3. Mine

490 52 19
                                    

Yang mau lanjut vote dulu jangan lupa coment...

Warning !!! 18+ yang gak suka skip

"ahhh... Berapa banyak wanita itu memberiku obat itu" Kesal Yoongi masih enggan keluar dari kamar mandi

Sementara Ji Eun hanya terdiam di kamar itu. Ia bingung sebenarnya apa yang harus ia lakukan. Sempat terfikir olehnya... Bagaimana jika dia kabur dari tempat itu. Namun saat membuka pintu kamarnya, Ji Eun harus berhadapan dengan beberapa pria berbadan besar. Hingga ia kini hanya bisa duduk sambil menutupi dadanya yang terekspose karena pakaian yang ia gunakan.

Setengah jam menahan sakit dan hasratnya Yoongi akhirnya keluar dari kamar mandi. Dengan bathrobe dan seluruh tubuh basah karena berendam dengan air dingin di dalam sana, Yoongi menatap Ji Eun yang duduk di lantai sambil memeluk lututnya.

"Kau akan melayaniku atau terus duduk di sana" ujarnya dengan suara serak yang berhasil membuat jantung Ji Eun berpacu menahan takut.

"Aku tidak mau tertular penyakit gunakan mulut saja" ujar pria itu duduk dengan rambut panjang yang masih basah. Ji Eun bahkan tak tau apa yang harus ia katakan.

"Kau akan berdiri di sana terus" ujar pria ini dengan sedikit membentak

"A..a..aku... tidak tau harus apa" jawabnya terbata

"Kau benar benar belum pernah melakukannya" Tanya Yoongi memicingkan mata sambil menatap bibir Ji Eun yang nampak manis dengan polesan lipstik merah

Ji Eun hanya terdiam sambil menunduk. Yoongi mendekatinya walau masih menahan hasratnya. Namun matanya tak bisa ia alihkan dari bibir wanita itu. Ia menarik pinggang Ji Eun dan mulai melumat bibir itu. Sementara Ji Eun hanya bisa menangis menerima sentuhan itu.

"Kau menangis" tanya Yoongi melepas pautannya namun tak di jawab oleh wanita ini

"Kenapa kau melakukan pekerjaan ini kalau takut?" Ujar Yoongi mengecup leher Ji Eun

"Aku... terpaksa jika tidak mereka akan menjual organ ayahku ke pasar gelap" jawab Ji Eun membiarkan pria itu menurunkan bibirnya ke dua asetnya yang sudah menegang.

"Apa aku yang pertama menyentuhmu" tanya Yoongi memasukan tangannya ke dalam baju Ji Eun

"Hmm.." sahutnya menahan geli saa Yoongi melepas branya

"Aku akan memberimu hadiah jika ini memang yang pertama untukmu" bisik Yoongi sensual saat tangannya mulai meraba dua benda kenyal yang sudah tidak di tahan lagi oleh bra itu

Ji Eun menangis saat Yoongi meremas benda itu. Namun ia tak bisa berbuat banyak dalam keadaan ini. Yoongi mendorong Ji Eun Ke ranjang dan mengungkung tubuhnya.
Yoongi kembali mencium leher Ji Eun namun kini tangannya membuka satu persatu kancing kemeja tanpa lengan yang wanita itu pakai. Hingga dua aset itu benar benar bebas dan terpampang di hadapannya. Tanpa aba aba seolah mulai hilang akal. Ia menyusu seperti seorang bayi. Ji Eun menahan lenguhan di bibirnya dengan menangis.

Yoongi menarik tangan Ji Eun dan menuntun tangan itu menyentuh miliknya. Yoongi mengajarkan tangan itu memainkan miliknya. Seraya bibirnya masih saja memainkan niple wanita itu dengan lidahnya. Lenguhan Yoongi terdengar tak kala ia membantu Ji Eun menggerakan miliknya lebih cepat lagi.
Tak butuh waktu lama cairan itu meledak membasahi celana dalam yang masih Ji Eun kenakan.

"Gunakan mulutmu" Ujar Yoongi beranjak dari tubuh Ji Eun.

"Mainkan dia dengan lidahmu" Ujar Yoongi menatap Ji Eun yang hanya termenung menatapnya berbaring

Dengan perasaan mual ia mulai memasukan benda tumpul itu ke dalam mulutnya. Yoongi sedikit membantunya dengan menggerakan pinggangnya. Ji Eun merasa ingin muntah setiap kali benda itu menyentuh kerongkongannya.
Yoongi menyadari hal itu hanya tersenyum dan langsung melepas miliknya dari mulut wanita itu.

"Kau memaksaku melakukan ini ..." Ujarnya membuka celana dalam yang masih terpasang itu. Milik Ji Eun ternyata sudah sangat basah ia menggesekan miliknya yang membuat Ji Eun menahan sesuatu yang sulit untuk ia jelaskan

Dua kali hentakan benda itu berhasil merobek sesuatu di bawa sana. Darah mengalir dan Ji Eun menangis menahan rasa sakit. Yoongi menyadari hal itu mendiamkan miliknya cukup lama.

Saat Ji Eun terlihat mulai tenang ia menggerakan miliknya dengan tempo pelan. Ji Eun ternyata masih merasakan sakit dan meremas lengan Yoongi yang kini menumpu tubuhnya.

"sa..kit.." Ujar Ji Eun menangis

"Jangan takut, terima saja" Ujar Yoongi menggerakan miliknya perlahan seraya remasan di lengannya yang makin kuat.

"Ahh.. Sulit sekali itu terlalu sempit" Desahnya merasakan sakit sekaligus kenikmatan

Ji Eun yang awalnya merasakan sakit perlahan mulai merasakan kepuasan yang sulit untuk ia bayangkan. Gerakan itu perlahan mulai bertambah temponya, sementara keringat mulai membasahi kening keduanya. Hingga dititik dimana Ji Eun merasakan ia sampai... Yoongi mempercepat gerakannya menyusul wanita itu.

"Gantian sayang" Bisik Yoongi sensual lalu bangkit dengan posisi Ji Eun di atasnya. Ia kembali memasukan benda itu yang berhasil membuat lengannya mendapat remasan kuat dari wanita itu.

Ji Eun hanya memeluknya tanpa bergerak seolah belum terbiasa dengan posisi itu. Perlahan Yoongi meraba pinggang Ji Eun dan membantu wanita itu bergerak. Wajah penuh keringat, mata sembab dan tubuh polos wanita itu membuat Yoongi begitu terpesona. Ia menatap mata Ji Eun sembari membantunya bergerak.

"Pelajari ini... Aku menyukai posisi ini... Kau terlihat cantik dari bawah sini" Ujar suara serak itu setengah mendesah

"Kau mau ikut denganku?" Tanya Yoongi

"Kemana.. tuan?" Tanya Ji Eun mulai mencoba bergerak sesuai tuntunan tangan pria itu

"Di tempat yang hanya aku yang bisa menyentuhmu" Sautnya yang hanya bisa di balas desahan oleh Ji Eun

"Menjadi jalang pribadiku, tapi hanya aku yang bisa menyentuhmu" Ujar Yoongi mengikat rambut panjang wanita itu dengan tangannya agar ia bisa melihat wajah cantik itu lebih jelas lagi

Tak tahan dengan tempo lambat Yoongi ikut bergerak lebih cepat dari bawah. Hingga membuat Ji Eun kesulitan mengimbanginya. Pelepasan kedua Ji Eun, yang membuatnya memeluk erat leher pria itu dan perlahan lemas dalam pelukannya.

Apa Yoongi berhenti? Tentu saja tidak. Pria itu memulai lagi permainannya entah sudah berapa kali cairan hangat itu memasuki Ji Eun. Ia berhenti saat matanya mulai mengantuk dan tubuhnya mulai lelah bahkan Ji Eun sudah tidak punya tenaga walau hanya untuk sekedar bangkit dan membersihkan dirinya. Kondisi keduanya benar benar kacau.

Hingga pagi mulai menembus jendela ruang VIP itu. Masih dalam keadaan berpelukan, Yoongi bangun lebih dulu. Ia menghela nafas dan menatap wajah sembab wanita yang ia peluk. Kamu terlihat sangat sexy tadi malam itulah yang ada di fikirannya. Ia mengingat bagaimana permainannya semalam. Ia menatap Ji Eun hingga mata mereka saling bertemu. Karna Ji Eun mulai membuka matanya.

"Bersihkan dirimu... dan ikut denganku" Ujar Yoongi

"Apa maksudmu tuan..."

"Aku akan membelimu... " Ujar Yoongi menyandarkan tubuhnya ke kepala ranjang itu.

"Membeli?" Saut Ji Eun bingung

"Bersiap saja..  aku tidak akan membiarkan pria lain menyentuhmu" Ujar Yoongi mengikat rambut panjangnya, Ji Eun masih belum memahami maksud dari pria itu.

"Kau tidak ingin mandi?" tanya Yoongi, yang hanya di balas tatapan oleh Ji Eun dan akhirnya wanita itu mencoba bangkit.

"Aggghhh" Lirihnya merasakan sakit di area wanitanya

Yoongi bangkit dari tempat tidur dan langsung menggendong Ji Eun ke kamar mandi.

 ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang