Gengsi

381 24 0
                                    

Happy Reading..
.
.
.
.

Lucky sedang sibuk dengan laptopnya, sesekali ia menaikan kembali kacamata yang merosot turun dari hidungnya yang mancung.

Namun tak lama kemudian, beberapa pesan teks mengganggu atensinya, lalu ia pun mengecek siapa yang menyepam dirinya, ternyata Felix.

Kening Lucky mengerut, batinnya bertanya tanya ada apa gerangan Felix mengirim pesan teks dijam pelajaran?

saat ia buka, bola matanya membulat membaca isi teks tersebut, tanpa menunggu waktu lama Lucky meninggalkan pekerjaannya dan segera tancap gas kerumah Akmal.

Be Yours

tok tok tok

Lucky mengetuk pintu rumah Akmal dan tak lama kemudian dibuka oleh Damar, keduanya pun masuk keruang tamu yang ternyata sudah ada Felix duduk disana.

"sini pak sini.." ucap Felix sembari menepuk nepuk sofa yang kosong disampingnya, Lucky pun duduk disebelah akmal, diikuti oleh Damar.

"jadi? bagaimana dengan Akmal? apa yang terjadi dengan dia?" tanya Lucky to the point.

"tenang dulu pak, ini Akmal nya barusan tidur, kacau dia pak tadi aja rupanya dia dikit lagi mecahin kepalanya, untung saya liat jadi cepat - cepat saya perbanin kepalanya" ujar Damar.

"Apakah dia sekarang sudah baik baik saja?" tanya Lucky khawatir, dan diangguki oleh damar dan felix

"Udah, pak"

"lalu? apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Lucky lagi.

Damar dan Felix saling bertatapan sebelum akhirnya menceritakan masalah Akmal terlilit hutang.

"maaf nih pak ngelunjak, bapak bisa bantu atau kasi saran gak? kita berdua gak bisa bantu pak," tanya Damar. Lucky tampak barfikir sejenak, merasa iba dengan Akmal karena hutang yang ia tanggung begitu banyak.

"bapak liat sekeliling rumah ini? kosong kan pak? semua udah dijual sama bundanya Akmal buat foya foya, sekarang gak bisa ada yang dijual lagi pak bahkan mobil mobil yang akmal punya dibawa semua sama bunda Akmal."

baru saja Lucky ingin buka bicara tiba - tiba terdengar suara Akmal turun dari tangga sembari berteriak heboh.

"MAR, LIX. ADA LOWONGAN KERJA DI BAR BANG JUAN-" Akmal membeku tatkala ua melihat ada Lucky dirumahnya.
"NGAPAIN LO DISINI?!" Tanya Akmal kepada Lucky.

"kamu akan kerja di bar?" Lucky bertanya balik ke Akmal.

"SEWOT! BUKAN URUSAN LO, woi kenapa lo pada nyuruh dia ke rumah gue?! stres ya lo pada?!" Akmal ngilu melihat akmal yang marah marah padahal dalam kondisi kepala diperban.

"pergi lo dari sini! jangan bilang lo pada minta bantuan sama dia?! GOBLOK! ga sudi gue! pergi anjing!!" tanpa perasaan Akmal mengusir dan menyeret Lucky keluar dari rumahnya.

setelah mengusir Lucky, Akmal kembali masuk ke rumahnya, dan disambut dengan tatapan tak percaya dari kedua sahabatnya.

"kenapa?" tanya Akmal bingung, sedangkan kedua temannya terkekeh tak percaya.

"tega lo mal? pak Lucky hampir ngasi saran yang tepat buat bantu lo ngelunasin hutang lo, tapi lo usir dia? punya otak gak lo?" ucap Damar.

"mikir mal, dia rela-rela datang waktu jam pelajaran demi lo, tapi dengan gampangnya lo usir gitu aja? mau taroh dimana muka gue, karna gue yang ngundang sama minta bantuan ke dia" kali ini Felix yang buka suara.

"lo bela tuh Lucky! lagian gue gak butuh bantuan dia, lo pada kenapa sih berpihak ke dia?! gue cuma minta bantuan kalian berdua, bukan dia!" Akmal ikutan emosi.

"mal, mikir. kita mau bantu apa? apa yang lo harapin dari kita berdua? ini masalah uang. bukan masalah dengan geng sebelah, mau dapat uang darimana kalo kita aja makan siang masih ngutang dikantin? lo juga tau diantara kita yang paling berada cuma lo doang. kali ini mal, kali.. ini. gue minta tolong sama lo, gengsi sama keras kepala lo dihilangin dulu." ujar Damar dengan suaranya yang lirih.

Jujur. Damar juga lelah dengan sikap arogan Akmal yang seolah-olah tidak membutuhkan bantuan siapa pun.

"gue udah dapat kerjaan, gue gak butuh Lucky" ucap Akmal datar, sedangkan Damar dan Felix membuang nafas jengah.

"jadi apa lo di bar?" tanya Felix.

"waiter" Damar dan Felix mengangguk paham lalu menepuk pundak Akmal.

"semoga lancar, kalau ada apa-apa hubungi kita, ingat. lo masih ada gue sama Felix" ucap Damar lalu pergi bersama Felix meninggalkan Damar sendirian.

...

Lucky kembali kesekolah dan kembali membuka laptopnya, tidak ada perasaan sakit hati karena diusir oleh Akmal, namun ia memikirkan Akmal yang akan bekerja diBar.

TBC
Vote please

Be Yours [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang