Chapter 15

1K 112 16
                                    

Author Pov

Beberapa minggu lagi telah berlalu. Claude tidak ingat pasti sudah tanggal berapa sekarang dan sudah berapa lama dia terkurung di Mansion milik Lucius. Terkadang dia memikirkan bagaimana keadaan Athanasia dan Felix. Apa keduanya sudah siuman atau belum. Dia berharap keduanya baik baik saja sekarang selama dia terkurung di tempat terkutuk tersebut.

"......"

Claude hari ini menatap kosong ke arah perutnya yang masih rata. Setiap malam Lucius rutin memeriksa kesehatan Claude dan calon anak mereka.

Lucius bahagia saat menyadari kalau Claude tidak hanya mengandung 1 bayi tetapi 2. Bagi Lucius itu merupakan suatu berkah, tetapi tidak untuk Claude. Claude menganggap hal tersebut merupakan kutukan.

Claude berdecih kesal dan beranjak keluar dari kamar, di ikuti oleh Sarah yang selalu ada di sisinya atas perintah Lucius. Para Ksatria yang selalu menjaga Claude saat ini tidak ada karena mereka harus melakukan observasi ke hutan di sekitar Mansion.

Claude baru menyadari ternyata tempat tinggal Lucius di kelilingi oleh hutan dan banyak sekali hewan hewan berbahaya yang berkeliaran dari ras yang tidak pernah dia dengar. Seperti harimau berkepala banteng, di mana tubuh harimau dengan kepala yang menyerupai banteng. Claude tidak sengaja mendengar nama hewan tersebut dari para pelayan wanita yang bergosip tentang harimau berkepala banteng yang di bunuh oleh beberapa Ksatria yang sedang melakukan penjagaan di sekitar hutan.

Mansion milik Lucius nampaknya sengaja di bangun di sekitar hutan dengan hewan hewan berbahaya yang berkeliaran, sehingga setiap bulan Lucius akan memperbaharui sihir pelindung di sekitar Mansion dan para Ksatria yang melakukan observasi di sekitar hutan tersebut.

Sepertinya percuma jika Claude bisa keluar dari lingkungan rumah Lucius jika dia tidak bisa berteleportasi kembali ke istananya, mengingat cincin penekan sihir yang di berikan oleh Lucius masih terpasang di jari manisnya.

Claude terus berjalan tanpa memperdulikan mendapatkan salam sopan dari para pelayan dan Ksatria yang dia lewati. Dia terus berjalan di lorong Mansion dan tanpa sengaja melewati pintu yang sedikit terbuka.

"Ruangan apa ini ?", Claude menatap pintu tersebut dengan penasaran.

Sarah yang mendengarkan apa yang Claude tanyakan langsung saja menjawab dengan suara lembut dan sopan.
"Menjawab, Yang Mulia. Ruangan tersebut merupakan perpustakaan pribadi milik Tuan Lucius"

Claude hanya diam dan memberikan anggukan sekilas.

"Apa anda ingin masuk ke dalam, Yang Mulia ?", tanya Sarah melihat Claude nampaknya belum juga melanjutkan langkahnya untuk berjalan.
"Saya yakin Tuan Lucius akan mengijinkan anda jika anda ingin melihat lihat ke dalam"

Claude nampak berpikir. Dia memang tidak ada kegiatan apapun dan selalu berada di kamar Lucius. Sementara Lucius pergi entah ke mana. Mungkin tidak ada salahnya dia pergi ke dalam dan mencari buku yang bisa membantunya menemukan cara melepaskan cincin yang dia kenakan saat ini.

Claude langsung saja mendorong pintu lebih lebar dan melangkah masuk ke dalam. Apa yang menyambutnya sungguh menakjubkan. Dia tentunya tidak lupa kalau Lucius sangat suka membaca sehingga perpustakaan memiliki banyak sekali rak rak buku yang berjejer dengan rapi.

 Dia tentunya tidak lupa kalau Lucius sangat suka membaca sehingga perpustakaan memiliki banyak sekali rak rak buku yang berjejer dengan rapi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Tyrant Emperor Became Ashil Agriche Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang