10. Perasaan apa ini?

333 45 5
                                    

Yoongi memahami kenapa wanitanya itu bersikap tegas pada Suran.

"Jujur saja... Aku tidak suka kau bersikap seperti itu pada Ji Eun" kesal Yoongi melepas rangkulan wanita itu padanya

"Memangnya dia siapa? bukankah dia salah satu maid mu?" kesal Suran dengan perlakuan pria itu

"Apa dia terlihat seperti maid?" sindir Yoongi meninggalkan Suran dengan wajah kesal

"Jika bukan memangnya dia siapa?" saut wanita ini

"Dia wanitaku" ujar Yoongi

"Mwo... maksudmu jalang?" kesal Suran mengikuti Yoongi

"Jangan memanggilnya dengan sebutan itu" kesalnya

"Lalu apa? Kau ingin aku memanggilnya Nona?" ujar wanita yang membuat Yoongi berhenti dan berbalik menatapnya

"Jika kau tidak bisa menjaga sikapmu pada orang orangku keluarlah..." ujarnya lalu meninggalkan Suran begitu saja

"Maafkan aku... tapi aku mohon... beri aku kesempatan lagi..." Ujar wanita ini berjalan mengikuti langka besar pria itu

"Aku tidak tertarik dengan pernikahan... Jadi lupakan saja..." ujar Yoongi

"Kalau begitu kekasih? Teman satu rumah?" ujarnya wanita itu yang membuat Yoongi menghentikan langkahnya.

"Aku tidak masalah... aku cukup modern dan bebas... pernikahan juga bukan yang utama untukku" ujar Suran tersenyum saat Yoongi menatapnya seduktif

"Aku tidak semurahan itu... Aku hanya  berhubungan dengan orang yang aku sukai... dan kau bukan orangnya" ujar pria itu berbisik di telinga wanita itu dengan suara beratnya.

"Lalu siapa? Wanita itu?" saut Suran namun di abaikan oleh pria itu

"Apa kurangnya aku dan kelebihannya" teriak suran yang kesal. Namun Yoongi tak menghentikan langkahnya menaiki tangga menyusul Ji Eun.

Suran menatap kesal pada pria bermarga Min itu. Ia membenci penolakan, dan mencoba untuk merencanakan sesuatu.

"Kau akan menyesal Min Yoongi" batinnya menatap dengan amarah di matanya

Yoongi masuk ke kamar Ji Eun dan melihat wanita itu ada di balik selimut. Dan suara tarikan nafas seseorang yang baru saja selesai menangis terdengar di rungunhya.

"Kau menangis" ujar Yoongi yang membuat Ji Eun langsung mengeluarkan kepalanya dari selimut tebal itu.

"Tidak..." jawabnya dengan mata sembab

"Ikut denganku" ujar Yoongi menarik tangan Ji Eun dan membawanya ke depan cermin

"Iyaa... aku menangis... karna aku takut tuan bosan dan membuangku" ujar wanita ini menghapus air matanya

"Apa terlihat sejahat itu" ujarnya berdiri di belakang Ji Eun

"Tidak tuan muda sangat tampan" ujar Ji Eun

"Aku tidak akan melakukannya... Apapun yang aku putuskan nanti.. Kau akan tetap menjadi milikku"ujar Yoongi memeluk Ji Eun dari belakang di depan cermin itu.

Siang itu sebuah helikopter mendarat di atas mansion. Yoongi membawa Ji Eun ke  helipad mansion itu. Angin kencang helikoper itu menerpa keduanya.

"Tuan Kita ingin kemana?" tanya Ji Eun

"Liburan" jawab pria itu singkat dan terus menggenggam tangan wanitanya itu

"Hari ini?" saut Ji Eun

"Menurutmu kapan lagi?" ujar Yoongi

"Helikopter" ujar Ji Eun melongo

"Kita ke pulau, tidak ada pesawat ke sana" Ujar Yoongi

Pria ini naik lebih dulu, lalu mengulurkan tangannya untuk menarik
Ji Eun ikut masuk ke dalam. Yoongi memasangkan sabuk dan semua perlengkapan pengaman untuk Ji Eun.

"Tenang Jie... bernafas lah.. bahkan kalian pernah melakukannya... kenapa aku masih gugup" batin Ji Eun

"Ada apa dengan wajahmu" senyum Yoongi melihat rona merah di pipi wanitanya itu saat mata keduanya saling bersitatap.

Ji Eun meneguk air liurnya sendiri. "Aku harus bisa mengendalikan diriku sendiri" batinnya dengan pupil  mata yang bergetar

"Kiyopta" ujar pria ini lalu mengecup bibir Ji Eun

Helikopter itu mulai terbang. Ji Eun memejamkan matanya sembari tangannya menggenggam tangan pria yang kini di sampingnya. Yoongi menyadari, wanita di sampingnya itu ketakutan saat ini.

"Buka matamu" ujarnya dengan nada perintah

Perlahan wanita ini membuka matanya dengan jantung yang berdegup kencang.

"Kau takut?" tanya Yoongi

"Aku hanya gugup ... ini petama kalinya untukku..." ujar wanita ini

"Semuanya akan baik baik saja... Lihatlah keluar jendela pemandangannya bagus" ujar pria ini

Perlahan Ji Eun memberanikan diri melihat pemandangan dari jendela itu.
Yoongi benar pemandangannya indah, lalu kembali menatap pria itu.

"Tuan... Kenapa kau begitu peduli dan baik padaku?" tanya Ji Eun spontan

Yoongi terdiam sejenak... dia sendiri pun bingung. Karena dia merasa selama ini dia tidak pernah peduli siapapun kecuali dirinya sendiri. Ia menatap Ji Eun, lalu mengingat saat pertama ia menarik wanita itu dari kamar dan membelinya dari pemilik bar.

"Aku berubah terlalu banyak" batin Yoongi menatap Ji Eun yang juga tengah menatapnya menunggu jawaban

"Lalu, kau ingin apa? Ingin aku perlakukan dengan buruk?" tanya Yoongi

"Aniya... jangan... tapi terlalu baik, jangan salahkan aku jika aku mencintaimu" batin Ji Eun tersenyum.

30 menit akhirnya helikopter itu sampai di sebuah pulau kecil. Yoongi turun lebih dulu lalu menawarkan tangannya menyambut jemari wanitanya itu. Ji Eun tersenyum merasa di perlakukab dengan begitu baik. Tak lama sebuah mobil mendatangi mereka. Masih dengan tangannya yang di genggam Ji Eun di bawa masuk ke mobil mewah itu.

Melewati jalanan tanpa satu orangpun disana. Dan hutan yang nampak begitu tanang, keduanya akhirnya sampai di sebuah rumah megah yang langsung ada di pinggir pantai dengan penjagaan ketat. Mata Ji Eun menata kemewahan san keindahan itu.

"tuan apa rumah ini satu satunya yang ada di pulau?" tanya Ji Eun

"Hmm... Masuklah" Ujar Yoongi dan pemandangan dari dalam rumah itu ternyata jauh lebih megah lagi. Jendela besar ruangan itu langsung menghadap ke arah pantai

"Pemandangannya sangat indah... tapi...apa ini liburan?" Saut Ji Eun

"Memangnya kenapa?"

"Aku setiap hari ada di mansion di tengah hutan, hari ini di sini" Ujar Ji Eun

"Wae...?"

"Tidak ada orang lain... Hanya kita" Ujar Ji Eun

"Biasakan dirimu... Denganku memang begini... Aku tidak suka ada orang lain yang menatap milikku... Hanya aku yang boleh menatapmu" Ujar Yoongi

"Seperti dongeng beauty and the beast"

"Setidaknya aku tidak buruk rupa" ujar pria itu

"Bagaimana jika punya anak? Apa mereka juga akan hidup seperti itu?" tanya Ji Eun yang membuat Yoongi terdiam beberapa saat

"Kau ingin memiliki anak?" tanya Yoongi

"Tuan tidak ingin?" tanya Ji Eun

"Entahlah... Aku tidak tau... Aku tidak pernah memikirkannya" ujar Yoongi 

"apa Tuan sebenarnya memang tidak menginginkan bayi" Batin Ji Eun

"Lupakan itu... Aku ingin tidur siang" Ujar pria ini lalu memeluk Ji Eun dari belakang

Di sisi lain Tuan Min baru saja mendapat laporan dari Suran. Dan mendengar sendiri pengakuan dari orangnya yang di tugaskan di Mansion putra bungsu nya itu.

"Ini sudah di luar batas... Anak itu terlalu naif untuk faham yang aku peringatkan padanya" ujar Tn. Min



 ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang