12. Persembunyian

237 51 13
                                    

Ji Eun baru saja selesai mandi. Ia turun ke bawah dan beberapa orang telah menunggu di sana. Ji Eun sedikit ragu lalu bertanya.

"Ada apa ini?"

"Maaf nona... Tuan Min ingin bicara dengan anda" Ujar salah satu body guard yang biasa menjaga Ji Eun

Tak lama seorang pria paruh baya keluar dari barisan para pria berbadan besar itu. Para maid membungkuk dan Ji Eun dengan ragu mengikuti mereka.

Kini Tuan Min dan Ji Eun ada di ruangan yang sama. Suasana terasa begitu canggung.

"Jadi kau jalang yang putraku pelihara?" ujar Tuan Min dengan nada dingin. Bohong jika kalimat itu tidak melukai Ji Eun. Ia bahkan tak menjawab pertanyaan itu

"Putraku pasti terlalu baik padamu.. Sampai kau berani mengabaikan pertanyaanku" ujarnya lagi

"Namaku Lee Ji Eun" ujar Ji Eun bangkit lalu membungkuk memperkenalkan diri.

"Siapapun namamu... Itu tidak penting bagiku... Jauhi putraku..." lugasnya lagi yang membuat wajah Ji Eun yang tadinya menunduk kini menatap pria itu tajam

"Aku tidak ingin dia terlalu jauh denganmu... Dia putra kebanggaanku... Dia satu satunya putra yang aku miliki dengan wanita yang aku cintai" ujarnya lagi

"Aku tidak ingin dia mengulangi kesalahanku dengan membiarkan jalan mengandung anak anakku" Ujarnya lagi

"Ambil ini dan pergilah ke tempat yang tidak akan bisa putraku temukan..." Ujar pria itu lalu pegi begitu saja dari ruangan itu seolah sangat yakin Ji Eun akan menuruti perintahnya.

Ji Eun terhenyak di kursi meja makan itu setelah sejak tadi ia seolah menahan nafas. Berhadapan dengan ayah dari Tuannya itu.

Di tempat lain Yoongi telah habis kesabaran karna menunggu ayahnya yang tak kunjung keluar. Ia bangkit dari sofa besar itu dan meninggalkan mansion dengan amarah.

Ji Eun masih duduk di tempat yang sama. Matanya menatap sekoper uang yang bahkan belum pernah ia lihat seumur hidupnya. Jika ia ingin kebebasan kali ini semuanya ada di depan mata. Dia bisa kembali hidup normal dan menikmati hidupnya tanpa bergantung pada Min Yoongi.

"bukankah ini yang aku inginkan... Kenapa hatiku menolaknya?... Bahkan Tuan Muda tidak mencintaiku... Bersamanya aku hanya akan berakhir seperti para jalang lainnya" Batinnya ber kemelut dan keringat dingin mengalir di dahinya.

"Nona... Mobil yang akan membawa nona pergi sudah siap" Ujar salah satu maid di sana

"keluarlah dulu... Aku ingin berfikir sejenak" Ujar Ji Eun dan maid itu beranjak dari sana

"tidak... Aku tidak ingin pergi... Tuan Muda sudah memintaku untuk mempercayainya .. Dia sudah menyelamakan aku... Bagaimana bisa aku mengkhianatinta" Ujar Ji Eun

15 menit berlalu...

Beberapa anak buah Tuan Min naik kembali ke ruangan dimana Ji Eun dan Tuan Min tadi bicara. Namun mereka tidak menemukan wanita itu justru tersisa hanya secarik kertas bertuliskan.

"Aku akan pergi... Tapi aku tidak membutuhan uangmu Tuan Min... Tapi jika Tuanku berhasil menemukan aku.. Aku tidak akan menolaknya" 

Surat itu di remuk oleh Tuan Min. Sementara disisi lain. Maid kepercayaan Yoongi baru saja, mengirimkan pesan pada Tuan Mudanya itu.

"Jadi ini tipuan.." Ujar Yoongi langsung menelpon anak buahnya untuk menjemputnya.

Hanya dalam waktu 1 jam Yoongi sampai di mansionnya. Ia memeriksa seluruh ruangan hingga ia sampai di kamarnya. Ji Eun meninggalkan secarik kertas berisikan.

"Sepertinya keberadaanku akan menyulitkanmu tuanku... Maafkan aku karna ketidaksetiaanku... Aku akan kembali jika kau berhasil menemukan aku"

Yoongi meremuk kertas itu.

"Cari wanita itu... dimanapun dia berada" Ujarnya dengan wajah penuh amarah

"Tuan... Ada pertemuan" ujar asistennya ini dan langsung di potong oleh pria bermarga Min ini

"Batalkan semuanya... Siapkan semuanya dan antar aku kembali ke Mansion Ayahku" Ujar pria ini dengan wajah merah padam

Yoongi sampai di mansion ayahnya di jam makan malam. Bahkan hingga jam makan malam pun Yoongi masih belum menemukan Ji Eun.

"Duduklah kita bicara baik baik" ujar Tn.  Min yang langsung menebak apa maksud kedatangan putra bungsunya itu.

"Apa maksudmu mengusik kehidupan pribadiku" ujar Yoongi yang membuat semua orang di meja makan berhenti makan.

"Duduk dan jaga sopan santunmu" tegas Tn. Min

"Kenapa kau ikut campur urusan mansionku" Tanya Yoongi lagi yang membuat para jalang Tn. Min yang ada di meja makan itu berdiri dan meninggalkan Tn. Min itu dengan putranya. Begitupula para Maid yang sedang bertugas melayani makan malam itu. Mereka faham dan langsung meninggalkan meja makan itu.

"Kau membentakku untuk seorang jalang" Kesal Tn. Min

"Apa aku pernah melakukan ini sebelumnya? Kau sudah berjanji tidak akan mengatur urusan masion dan wanitaku..." ujar Yoongi

"Aku sudah memperingatimu untuk menjaga batasan dengan jalang itu.. Aku tidak ingin menantu seorang jalang..." Ujar Tn. Min

"Dia bukan jalang... Dia wanitaku.. Hanya aku yang menyentuhnya, tidak seperti 3 jalangmu yang ada di rumah ini" Ujar Yoongi untuk pertama kalinya bersikap lancang pada ayahnya

"Jaga bicaramu di hadapanku" Kesal Tn.Min

"Awalnya aku fikir dia akan menjadi wanitaku saja... Hari ini aku berfikir saat aku menemukannya aku akan menikahinya itu janjiku" ujar Yoongi lalu pergi begitu saja

Darah pria paruh baya itu terasa mendidih, karna putranya yang penurut dan paling beradab, baru saja mengancamnya untuk seorang wanita.

"Kalian cari wanita itu dan lenyapkan dia" Ujar Tuan Min pada anak buahnya.

Sikap Yoongi ini seperti mengibarkan bendera perang pada ayahnya sendiri. Sementara Ji Eun baru saja sampai di sebuah pulau yang tak jauh dari pulau yang milik Tuan Mudanya itu.

"Tuan Muda maafkan aku... Aku rasa hanya ini satu satunya cara untuk melihat nilaiku di matamu... Aku memang mencintaimu... Tapi aku ingin tau dimana posisiku" ujar Ji Eun baru saja turun dari kapal

Ji Eun pergi dengan bantuan seorang Maid yang sangat ia percayai.

"Terimakasih.. untuk bantuanmu aku tidak tau harus membayarnya dengan apa..." Ujar Ji Eun lalu ia melepas kalung
Yang ia pakai dan memberikan kalung itu pada maid itu.

Hampir, satu minggu Yoongi mencari Ji Eun seperti orang gila. Di kejar waktu dan di halangi orang orang ayahnya. Sementara Ji Eun tinggal di rumah maid yang memang berasal dari pulau itu. Siang itu tubuh Ji Eun terasa begitu lemah. Bibirnya terlihat pucat dan berulang kali Ji Eun merasakan mual hingga tubuhnya terasa tidak berdaya. Hingga maid yang menolongnya berlari ke rumah sederhana yang Ji Eun tempati.

"Nona... Aku melihat orang orang Tn. Min memasuki pulau... Nona harus lari..." Ujar Maid itu

Dalam keadaan lemah Ji Eun bersembunyi dari kejaran para anak buah Tn. Min yang mulai menggeledah orang orang di pulau itu.

 ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang