14. Problem

268 23 3
                                    

"WHAT THE HELL!!! WHO IS SHE???!!!! HEIR GRYFFINDOR?!!! ARE YOU KIDDING ME?? and...LESTRANGE??!!!" Teriak Pansy yang frustasi.

"Tenanglah Pans,, " Daphne berusaha menenangkan Pansy yang frustasi. Dia tahu sejak tadi Pansy menahan amarah pada Gadis yang mengaku sebagai Pewaris Bloody Gryffindor, ditambah kedatangan keturunan Lestrange.

"Tenang!? Bagaimana aku bisa tenang?? Ini tidak masuk akal?? Tak boleh ada 2 pewaris yang sah secara bersamaan! " racau Pansy.

Mereka sedang berada di Ruang kebutuhan bersama para Lord dan Lady Hogwarts.

"Ini benar-benar mengejutkan ku. Lalu...Lestrange?? Aku pikir Bellatrix Lestrange tak punya anak. " kata Cordelia selaku Lady Ravenclaw.

"Memang tidak! " sahut Draco.

"Astaga.. Demi celana dalam kedodoran Merlin, Jantung ku hampir copot tadi. " ujar Theo, "Kau yakin tak punya saudari lain? " tanya Theo pada Asteria.

Asteria memutar matanya jengah, "Sudah kukatakan yang ke 37 kali, Theo. Aku tak punya saudari lain. "

Theo hanya menghela nafas.

"Yah, ini buruk. Para Hufflepuff kebingungan dan mereka memilih tak memihak Asteria ataupun Cosette. Lalu, mereka ketakutan setiap melihat Lestrange. " kata Susan Bones selaku Lady Hufflepuff.

"Para Gryffindor memihak Cosette, dan mulai muncul pemikiran dan rumor, bahwa Asteria bukanlah putri keluarga Potter. Lalu.....ada beberapa anak yang mulai merencanakan pembullyan pada Lestrange. " kata Neville. Dia masih shock mendengar putra dari pasangan yang telah melukai orang tua nya.

"Untunglah Ravenclaw memilih menyelidiki asal usul serta silsilah keluarga Potter dan Gryffindor. Lalu...Para Ravenclaw masih waspada terhadap Rigel. Untunglah mereka agak netral. Tapi Aku tetap khawatir padanya. " ucap Cordelia.

"Apa yang harus kita lakukan? Ryllie?? " tanya Blaise.

Semua mata tertuju pada Asteria yang terdiam sejak tadi.

Asteria menghela nafas, lalu memandang adiknya yang hanya diam karena shock.
"Rosie? " panggil Asteria.

Rose mendongak, "Y-ya kak? " tanya Rose dengan gugup.

Asteria memandangnya sebentar, lalu berjalan menghampiri Rose dan memeluknya, " It's okey. "

Tanpa aba-aba, Rose menangis dipelukan sang kakak, "Aku tak... Aku tak mengerti... " racau Rose.

"Tenanglah. " ucap Asteria sembari mengelus punggung Rose. Ia tahu ini membuat Rose kebingungan.

Ruangan itu hanya terdengar isakan tangis Rose. Beberapa dari mereka agak bingung, namun Neville dan Draco mengerti apa yang membuat Rose menangis.

Setelah beberapa saat, akhirnya Rose kembali tenang.

"Apa yang harus kita lakukan, Ryllie?? " tanya Daphne.

Asteria berpikir sebentar, dia berjalan dan berhenti di depan jendela. Manik emerald nya memandang menara Gryffindor yang terlihat ramai, sepertinya para singa itu sedang menyambut Pewaris 'Asli' Gryffindor.

"Ada yang harus kusampaikan. Sebuah kebenaran, " dia berbalik dan menatap para Lord dan Lady lainnya, "Ini mengenai pewaris asli Gryffindor. "

Rose menegang, dia menatap sang kakak.

Asteria menghela nafas, "Pewaris sesungguhnya Gryffindor, bukanlah Aku. " dia memulai, dan mereka terkejut kecuali Neville, Draco dan Rose.

"Apa? Lalu maksudnya Bocah pirang si Closet itu pewaris nya?? " tanya Pansy.

Sisters Tyrant {Harry Potter Fanfiction} DIHENTIKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang