Uwahh ! Aku enggak nyangka udah tepat sebulan lebih lamanya belum melanjutkan kedua ceritaku (╥﹏╥)
Maaf maaf (っ˘̩╭╮˘̩)っ
Aku kebetulan waktu itu lagi sibuk mempersiapkan untuk tanggal 17 Agustusan, dan belum sempat melanjutkan kedua ceritaku ini. Eh, pas selesai memperingatkan tanggal 17 Agustusan aku benar benar capek + mager + belum dapat ide untuk melanjutkannya ( ╹▽╹ )✌🏻
Dan baru sekarang sempat melanjutkan kedua ceritaku ini. Untuk chapter kali ini mungkin lebih panjang dari biasanya. Anggap aja sebagai penebusan permintaan maaf dariku karena sudah telat update seperti biasanya UwU✨
Semoga kalian masih setia menunggu ceritaku ini (╥﹏╥)
***
Author Pov
"Papa", Athanasia nampak menatap Claude dengan tatapan serius, membuat Claude menaikan sebelah alis dengan tanda tanya.
"Ada apa denganmu ?", bingung dengan tindakan Athanasia, akhirnya Claude buka suara karena Athanasia hanya diam sejak memanggilnya.
"Kenapa.....", Athanasia bergumam membuat Claude menunggu dengan tenang.
"Kenapa apanya ?", Claude benar benar tidak mengerti dengan apa yang akan Athanasia katakan.
"Kenapa Papa bisa begitu cantik !", seru Athanasia menggebu gebu menatap Claude dengan wajah kelewat ceria.
"Omong kosong apa yang kau bicarakan", balas Claude dengan malas seraya meminum teh miliknya yang sempat tertunda karena ucapan Athanasia.
Sudah seminggu berlalu semenjak pesta ulang tahun Athanasia dan saat ini keduanya berada di taman untuk menikmati waktu teh seperti biasanya. Untuk kali ini Anastacius dan Jennette tidak bergabung karena keduanya juga melakukan waktu Ayah dan anak di tempat yang berbeda.
Felix yang berdiri beberapa langkah di belakang tempat duduk Claude hanya bisa mengangguk anggukan kepalanya tanda setuju dengan apa yang Athanasia katakan.
"Tuan Putri memang benar Yang Mulia. Anda merupakan sosok cantik yang bisa menandingi wanita bangsawan manapun", Felix dengan tidak kenal takut berbicara seperti itu atau mungkin dia yang terlalu blak blakan dalam berbicara.
Claude mengerutkan keningnya mendengarkan pernyataan dari Felix dan anggukan semangat dari Athanasia.
"Terik sinar matahari benar benar membuat kalian kurang waras sepertinya", balas Claude malas.
Ah, bagaimana menjelaskan kepada Kaisar satu ini kalau dia memang merupakan pria tercantik seKekaisaran.
Ehmm, sepertinya tidak perlu. Biarkan saja itu terjadi.
Athanasia hanya terkikik lucu mendengarkan apa yang Claude katakan, sedangkan Felix tersenyum polos.
Claude sekarang diam, dia melirik Athanasia yang sekarang sudah kembali ceria seperti biasanya, kejadian seminggu yang lalu tentunya tidak akan pernah Athanasia lupakan. Butuh waktu 3 hari baginya, Felix, Lily, Anastacius dan Jennette untuk membujuk Athanasia untuk keluar dari kamarnya. Karena setelah kejadian seminggu yang lalu, Athanasia sempat mengurung diri di kamar, mungkin memikirkan kejadian waktu itu.
Beruntung Athanasia mulai kembali ceria meskipun terkadang Claude bisa melihat kalau Athanasia akan melihat di sekitarnya dengan gugup dan waspada, seolah olah menunggu seseorang yang akan melompat menghadangnya ataupun seseorang yang mencurigakan.
Claude sadar kalau Athanasia hanya waspada dengan kembalinya Lucius, sejujurnya dia juga tidak bisa menurunkan kewaspadaannya dengan keadaan. Dia tidak akan bisa tenang sampai Lucius di tangkap dan di penjara di ruang bawah tanah istana.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Tyrant Emperor Became Ashil Agriche
Fanfiction❗ SLOW UPDATE ❗ Claude De Alger Obelia di kenal sebagai Kaisar tiran yang hebat dan berhati dingin. Tetapi semenjak kedatangan Athanasia, Putri kecilnya di dalam hidupnya, kehidupannya berubah drastis dan akhirnya pria ini mulai merubah prilaku tira...