Chapter 32

3 2 0
                                    

*.

Siang yang terik menyorot tajam pada suasana disekitar tempat Nanda mengajar. Tiba-tiba saja pesan chat masuk ke Handphone Nanda yang sedari tadi tergeletak di atas meja.

"Assalamu'alaikum Nan, kalau kamu sudah selesai mengajar, segera pulang ya. Mau ada tamu soalnya."

"Wa'alaikumsalam, iya mah sebentar lagi Nanda selesai kok."
.
Nanda mengerutkan alisnya sedikit bingung. Siapa gerangan tamu yang di maksud sehingga Nanda harus segera pulang.
Tapi Nanda tak banyak berfikir, ia langsung melanjutkan tugasnya mengajar.

*.

"Assalamu'alaikum Mah Nanda pulang."

"Wa'alaikumsalam syukurlah Nan kamu sudah pulang. Ayo cepet kamu ganti baju yang rapih ya."

"Emang tamunya siapa sih mah? Kok Nanda harus siap-siap gini?" Tanya Nanda kebingungan.

"Temen kakak yang di Bandung dek mau main kesini. Nanti kalau tamunya datang, kamu keluar bawa minum ya." Jawab Dafa mempertegas Nanda.

"Hmm oke deh Kak." Jawab Nanda sedikit malas.

"Temen nya Kak Dafa, tapi kenapa aku yang harus bawa minuman dan berpakaian rapih? Kenapa nggak Teh Kania aja?" Gerutu Nanda dalam hati sedikit berontak.
.
Tak lama tamu yang di tunggu-tunggu pun datang. Nanda menghampiri tamu itu dengan membawa minum dan sedikit cemilan untuk menemani pembicaraan.

Tamunya laki-laki seumuran Dafa yang terlihat sangat sopan. Berwibawa, dan juga Ganteng. Tak banyak bicara, hanya melirik ke arah Nanda sesekali.

Dibelakang Nanda mulai meluapkan kebingungannya.
"Mah itu temennya Kak Dafa, tapi kenapa Nanda yang harus berpakaian rapih?"

"Ya masa menjamu tamu dengan berpakaian semrawut Nan. Ya nggak enak dilihatnya dong."

"Iya juga sih Mah."

Hanya berbincang sebentar saja, tak lama tamu itu pun pulang.

"Itu temen kakak di Bandung Dek, namanya Rifky Mukhtarallah."

"Oh iya iyaa Kak."

"Bagaimana Dek?"

"Bagaimana apanya Kak?" Tanya Nanda kebingungan.

"Bagaimana menurut kamu orangnya si Rifky itu?"

"Loh kok malah tanya Nanda? Itu kan temen Kak Dafa, yang pasti Kak Dafa lebih tau dia orangnya seperti apa. Lagipula Nanda kan baru lihat dia sekali Kak."

Tiba-tiba handphone Dafa berdering dan terdapat pesan masuk.

"Assalamu'alaikum Daf, aku mau ta'aruf dengan Nanda. Mohon di sampaikan kepada Nanda niat baik ku ya Daf. Kabari segera jika Nanda berkenan untuk berta'aruf denganku."

"Alhamdulillah..." Ucap Dafa dengan ekspresi bahagia saat membaca pesan yang masuk.

"Apanya yang Alhamdulillah Mas?" Tanya Kania

"Ini sayang Rifky mau ta'aruf sama Nanda, sudah mas duga pasti dia bakal suka liat Nanda."

"Hah ta'aruf?" Nanda sangat terkejut mendengar ucapan Kakaknya itu.

"Iya Dek, gimana? Dia anak yang baik, sudah mapan, sudah punya pekerjaan, dan juga paham agamanya nggak main-main. Kakak tau betul dia bagaimana."

"Ya tapikan Kak, kenapa Kakak gak bilang dulu ke Nanda dari awal?"

"Ya kan cuma ta'aruf aja Dek, kalau kalian cocok ya lanjut kalau nggak yaudah gak usah di lanjut. Gampang kan?"

"Kak Dafa kebiasaan suka nyepelein sesuatu hal:''(..___"

"Bukan nyepelein Dek."

"Ya terus apa kalau bukan nyepelein? Pokoknya kalau Nanda gak cocok sama dia Nanda gak mau di paksa-paksa ya." Nanda menegaskan.

"Iya nggak Dek, kakak juga gak maksa kamu kok"

"Hmmm.." Nanda langsung pergi menuju kamarnya.

*.

Toktoktok~
"Assalamu'alaikum..____" Suara dari luar pintu.

"Wa'alaikumsalam, Alfin? Ada perlu apa kesini?"

"Ya gak ada apa-apa Nan, memangnya aku gak boleh main kesini? Aku pengen ngobrol sama Kak Dafa. Sudah lama nggak ketemu soalnya."

"Oh iya Al hhehe..__ Silahkan masuk. Bentar aku panggil Kak Dafa dulu ya."

Tak lama Dafa pun keluar..

"Hey Al, bagaimana kabarmu? Sibuk apa sekarang?"

"Hey Kak, Alhamdulillah baik, Kak Dafa apakabar? Aku lagi sibuk kerja aja nih Kak."

"Wah syukurlah, Alhamdulillah baik juga Al."

"Silahkan diminum.____" Ucap Nanda yang membawa minum untuk mereka berdua.

"Al sudah lama tidak berkeringat nih, bagaimana kalau kita main futsal. Dulu kan kamu sering kalah kalau main futsal bareng. Hahaaa____"

"Ehh jangan salah Kak, sekarang aku jago main futsal nya. Iyaa gak Nan?"

Nanda hanya merespon dengan ekspresi isyarat tidak tahu.

"Hmmm.. Apa salahnya sih Nan tinggal jawab Iyaa.___"

"Ya aku gak tau Al, aku aja gk pernah liat kamu main futsal."

"Yaudah makanya nanti kamu temenin aku main futsal ya. Hhahaa___."

"Haha... Yasudah yuk Al kita main futsal___"

"Boleh Kak.___"

**

"Loh Kak Dafa udah pulang? Alfin mana?"

"Dia langsung pulang pas selesai main futsal, katanya ada urusan. Kenapa dek?"

"Hmm gak papa Kak, kok nggak pamit dulu ke Nanda?"

"Emang harus banget pamit ke kamu dek? Apa jangan-jangan kamu suka ya ke Alfin?"

"Iihhh apaan sih Kak Dafa, ya kan tadi dia datengnya ke sini Nanda yang bukain pintunya, masa pulang gak pamit sama yang bukain pintu."

"Hmm. Ya mungkin dia gak sempet Dek karena ada urusan."

"Iyaa bisa jadi sih Kak."

***

Pesan chat~
"Assalamu'alaikum Nan, maaf ya kemarin sepulang main futsal aku gak sempet pamit sama kamu. Aku ada urusan mendadak. Besok aku ke tempat kamu mengajar ya Nan."

"Wa'alaikumsalam iyaa Al gak papa. Mau ngapain Al ?"

Nanda menunggu balasan dari Alfin, namun Al tak kunjung membalasnya.

"Kemana sih Alfin ini? Kenapa gak di balas? Huffftt...____"

.
.
.
Please comment 🤗
Tinggalkan jejak temen-temen🤗
Next?
.
.

NAHARA (Nanda Habibah Ramadhani)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang