• REALITY [nathan] •
kisah remaja dengan nuansa islami.
kisah sederhana dari hidup yang tak sempurna.
[Islamic Story]
tentang rasa persahabatan yang tidak sepenuh nya utuh. bercampur padu dengan rasa yang tidak dapat di kendalikan berdiri pada ti...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-
New part! 🤸
Selamat membaca! 💆
Ambil baiknya. Buang buruknya!🧚
-
pagi ini. nathan sudah siap dengan seragam sekolahnya. bisa dibilang tampilannya kali ini sedikit rapi karena ia sengaja merapikan diri secara lebih, ya lebih sedikit.
sekitar 30menit ia berdiri dihadapan cermin sembari memandangi wajahnya. hingga pandang nya tertuju pada sebuah kotak besar yang berada di samping mejanya. senyum kecil terukir.
lagipula sebentar lagi liburan akan tiba. jika ia memberikan tas ini, apakah akan di pakai ?
memikirkan hal itu membuat nathan sedikit gundah. namun tekad nya untuk memberikan hadiah ini membuatnya tidak peduli mau dipakai atau tidak. karena belum tentu diterima juga.
untuk kali ini. ia akan berangkat bersama rendi dan joko. karena membawa hadiah ini rasanya tidak mungkin untuk dia membawa motor. bisa saja, tapi akan banyak pasang mata yang melihatnya. dan dia tidak suka.
setelah merapikan diri. ia segera mengambil tas dan kado nya itu, tak tertinggal sebuah kemeja berwarna biru senada dengan warna celana abunya. kemudian ia turun kebawah dan meletakkan kado itu didepan rumah. sembari menunggu rendi dan joko ia akan berbincang lebih dulu dengan keluarga nya.
"Hallo nathan, sarapan dulu nih .. masih jam 06:15 juga" sapa bundanya ketika nathan duduk di meja makan.
"tumben nath ? rapi gitu ? ada apa ?" ayahnya ikut bertanya melihat nathan yang memang kali ini terlihat lebih siap. biasanya saja rambutnya berantakan dan baju dikeluarkan.
"biar rapi" jawab nathan tidak sesuai keinginan ayahnya.
"itu kado didepan buat siapa kak ?" tanya Leo membuat nathan menghentikan makannya. kenapa juga adiknya ini tau.
"punya temen" jawab nathan santai.
"temen apa temen kak ?" tambah Lia.
"dibilang punya temen ya temen. kenapa !?" jawab nathan cepat dengan menatap adiknya seakan marah.
"sudah-sudah jangan mulai. ini masih pagi" lerai sang ayah. yang sudah selesai sarapan lebih dulu dan beranjak kesoffa untuk meminum kopi.
"ayah mau minum kopi dulu Huhhh .. kalian diem jangan brisik!" tegur sang ayah.
"iya nih. kalian jangan gangguin kak nathan terus .. tapi bunda juga penasaran itu kado buat siapa. jangan-jangan untuk pacarnya kak nathan lagiii" sahut bunda dengan tertawa diakhir kalimat nya.