33. RN - lagi

6 1 0
                                        

-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-

New part! 🤸

Selamat membaca! 💆

Ambil baiknya. Buang buruknya!🧚

-

malam itu kini telah tiba. sinar mentari di gantikan oleh cahaya bulan yang bersinar sebagian darinya. alleya duduk terdiam sambil memikirkan kejadian yang siang tadi ia alami. tidak ada yang tau soal ini kecuali arga, sang kakak dan nathan. ia mengingat apa yang kakak nya katakan dengan jelas ketika tadi menjemputnya.

"Abang gak suka kamu deket sama laki-laki itu. ntah temen aja atau temen sekolah atau musuh kamu sekalipun! jauhi dia dan abang gak akan perpanjang soal ini."

ia menghela nafas berat nya. rasanya seperti susah bernafas ketika sang kakak mengatakan itu, seharusnya ini bukan masalah besar.

hingga suara ketukan pintu menyadarkannya dari pikiran itu.

"mama masuk ya .." ternyata sang mama yang menghampiri nya.

"kenapa ma ?" alleya berdiri dan menghampiri sang mama.

"gak papa bosen aja mama, papa kamu belum pulang abang kamu juga sibuk hehe" jawab sang mama duduk di tepi tempat tidur alleya di ikutinya.

"Huhh .. alleya juga bosen ma hehe gak fokus belajar" jawabnya kemudian dua wanita berbeda usia itupun melanjutkan obrolannya.

"besok masih ujian ? dan ini beneran tangannya gak papa ?" tanya sang mama.

"gak papa ma, kegores dikit kan" jawab alleya dengan tersenyum.

"Oh iya. tadi kalian pulang arga kelihatan kesel gitu apa kalian berantem ?" tanya sang mama membuat alleya terdiam seketika.

ia harus jawab ? abangnya memang sedikit kesal, tapikan ini bukan salahnya juga. ia kembali sibuk dengan fikirannya pada nathan, bagaimana dia dan bagaimana tentangnya setelah apa yang arga katakan tadi siang. sang mama menyadari putri bungsunya tengah termenung seolah menyadari bahwa memang ada sesuatu.

"leyaa .." panggilnya

"Hmm ?" tanyanya menatap mama.

sang mama tersenyum "ada sesuatu ya ?" tanyanya.

"nggak maa .. emang bang arga aja yang kek gitu mukanya" jawabnya cepat langsung menuju meja belajarnya dan membuka buku untuk mengalihkan pembicaraan.

namun sayang. sang mama sudah faham, gerak gerik pada wajahnya mengisyaratkan bahwa ada sesuatu. sang mama pun berdiri dan menghampiri alleya pada meja belajarnya.

"kamu yakin gak ada apa apa sama bang arga ?" tanyanya dan mendapat jawaban yang sama dari alleya.

"yaudah kalau gitu. kalaupun ada apa apa itu hal biasa .. kamu sama bang arga itu saudara, dalam dunia persaudaraan sedikit bumbu bumbu itu sudah biasa" sang mama menjeda kalimat dan mengulas kepala alleya lembut.

REALITY [nathan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang