Chapter 18

558 74 10
                                    

Author Pov

Qian Yuxuan tersenyum kepada para pelayan wanita yang menyapanya. Dan dalam hati bertanya tanya mengapa para wanita itu malah tersipu malu saat dia tersenyum.

'Ah, mungkin saja mereka kepanasan. Itu sebabnya wajah mereka memerah', batin Qian Yuxuan mengingat cuaca hari ini memang panas dari biasanya.

Ya, seperti biasa pria cantik berambut putih perak panjang itu tidak mengerti dengan apa yang terjadi dan malah memikirkan alasan dengan cara yang paling logis.

"Yang Mulia !", panggil Qian Yuxuan memperhatikan keberadaan Claude.

Claude yang sedang berjalan jalan di taman belakang Mansion seketika saja menoleh ke arah orang yang memanggilnya. Dia menatap Qian Yuxuan berjalan cepat ke arahnya, tetapi masih terlihat anggun dan elegan. Dia benar benar tidak habis pikir bagaimana pria itu bisa berjalan cepat tetapi masih menjaga kehalusannya dalam bertindak.

"Ah, anda tidak sendirian", Qian Yuxuan tersenyum ke arah kedua wanita yang masing masing menggendong si kembar. Sarah yang menggendong Aland dan Rosa yang menggendong Eland.

Seolah olah menyadari keberadaan Qian Yuxuan. Kedua bayi kembar yang saat ini berumur 3 bulan itu mencari di mana Qian Yuxuan berada dan mengeluarkan suara ocehan seolah olah memanggilnya.

Qian Yuxuan hanya bisa terkekeh lembut dan sekarang menghampiri keduanya, berdiri di antara Sarah dan Rosa. Untuk melihat keduanya lebih jelas.

"Halo Pangeran Pangeran kecil", Qian Yuxuan tersenyum dan menatap boneka pemberiannya sedang di peluk oleh keduanya. Eland memegang boneka kelinci berwarna putih sementara Aland memegang boneka kelinci berwarna cokelat.

Melihat Qian Yuxuan di hadapan mereka, membuat mereka mengeluarkan suara tawa senang. Membuat Sarah dan Rosa ikut bahagia melihat betapa cerianya si kembar. Sementara Claude hanya mendengus melihat ke arah lain, memperhatikan bunga tak jauh darinya berdiri.

"Apa anda tahu, Guru Abadi Qian. Keduanya tidak pernah melepaskan boneka pemberian anda", ucap Rosa seolah olah membagikan sebuah rahasia penting.

"Itu benar, Guru Abadi Qian. Kedua Pangeran kecil benar benar tidak pernah melepaskan boneka mereka. Bahkan mereka akan menangis saat menyadari boneka mereka tertukar", Sarah ikutan memberitahukan hal tersebut.

"Oh, benarkah", Qian Yuxuan tersenyum dan menatap ke arah Aland dan Eland yang memang nampak memegang erat lengan boneka kelinci mereka.
"Sepertinya mereka menyukai boneka boneka tersebut"

"Berisik sekali", ucap Claude tiba tiba, membuat Sarah dan Rosa meminta maaf karena terlalu banyak berbicara, sementara Qian Yuxuan hanya terkekeh lembut.

"Apa Yang Mulia ingin pergi ke tempat saya", ajak Qian Yuxuan berjalan mendekati Claude dan berdiri di sisi kiri Claude.
"Bukankah anda belum pernah ke rumah saya, anda hanya pernah mengunjungi Paviliun milik saya setahun yang lalu"

Mendengarkan tawaran dari Qian Yuxuan membuat Claude tertarik, lagipula dia benar benar bosan sekarang.

"Baiklah", Claude mengangguk setuju dan menatap ke arah Rosa dan Sarah.
"Bawa mereka berdua kembali ke dalam. Aku tidak ingin waktu tenangku di ganggu dengan ocehan mereka berdua"

"Te-tetapi, Yang Mulia", Sarah nampak tergagap ingin mengatakan sesuatu. Tetapi Claude langsung memotong pembicaraannya.

"Lakukan apa yang ku perintahkan, jangan membantah", Claude menatap tajam Sarah dan Rosa. Membuat kedua saudari itu menganggukan kepala mereka dengan cepat.

"Kalau begitu kami undur diri, Yang Mulia, Guru Abadi Qian", ucap Sarah dan Rosa dengan membungkuk sopan, tetapi secara perlahan mengingat ada bayi yang mereka peluk.

The Tyrant Emperor Became Ashil Agriche Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang