Kembalinya masa lalu yang kelam

415 25 0
                                    

Happy Reading...

.
.
.
.
.

"lo?"

Kevin tersenyum namun tidak dengan Akmal, ia tertegun menatap pria dihadapannya tersebut.

"ngapain lo disini?!"

"kenapa? ya suka suka gue, bar lo emang?"

"bajingan lo!"

"murahan lo" ucapan Kevin langsung membuat Akmal naik pitam.

BRAK!

Akmal menggebrak meja dan mengambil posisi ingin menonjok Kevin.

"jalang mah jalang aja, ngapain mau marah marah?" emosi Akmal semakin meledak ledak.

"LO YANG NYEKOKIN GUE MIRAS NJING, LALU LO NYURUH ORANG PERKOSA GUE!!"

Kevin terkekeh "oh.. udah tau?"

ya Tuhan, Akmal lelah..

BRUK!!

tubuh akmal sempoyongan lalu pingsan.

Be Yours

Akmal terbangun dan melihat sekitar ternyata ia sudah berada dirumah nya.

ting!

ia melihat siapa yang spam chat pagi pagi buta.

bang juan

gue liat semalam lo pingsan,
gue bawa lo pulang.

istirahat, jangan keluar rumah.

jangan sekolah.

banyak minum aer putih.

goblok minum sampe pingsan

kevin tadi malam nyamperin

ngungkit masa lalu

ANJING?!

Kevin bang, bukan anjing..

masi sekeluarga mereka

terus?! lo ga diapa apain kan?!

aman gue bang,
dah gue mandi dulu

Be Yours

Akmal membiarkan kepalanya dibasahi oleh dinginnya air shower miliknya.

kepalanya kembali berisik.

hatinya bimbang.

jantungnya berdetak tak karuan.

fikiranya melayang kemana mana.

dirinya risau memikirkan begitu banyak beban yang ia pikul.

"AGRHHH!!!" Akmal menghantam kepalanya ke dinding dengan kuat hingga sedikit mengeluarkan darah, jika ia menghantamkan kepalanya sekali lagi pasti kepalanya akan pacah.

Akmal menyelesaikan mandinya lalu keluar menelfon Damar.

"halo? -"

'WOI NAPA LO GAK SEKUMLAH? HAHAHA' Akmal menjauhkan ponselnya dari telinganya tatkala Felix tiba tiba teriak tak jelas dihp Damar.

"diam lix, gue cape. Lo pada bisa ke sini?"

"otw." telfon dimatikan secara sepihak oleh Damar, lalu Akmal merebahkan dirinya dikasur dan menutup matanya karena kepalanya terasa teramat sangat pening.

ceklek.

tak sadar kedua sahabatnya telah berada dikamar dengan masih menggunakan baju putih abu lengkap.

Damar memegang kening Akmal dan benar saja dugaannya, Akmal demam.

"Lix, ambil kompres demam nih bocah" Felix mengangguk lalu keluar dari kamar.

tak lama kemudian Felix datang membawa baskom kecil berisi air hangat serta sapu tangan untuk kompres.

"belum bangun dia?" tanya Felix lalu Damar menggeleng. Dengan perlahan Damar memeras sapu tangan tersebut lalu meletakkan dikening Akmal.

merasakan ada yang basah dikeningnya pun Akmal membuka matanya dan mendapatkan kedua sahabatnya tengah menatap dirinya.

Akmal ingin bangkit dengan cepat Damar menghalang.

"udah, baring aja." Akmal menurut.

"cerita?"

Akmal menceritakan masalah hutang ayahnya serta Kevin kepada kedua sahabatnya.

"tuh bajingan ngapain datang lagi?!" tanya Felix emosi.

"mana gue tau"

"terus 500 juta mau dapat dari mana, mal?"

"gak tau woiii" mata Akmal sudah merah dan berlinang air mata, dirinya ingin menangis namun sekuat tenaga ia tahan.

"keluarin mal. lo sama kita, bukan orang lain." runtuh pertahanan Akmal, ia menangis lalu dipeluk oleh kedua sahabatnya.

Damar dn Felix menenangkan Akmal yang dari dulu sangat susah untuk bahagia walau hanya sehari, masalah Akmal pasti akan datang dari mana mana.

Felix mengeluarkan ponselnya.

...

bisa tolong gak?
kali ini masalahnya gak kecil,
kalo cuma saya sama Damar gak bisa..

bisa.

TBC

Vote Please

Be Yours [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang