🔞 Chapter 09 🔞

4.7K 308 68
                                    

Aigoo.....maaf jika aku akhir akhir ini selalu terlambat dalam memperbarui kedua ceritaku 😭

Karena aku memang lagi sibuk kerja dan juga belum nemu ide apapun 😣

Tapi setidaknya setiap kali update lebih dari 3000+ kata, ehee~ 👁️👄👁️ 👉🏻👈🏻

Ekhem ! Pasti kalian sadar maksud dari tanda 🔞.

Tapi mungkin adegan skidipapap-nya - Atau Apalah Tulisannya Itu. Aku Lupa Tulisannya Yang Benar - agak kaku. Soalnya aku enggak pandai bikin adegan skidipapap-nya, nye nye 🌝

***

Author Pov

Claude muncul berkat bantuan sihir teleportasi di depan rumah mewah yang sangat besar dan tentunya lebih tepatnya Mansion.

Ada berbagai macam taman bunga yang ada di depan Mansion. Tetapi yang paling menonjol adalah bunga mawar biru. 

Melihat taman itu membuat Claude mengerutkan keningnya saat menyadari kalau bunga mawar biru merupakan salah satu bunga favoritnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Melihat taman itu membuat Claude mengerutkan keningnya saat menyadari kalau bunga mawar biru merupakan salah satu bunga favoritnya.

Claude tentunya tahu kalau Lucius sengaja melakukan hal tersebut.

Baru saja beberapa langkah menuju ke Mansion di depannya. Claude di hentikan oleh pintu Mansion yang di buka lebar lebar, kedua mata biru permatanya seketika saja menggelap melihat siapa yang membuka pintu, siapa lagi kalau bukan Lucius.

"Halo keponakan~ senang rasanya melihatmu datang mengunjungiku. Apa keponakan tersayangku merindukan Pamannya yang kesepian ini", Lucius tersenyum cerah merentangkan kedua tangannya seolah olah ingin memeluk Claude. Tetapi tidak dia lakukan saat dia berhenti berjalan dan sekarang berdiri beberapa langkah di depan Claude.

Lucius melihat pakaian yang Claude kenakan dan dengan gerakan sensual menjilat bibirnya, membuat Claude memberikan tatapan jijik ke arahnya.

'Serius, orang ini. Jelas jelas aku memakai pakaian tertutup tetapi sempat saja berpikiran yang tidak senonoh tentangku', batin Claude. Dia tentunya tahu kalau Lucius masih terobsesi kepadanya.

"Kenapa datang ke sini, Claude ? Apa kamu kesepian di istana ?", tanya Lucius seolah olah tidak mengerti alasan Claude datang tiba tiba ke rumah persembunyiannya.

Kenapa Mansion tersebut di sebut sebagai rumah persembunyian bagi Lucius. Karena tidak ada yang tahu letak tempat tinggal Lucius.

Nah, terkecuali Claude. Hanya Claude satu satunya yang tahu di mana tempat persembunyian Lucius, karena Lucius sendiri yang pernah mengajaknya ke sana beberapa puluh tahun yang lalu.

"Jangan berpura pura tidak mengerti apa alasan aku datang ke sini, Lucius", Claude menatap tajam Lucius yang hanya tersenyum polos seraya memiringkan kepalanya ke kanan. Seolah olah tidak mengerti dan tidak perduli.

Sihir Mana terkumpul di bawah Claude, membuat Lucius tertawa gugup seraya mengangkat kedua tangan di depan dadanya seolah olah menyerah.

"Tenang, Claude. Aku tidak ingin melukaimu tahu", Lucius cemberut kecil tidak sesuai dengan umurnya yang sudah tidak bisa di katakan muda lagi.

The Tyrant Emperor Became Ashil Agriche Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang