Chapter 14

1.1K 127 12
                                    

Author Pov

"Sarah", Yuxuan tiba tiba saja memanggil nama wanita yang berdiri di dekat Claude.
"Aku benar benar minta maaf atas nama Kelan. Aku tidak tahu kenapa dengan muridku satu itu"

"Tidak apa apa, Tuan. Lagipula mungkin saja hari ini Nona muda Jiang dalam suasana hati yang buruk", Sarah memberikan senyuman kepada Yuxuan yang nampak ragu ragu menganggukan kepalanya.

"Aku harap begitu", gumam Yuxuan menatap kepergian Kelan. Dia sudah menyuruh gadis itu pergi ke rumahnya sementara dia akan berada di Paviliun bersama kedua tamunya, Claude dan Sarah.

Claude juga hanya diam menatap kepergian gadis tersebut, tetapi langsung menatap Yuxuan kembali saat mendengarkan Yuxuan berbicara kepadanya.

"Apa Yang Mulia ingin saya mengajak anda dan Sarah berkeliling di sekitar sini, ini pertama kalinya Yang Mulia berkunjung", ajak Yuxuan dengan suara lembut.

Mendengarkan apa yang di tawarkan oleh Yuxuan membuat Claude tertarik, tetapi di sisi lain dia cukup malas untuk mengelilingi tempat tersebut yang nampaknya menyaingi keluasan dari istana miliknya.

"Mungkin lain kali", balas Claude membuat Yuxuan hanya tersenyum manis.

"Tentu saja, Yang Mulia", Yuxuan menatap Claude dengan ramah.
"Tentu saja"

Beberapa menit kemudian, Claude dan Sarah keluar Paviliun dan di ikuti oleh Yuxuan.

Yuxuan sempat meminta ijin kepada Claude untuk berjalan melewatinya dan Claude hanya memberikan anggukan diam. Claude melihat ke mana tujuan Yuxuan dan menatap Yuxuan yang ternyata berjalan menghampiri kelima Ksatria yang telah berjaga jaga di sekitar Paviliun sejak tadi.

Claude bisa memperhatikan betapa dekatnya Yuxuan bersama kelima Ksatria tersebut, bahkan Yuxuan tak segan segan tertawa bersama kelima Ksatria yang entah membicarakan apapun itu.

Suasana di sekitar mereka nampak hangat dan ramah, membuat Claude menelan rasa pahit di dalam mulutnya. Claude tahu jika dia berada di dekat kelima Ksatria tersebut, mereka akan nampak gugup dan ragu ragu bertindak di sekitarnya. Siapapun tentunya akan merasa segan dan takut berada di dekat Kaisar berhati dingin sepertinya. Berbanding terbalik dengan kehadiran Yuxuan yang membuat hati siapa saja menjadi hangat dan tentram.

"Guru Abadi Qian memang memiliki hubungan dekat dengan semua pekerja di sini, baik dari para pelayan dan Ksatria semuanya menghormati dan memuliakan akan sosoknya", Sarah yang berdiri 3 langkah di belakang Claude tiba tiba saja angkat bicara. Tatapannya melembut melihat Yuxuan yang berbicara dengan para Ksatria yang nampak tersenyum mendengarkan ucapannya.

Claude hanya diam, melihat ke arah lain. Dia benar benar tidak perlu mendengarkan hal yang membuatnya sadar betapa berbedanya dia dengan akan sosok Qian Yuxuan.

"Maaf membuat kalian berdua menunggu", Yuxuan langsung kembali menghampiri Claude dan Sarah. Dia sadar terlalu lama mengobrol dengan kelima Ksatria tersebut.

Claude tidak menanggapi apa yang Yuxuan katakan dan hanya diam melihat Yuxuan berjalan menghampirinya.

"Saya harap anda akan kembali ke sini mengunjungi saya, Yang Mulia", ucap Yuxuan yang tanpa sadar memegang kedua tangan Claude.
"Saya dengan senang hati akan mengajak anda berkeliling di sekitar sini"

Claude nampak terkejut melihat akan tindakan berani dari Yuxuan, tetapi dia yang ahli menutupi ekspresi hanya menatap tabah ke arah Yuxuan.

Bahkan Sarah dan kelima Ksatria juga nampak tidak menyangka jika Yuxuan akan memegang kedua tangan Claude secara tiba tiba.

"Ah, maaf", Yuxuan tersenyum gugup melepaskan tangan Claude dan mundur 2 langkah. Dia menjaga jarak setelah menyadari ketidaknyamanan di kedua mata biru permata milik Claude.

The Tyrant Emperor Became Ashil Agriche Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang