7. Kelas

352 28 2
                                    

Pelajaran pertama hari ini adalah Terbang bersama Gryffindor. Rombongan Slytherin tahun pertama berjalan berbondong-bondong menuju lapangan Quidditch.

Sebagian Asrama Slytherin mulai sedikit demi sedikit menerima keberadaan Pewaris Potter di asrama mereka. Lagipula, keluarga Potter merupakan keluarga Tertua bahkan lebih tua dari Black, Prince, Greengrass, Zabini, Flint, Longbottom dan Rosier yang merupakan keluarga tertua dunia sihir.

Sesampainya dilapangan bersamaan dengan kedatangan anak - anak Gryffindor, mereka menunggu guru terbang mereka, Madam Hooch.

Perang tatap-tatapan dingin dan sengit terus terjadi sejak tadi yang dipimpin oleh Rose dan Ron. Sedangkan Lord nya sendiri, Neville terlihat lelah akan hal ini. Hingga, Madam Hooch datang dan mulai mengajar.

Yaps, Asteria kira ia tak akan menjadi Seeker termuda, namun naas, dia harus menyelamatkan salah seorang murid Gryffindor bernama Dean Thomas yang kehilangan kendali akan sapunya.

Snape yang melihat aksi itu langsung memasukkan Asteria ke dalam tim Quidditch Slytherin tanpa basa-basi - dan sedikit menyindir tentang sifat Gryffindor nya-.

****

Hari berikut nya, adalah pelajaran Transfigurasi bersama Gryffindor dan Hufflepuff lalu Sejarah sihir bersama Ravenclaw.

Asteria berjalan bersama 2 teman perempuan nya, Daphne, dan Pansy. Mereka terus menempel pada Asteria semenjak dia masuk Slytherin. Sehingga terciptalah julukan 'Angel of Slytherin' dan 'Silver Trio' karena kecantikan mereka.

Kebanyakan alasan Daphne dan Pansy dekat dengannya adalah karena pipi Asteria yang lembut dan rambut panjang dan halus miliknya.
Asteria agak sebal dengan Pansy yang suka sekali menarik atau mencubit pipinya hingga melar dan merah.

Mereka pun duduk di tempat masing-masing. Hingga beberapa saat kemudian, Rose dan Ron terlambat datang.

Asteria memutar matanya, adiknya memang tipe orang yang sulit bangun pagi.

"Kenapa kalian terlambat? " tanya Neville Longbottom dengan tegas, selaku Lord Gryffindor.

Rose menoleh, lalu memutar matanya, "Ck! Kami tersesat!! " katanya yang diangguki Ron.

Asteria menatap mereka yang bertengkar dengan 1 alis terangkat, mata hijaunya sedikit keperakan.
Dia menyeringai, 'Pffftt.. '

Neville menggelengkan kepala, "Jangan terlambat lagi lain kali. Aku tak akan mentoleransikan hal ini lagi! " katanya dengan nada dingin.

Asteria senang sekarang, Neville sudah bukan bocah pemalu dan cengeng semenjak Asteria menemukan ramuan penyembuh untuk orang tua Neville yang dikutuk Bellatrix menggunakan kutukan Crucio. Tentunya, dia memberi ramuan itu secara diam-diam tanpa diketahui oleh siapapun. Semua orang hanya mengira mereka sembuh karena pengobatan yang akurat.

Rose yang merasa tak Terima pun marah, "Apa hakmu menyuruh ku seperti itu!! Aku adalah gadis yang hidup! Kamu seharusnya tunduk padaku!!" katanya dengan nada tinggi.

"Benar!! Kalian itu harusnya tunduk padanya!! Dan, " Ron menatap Asteria yang sedang duduk memperhatikan mereka, "Seperti nya keluarga Potter akan segera mengeluarkan mu karena kamu seorang Ular berlendir!! " katanya pada Asteria. Asrama Gryffindor tertawa kemenangan dan mengejek sedangkan Slytherin menatap tajam mereka.

Asteria menyipitkan matanya, "Really??Dan.. Mengapa mereka harus melakukan nya? Jika mereka malah bangga aku memasuki Slytherin dengan gelar Lady perwakilan Asrama Slytherin?? " kata Asteria dengan santai.

Wajah Ron memerah karena marah dan merasa dipermalukan.

"Walau begitu tak seharusnya kamu berbicara dengan nada tinggi seperti itu pada perwakilan Godric Gryffindor, Ms. Rosette Potter. " celetuk seorang gadis pirang, Susan Bones sang Lady Hufflepuff dengan lembut, pada Ron dan Rose.

Sisters Tyrant {Harry Potter Fanfiction} DIHENTIKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang