kamu lagi pegang handphone."

"Ini aku baru pegang handphone lagi Al. Lagipula kamu ada perlu apa?" Ucap Nanda yang mencoba menyangkal ucapan Alfin.

"Ya nggak ada perlu apa-apa sih Nan. Ya aku kangen aja gitu sama kamu."

"Bercandanya gak lucu Al." Ucap Nanda ketus.

"Haha iya iya maaf Nan."

"Kemarin-kemarin aku lihat kamu sama cewek Al. Dia pacarmu?"

"Cewek yang mana? Kapan?" Tanya Alfin mencoba untuk mengingat-ingat.

"Ceweknya cantik Al, cocok sekali sama kamu?"

"Cewek yang mana Nan? Cewek ku kan banyak. Hahahaa"

Nanda merespon hanya dengan tatapan sinis.

"Oke okee Nan. Aku bercanda jangan marah kali. Tapi serius cewek yang mana?"

"Udahlah gak usah di bahas, lagipula bukan urusanku juga."

"Loh kan tadi kamu yang bahas duluan Nanda Habibah Ramadhani."
"Eh bentar-bentar Nan. Kamu cemburu ya? Hahaa:'v__"

Nanda terpaku mendengar ucapan Alfin. Wajahnya berubah memerah. Jemarinya memainkan ujung kerudung yang ia kenakan. Terlihat seperti gugup, tidak biasanya Nanda seperti ini.

"Apasih Al, jangan geer ya. Aku cuma tanya aja emang apa salahnya?" Ucap Nanda mencoba tenang.

"Iya iya Nan aku percaya kamu nggak cemburu." Nada nya setengah meledek.

"Ya emang nggak kok."

"Itu sepupu ku Nan, dia lagi main ke rumahku. Terus minta anter buat ke toko buku."

"Ohh sepupu, aku kira pacarmu."

"Bukan Nan, kamu mau kenal? Nanti aku kenalin ya."

"Lain kali saja Al"

"Assalamu'alaikum?" Ucap seseorang yang baru saja datang.

"Wa'alaikumsalam, eh teh Kania udah sampai."
"Al kenalin ini teh Kania istrinya Kak Dafa. Teh ini Alfin temen Nanda" Ucap Nanda memperkenalkan mereka berdua.

"Salam kenal, saya kakak iparnya Nanda."

"Oh iya kak salam kenal juga. Wah aku baru tau Nan kalau kak Dafa udah nikah."

"Iyaa al, semenjak nikah Kak Dafa langsung pindah ke Bandung sama teh Kania. Ini lagi main ke rumah."

"Wahh boleh dong nanti kapan-kapan aku main ke rumah kamu, udah lama banget aku gak ketemu kak Dafa Nan...___"

"Boleh Al silahkan...__"

"Yaudah aku sama teh Kania duluan ya Al, mau ada urusan. Assalamu'alaikum" Pamit Nanda pada Alfin.

"Oh iya silahkan Nan, wa'alaikumsalam."

*

"Kamu suka dek sama Alfin?" Tanya Kania memastikan.

"Ehh teh Kania, hehe nggak. Nanda sama Alfin temenan aja kok teh."

"Kamu yakin gak suka sama Alfin? Teteh liat dia ganteng loh:''v___" Kania sedikit menggoda adik iparnya itu.

"Eh teh Kania apaan sih. Hehee ya nggak lah"

"Nggak salah juga gapapa dek.___"

"Ihh teh Kaniaa___:'D"

"Tuh kan muka kamu merah dekk...:''D__"

"Iihhh nggak kok teh merah apanya...___" Nanda menyangkal sambil menutup muka karena malu terus-terusan di ejek kaka iparnya.

.
.
.

Tinggalkan jejak temen-temen🤗
Please comment🤗
Next?

NAHARA (Nanda Habibah Ramadhani)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang