10. Batu Bertuah

341 25 2
                                    

Asteria, Sirius dan Remus pulang setelah seminggu menginap di Bulgaria. Itupun karena paksaan Helena agar menginap lebih lama.

Sisa liburan, Asteria habiskan di perpustakaan Black bersama Walburga atau Remus untuk menyelesaikan tugas sekolahnya.

"Nenek? Apa nenek tahu sesuatu entah itu mantra, ramuan, atau artefak untuk melindungi seseorang dari mantra pembunuh lebih cepat?? " tanya Asteria sembari mencari dibuku.

Memang mantra penolak kutukan pembunuh yang Asteria gunakan pada Ayahnya itu efektif. Tapi mantra itu cukup sulit karena harus menolak mantra kematian. Juga Asteria takut tak bisa melemparkan mantra penolak dengan tepat, atau bisa saja dia terlambat.

Walburga berpikir, "Ada 1 artefak kuno di Peti Black kurasa.... Itu sebuah kalung dengan motif ice flower ditengah nya. Itu disimpan dilaci ke 3 meja itu. " kata Walburga sembari menunjuk ke arah meja di dekat Asteria.

Asteria meletakkan bukunya, lalu berjalan ke arah laci meja dan membukanya, tangannya mengobrak-abrik laci itu, dan..."Ketemu! " seru Asteria dengan semangat.

"Itu dinamakan 'Life of sun' karena permata Citrine dikalung itu berasal dari tetes matahari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Itu dinamakan 'Life of sun' karena permata Citrine dikalung itu berasal dari tetes matahari. Didalam kalung itu terdapat simbol suci sihir, itu bisa melindungi pemakai dari racun, serangan, serta sihir terlarang seperti mantra pembunuh. Ngomong-ngomong, untuk apa itu? " tanya Walburga.

Asteria berdiam sebentar, dia menoleh ke arah Walburga yang terkejut kala melihat Mata Asteria yang berubah perak khas Seer, "Aku mencoba menghentikan kematian seseorang....lagi.." katanya dengan sendu.

Walburga hanya mengangguk, dia tahu tentang Asteria karena anak itu telah menceritakan segala nya. Bahkan tentang kehidupan pertamanya, nasibnya dan apa yang telah ia jalani.

Tentang pangeran kegelapan yang notabene nya pernah Walburga ikuti, dan segalanya.

Walburga prihatin, karena anak sekecil itu yang seharusnya bersenang-senang seperti anak lainnya, malah sibuk menghentikan kematian banyak orang, dan mengubah takdir yang melenceng.

Karena itu, Walburga memutuskan untuk membantu Asteria sebagai 'Partner Criminal' nya.

Ahh, rasanya seperti kembali ke masa muda nya.


***


"Bye Honey.. " Lily dan James melambaikan tangannya pada kedua anak mereka.
"Bye Mom, Bye Dad.. " balas Rose dan Ryllie lewat jendela.

Kereta pun berangkat menuju Hogwarts. Libur Natal telah usai begitu cepat, tak terasa mereka akan kembali ke Hogwarts. Jujurly, Asteria tak beristirahat selama beberapa hari ini, dia sibuk memodifikasi kalung 'Life of Sun' menjadi lebih baik.

Asteria menghela nafas, "Rose.. "
Merasa dipanggil, Rose menoleh dan mengernyitkan dahi, "Apa?! " tanya nya dengan ketus.

Asteria memutar matanya lelah, tangannya merogoh sesuatu disaku jubahnya, "Pakai ini!!! Anggap saja hadiah natal yang terlambat. " kata Asteria sembari menyodorkan kotak berisi kalung 'Life of sun'.

Sisters Tyrant {Harry Potter Fanfiction} DIHENTIKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang